Elevennnnnn

20 2 0
                                    

Malam harinya...

"Abang pulang" ucap Rion memasuki rumah dengan seorang gadis cantik di sampingnya.

"Bunda, Ayah, kenalin ini pacar Abang. Namanya Sella"

"Malam om Tante"

"Wah ini pacar kamu Bang? Beneran cakep ya, banget malah" ucap Rania. Sella tersenyum canggung.

Raya keluar dari kamarnya.
"Loh, Kak Sell?"

"Loh Raya? Kamu adiknya Rion?"

"Iya, kakak pacaran sama Abang?"

"Kalian saling kenal?" tanya Rania bingung.

"Iya Nda, kak Sella tuh kakaknya Ghea. Masa engga tau"

"Plot twist anjay"
.
.
.
.
Keesokan harinya..

"Semua udah selesai, tinggal nyantai" Rania mendudukkan dirinya di sofa.

Raya juga ikut duduk di sofa dengan Rania.

"Adek mana nda?"

"Ikut Ayah paling, kalau engga mancing ya nyari ikan cupang di sungai sama Abang mu"

"Ooh" ucapnya lalu kembali fokus menonton drama di tablet miliknya.

"Drakor apa itu?"

"Train to busan, coba deh nonton. Rame banget tau Bun"

"Emang iya? Coba ambil itu remote nya"

"Permisi~" ucap Ghea.

"Eh masuk Ghe, ga bilang kalo udah otw lo"

Raya berlari ke kamarnya.

"Kalian mau kemana?"

"Mau beli seblak Tante, di tempat Mang irul. Tante mau titip?"

"Boleh deh, 1 ya. Level 10, es teh nya juga yang jumbo" Rania memberikan selembar uang berwarna biru pada Ghea.

"Okee"

Raya kembali turun.

"Ayo Ghe, bunda kita belanja buat toko dulu yaa"

"Iyaaaa hati-hati yaa"

Keduanya pun pergi ke toko serba ada.

"Kak, beli.. Pita satin ukuran 5cm nya 10 warnanya merah, biru, ungu, maroon, pink, hijau gelap, navy, trus hitam, warna putih, sama lilac. Sekalian glitter nya juga. Trus kertas buat bucket nya warna random aja masing² lima lembar. Apa lagi ya.. Ah! Itu payet mermaid nya 3, benang wol yang warna coklat 5 meter, itu aja"

Mba kasir mengambil barang yang ia sebutkan satu persatu.

"Totalnya 536 ribu kak, pakai cash atau debit?"

"Debit aja kak, ini ya. Set... Okey terimakasih"

Kedua gadis itu beralih ke kafe.
Menikmati makanan dan minuman yang di hidangkan.

"Eh lo tau ga sih, gue jadian sama Kevin omg!" seru Ghea.

"Beneran?! Wih ga sia² lo ngejar tu cowo wkwk"

Ghea mengangguk senang.

15 menit kemudian..

"Udah yuk balik, gue banyak tugas soalnya" ucap Raya lalu di balas anggukan kecil dari Ghea.

Ghea dan Raya pun keluar dari kafe tersebut dan akan ke parkiran.
.
.
.
.
(Hari libur)

"Eh nda, rumah samping udah ada yang nempatin ya?"

"Iya, oh ini kasih ke mereka. Anggap aja sebagai penerimaan tetangga baru"

"Loh kok kakak?"

"Udah ga usah banyak tanya, buru kasih" ucap Rania.

Raya pun pergi ke rumah tetangga barunya.

Tok tok tok!

"Permisi~" ucapnya.

Seorang lelaki bertubuh tinggi membuka pintu membuat Raya sedikit terkejut.

"Eh anjir, sorry. Ini titipan dari Bunda gue buat kalian katanya" ucapnya memberikan sekotak makanan pada lelaki itu.

"Oke, thanks ya"

Raya merasa tak asing dengan lelaki itu. Seperti ia pernah melihatnya sekilas namun lupa di mana dan kapan.

"Gue kek pernah liat lo deh, tapi dimana ya? Hmm..."

"Oh! Lo ketua Osis di sekolah Dream Theater kan?" ucapnya kala teringat.

"Iya bener, lu Raya kelas 12 kan? Kita sekelas" ucap lelaki itu.

"Haa iya bener, tapi kok gue ga pernah liat lo sih?"

"Gua emang jarang sekolah, bukan bolos. Tapi emang mager aja"

"Sama aja bloon, yeuu ya udah gue duluan ya" Raya meninggalkan lelaki itu.

"Eh iya nama lo siapa?"

"Haga!"

Raya mengacungkan jempolnya lalu kembali masuk ke rumah.

To be continue~~

Family Pohon Cemara (Guanren place) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang