Part 4

3.1K 283 49
                                    

Jangan lupa vote comment nya brow

°~°~°~°~°

Marsha dan Freya keluar dari mobil mereka

"Kenapa Marsha yang nyetir? Pemalas banget dia? Apa ia membiarkan Marsha mengerjakan semua pekerjaan kaya gitu? Ga gentle banget"

Dia mendecakkan lidahnya karna tidak setuju

"Lihat itu, sekarang bahkan dia membiarkan Marsha bawa tas nya sendiri? Orang seperti apa dia? Bagaimana bisa Marsha berpacaran dengannya? Dia cuma menjadikan anakku pembantu."

Sekali lagi ia menggelengkan kepalanya karna tidak setuju, dia menyipitkan matanya untuk mengamati orang di samping putri bungsunya itu.

"Kau ngapain disana Oniel?"

Orang yang sedang memegang teropong itu membeku dengan nada suara yang sangat familiar itu.

Mengintimidasi, memerintah dan berkuasa. Itulah nada yang biasa ia gunakan, nada suara istrinya Indah.

"Eee.. ga ada kok, bukan apa-apa, aku cuma liat apa tikus itu terperangkap di jebakan yang kupasang."

Oniel menjawab pertanyaan istrinya dengan gugup. Memberikan senyum canggung, menyembunyikan pemandangan di belakangnya. Hanya Indah yang bisa membuatnya seperti itu.

Indah menyipitkan matanya karena tidak percaya dengan semua pernyataan suaminya.

Mereka sudah lama menikah, jadi Indah sudah sangat hafal semua tingkah Oniel.

Indah menunjukkan smirknya sembari membuka tirai kesamping untuk melihat apa yang ada di luar sana.

"Astaga! Itu Marsha? Dia pulang." Ucap Indah dengan penuh semangat, ia memegang lengan suaminya.

"Eh,, dia bawa pacarnya, ihh lucu banget mereka?"

Indah sedikit menyipitkan mata melihat Marsha membenarkan outer Freya. Sedangkan Oniel malah memutar bola matanya.

"Marsha terlalu tergila-gila padanya"  Ucap oniel tidak setuju dengan istrinya.

Setelah oniel mengucapkan kalimat itu tiba-tiba saja rumahnya menjadi seperti di Antartika, ia dapat merasakan aura dingin yang istrinya pancarkan.

Oniel menelan salivanya.

Ia dengan perlahan menatap istrinya.

"Heh Oniel!, kamu harus bersikap baik padanya ngerti? Marsha sangat bersemangat waktu ditelpon saat ia bilang akan membawa kekasihnya." Ucap Indah tersenyum.

Tapi oniel sangat mengerti; dibalik senyuman itu ada naga betina yang siap dilepaskan jika ia melewati batas, tapi lagi-lagi Marshalah yang mereka bicarakan, karna bagi oniel masa depan Marsha lebih penting daripada nyawanya hilang di tangan istrinya.

Mereka sudah sampai di pintu dan sebelum mereka membukanya, Indah memberikan tatapan peringatan terakhir untuk oniel.

Wajah oniel menjadi pias.

Pintu rumah pun terbuka, membuat cahaya matahari menyinari rumah mereka, wajah Indah berubah dari mengintimidasi menjadi ramah.

Marry You Anyway || Fresha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang