Edisi tahun baru ya broww
Seperti biasa, Raya dan juga teman temannya sedang berada di lapangan setelah jam olahraga.
"Eh ntar tahun baru kita gimana?" ucap Tiara memulai pembicaraan.
"Kita rencananya mau kumpulan aja si, ntar kita beli bahan-bahannya"
drrrttttttt................
Raya menoleh ke arah ponselnya yang sedang berdering menandakan telepon masuk. Dari Rania ternyata. Jemarinya menggeser tombol hijau dan tertera wajah Rania di layar.
"Kenapa Nda?"
"Lagi di mana itu?" Tanya Rania.
Raya pun mengarahkan kamera belakang. Memperlihatkan Ghea, Dian, Ebi, Tiara dan juga Yuli.
"Lagi ngumpul di lapangan Nda"
"ooh, nanti temenin Bunda belanja ya buat Tahun baruan. Ajak temen² juga kalau mau, Bunda yang traktir gitu"
Senyum Ghea merekah lebar. Ia mendekatkan diri ke ponsel Raya dan berteriak.
"Siap Tante! Langsung OTW!"
Rania tertawa.
"Ya udah, Bunda mau anter Ayah dulu. See you sayang""Ya see you"
"Gila mak lo asik banget ya Ray? Gue jadi iri deh sama lo" ucap Dian.
"Asik sih asik, tapi lo gak tau gimana beliau di rumah. Mulutnya nyerocos mulu"
"Justru bagus tau, lo masih bisa rasain moment mahal sama bonyok lo"
"Sabar ya guys, gapapa koo."
~•∆•~
(Malam tahun baru)
Semua berkumpul di rumah Rania malam ini. Ada teman-teman Raya, Teman-teman Rion, ada Haga, ada sekretaris Gani, intinya banyak lah.
"Ayo ges kita karaoke bareng!"
"Ni banyak orang tapi gak ada yang berguna dikit kah, berasa babu gue disini." Dengus Raya kesal sembari membolak-balikan daging yang terpanggang di atas panggangan.
Ghea menghampiri Rion di garasi mobil. Ingin bernyanyi niatnya. Tapi dia malah di godain sama temennya Rion haha.
"Kiw cewe" Goda Dion tersenyum genit. Sendal langsung melayang hingga mengenai wajahnya. Ngeri juga Ghea ini.
"Ngomong lagi gua lempar batu lo. Sini ah gua mau nyanyi." Ghea merampas mikrofon di tangan pria itu.
Raya masih setia memanggang daging di depan api. Teman-temannya memang tidak ada yang berguna ini. Hanya ingin enaknya saja.
"Kiw cewe, rajin banget deh. terus semangat ya sayang wkwk" Haga mengambil sepotong daging di piring dan menempel ke pacarnya itu.
"Lama-lama gue lempar ni arang ya anjing, gue capek daritadi gak ada yang inisiatif bantuin. Belum aja gue bacok satu-satu" Mendengar gerutuan Raya Haga langsung takut.
"Eh hehehe, sini sayang aku bantuin. Biar aja mereka, bisa bahaya ini kalau marah beneran"
"Oke kita persembahkan penampilan dari nona Raya nan jauh di sana, uhuy!"
Raya kehabisan kesabaran. Ia mengacak pinggangnya lalu menyodorkan jepitan ke arah tempat karaoke.
"Eh lo gak usah banyak bacot ya, gue capek daritadi kesana kemari gak ada yang inisiatif bantu. Jangan bikin gue murka, awas aja gue bacok lo pada satu-satu." Ancam Raya. Semua langsung bergidik ngeri bahkan Gani yang sedang membantu Rania mengambil kucing di atap pun ikut takut.
"Nah hayo loh Raya ngamuk, Bunda gak ikutan yaa wkwk" Rania berlari ke dalam rumah.
.
.
.
.Rion kembali dari supermarket dengan membawa 2 botol amer. Niatnya ingin mabuk-mabukan oleh teman-temannya. Kesempatan kan? Mumpung malam tahun baru.
"Yo! Gass ngamer!"
"Gass! Eh lu pada gak usah ikutan ya, ntar di amuk mak bapak lu pada makin berabe urusannya" Ucap Kevin yang sudah ketar-ketir duluan.
"Iya bener, lo pada nyanyi-nyanyi aja"
Kelima bujangan itu memulai aksi minum-minum mereka. Awalannya ya masih biasa saja, semakin lama semakin terasa pengaruh alkoholnya.
Sedangkan Raya dan teman-temannya asik membakar jagung sembari bernyanyi ria. Tidak memperdulikan para bujangan-bujangan itu.
Rania bernyanyi dengan penuh semangat, itung-itung untuk meriksa suaranya yang sudah lama tidak di keluarkan.
Jangan bersedih, janganlah merana~
hanya gara-gara diputuskan cinta~
bila memang tak ada jodohnya, lalu mau bilang apa~Mari menari, ikuti irama~ Kita bergembira berjoget bersama~
hilangkan semua duka lara, buanglah rasa kecewa~ini lagu baru diciptakan~ diciptakan hanya satu malam~
karna penciptanya orang padang, lagu ini judulnya 'Goyang Nasi Padang'Goyang Nasi Padang pake sambel rendang, sama orang Minang~
yang ikut bergoyang, semua masalah jadi hilang, pikiran ku jadi tenang~
"Asekk, ayo di goyang semuanyaa!"
Tidak sadar, Kevin dan Rion sudah tepar karena pengaruh mabuk. Mereka mulai mengigau aneh-aneh.
Kevin berdiri dan mendekati Ghea. Tatapan sayu dapat Ghea perhatikan dari pria itu.
"Dih apaan si! Jauh-jauh lu anjir"
"Jangan gitu dong sayang.. Sama aku yuk sini kita goyang.."
plak!!
"Eh anjir di tampar, gila Ghe anak orang lu gampar sampe pingsan gitu" Ebi terkejut kala melihat Ghea dengan gampangnya menampar pipi Kevin hingga terkapar.
"Biarin! Siapa suruh macem-macem ama gua, gua botakin pala nya"
Dian dan Tiara hanya tertawa. Ghea ini garang jika di goda sama orang. Apalagi om-om, bisa-bisa di bun*h kali ya.
"Aduh.. Capek"
"Lah, kok capek. Dulu kan sering nyanyi dimana-mana"
"Kan udah lama Kak gimana sih'
Rion menghampiri Raya dan langsung berbaring di paha gadis itu.
"Dek gua pusing.." lirihnya pelan namun masih dapat Raya dengar. Kebiasaan, setiap mabuk pasti Rion akan lari ke adiknya.
"Trus? Gue kudu ngapain?"
Rion diam. Pusing sekali kepalanya.
"Lo kalau lagi mabuk jangan masuk ke kamar gue lagi ya bang, jadi bau amer kamar gue karna lo tidur semalem""Iya..."
Lagi-lagi Kevin menggoda Ghea.
"Ih ni orang kenapa si!"
"Demen kali ama lo Ghe wkwk"
"IH TANTE TOLONGIN GHEA!!"
To be continue..
Hadeh yang sabar ya Ghea wkwkw
Minthor pantau dari sini aja
Jangan lupa voment ya?
luv yuuu

KAMU SEDANG MEMBACA
Family Pohon Cemara (Guanren place)
General Fictionmenceritakan tentang kehidupan sehari-hari keluarga Pak Gani dan Bu Rania. hidup mereka penuh warna di setiap harinya. ya walaupun kadang Bu Rania sedikit pusing dengan kelakuan anak-anaknya yang setiap hari hanya berkelahi, adu mulut, ribut, dan la...