Part 41

3K 333 114
                                    

Jangan lupa vote comment nya

°~°~°~°~°

-hari Minggu-

Mentari pagi baru saja mengintip dari balik cakrawala, menyapa bumi dengan warna jingga lembut. Di sebuah komplek perumahan yang tenang, Freya dan Aran, tengah bersiap untuk joging pagi. Keduanya sudah mengenakan pakaian olahraga, sepatu lari yang nyaman, dan senyum yang merekah.

"Siap, Nak?" tanya Aran, sambil mengencangkan tali sepatu larinya.

"Siap, Pa! Eh hari ini kita joging agak jauhan yuk pa" jawab Freya.

"Emangnya sanggup?" Aran meremehkan.

"Yeee harusnya Freya yang tanya ke papa, emangnya papa sanggup?"

"Jangan remehkan papamu ini nak" ucap Aran dengan tangan yang memegang pundak Freya.

"Yaudah kalo gitu jangan remehkan anakmu ini pa" balas Freya juga menaruh tangannya di lengan Aran.

Mereka berpandangan sejenak hingga Chika menghampiri mereka dengan kemoceng di tangannya.

"MALAH NGERUMPI DISINI!"

Freya dan Aran terkejut dengan suara melengking yang tiba-tiba terdengar, kemudian mereka sama-sama memberikan cengirannya saat melihat ternyata Chika lah yang berteriak.

Freya Aran: 😁

"BURUAN BERANGKAT!!" Chika bersiap melayangkan kemocengnya.

"Eehhh iya kita berangkat, yuk pa ada macan ngamuk"

"Iya tuh serem banget dah"

"KURANG AJAR!"

Setelah mengatai Chika mereka langsung berlari keluar rumah sambil tertawa keras.

"Anak sama bapak sama aja, cih!"

°

~°~°~°~°


Mereka berdua berlari keluar dari rumah. Udara pagi yang sejuk menyapa kulit mereka, membuat tubuh mereka terasa segar dan bersemangat.

Freya dan Aran berlari beriringan, melewati taman yang dipenuhi bunga-bunga warna-warni. Anak-anak kecil yang baru bangun tidur, berlarian mengejar burung-burung yang beterbangan di langit. Suara tawa mereka bergema di udara, menambah keceriaan pagi hari.

"Fre, kamu ngga capek?" tanya Aran, sedikit terengah-engah.

"TUH KANN! Papa toh yang ga kuat" jawab Freya, sambil terus berlari dengan langkah yang mantap.

"Ish bukan gitu, orang cuma tanya aja"

"Dih alesan"

Mereka terus berlari, melewati rumah-rumah yang indah dan rapi. Terkadang mereka bercanda, saling berlomba, dan saling menyemangati.

"Eh, Pa, lihat itu!" seru Freya, menunjuk ke arah sebuah taman bermain yang ramai.

"Wah, rame banget ya!" jawab Aran, sambil memperlambat larinya.

Marry You Anyway || Fresha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang