Part 3

4K 308 35
                                    

Vote comment nya dulu brow✌🏻

°~°~°~°~°

"Dikit lagi aku nyampe sayang"

Freya terburu-buru, ia mendengar Marsha menggertakan giginya dari sebrang telepon,

Marsha terus melihat jam tangannya dan mengetukkan kakinya ke lantai menimbulkan bunyi yang tidak sabar.

Ia adalah orang yang sangat ketat dan disiplin jika berhubungan dengan 'waktu', baginya waktu itu sangat berharga, hal tersebut berbanding terbalik dengan kekasihnya yang bisa disebut penganut 'jam karet' itu.

"Ah itu, aku bisa liat kamu sayang, tunggu!"

"kakak dimana? Ga keliatan"

Marsha berjinjit dan mengitari matanya pada kerumunan orang-orang itu dengan harapan ia dapat melihat keberadaan kekasihnya. Ia menunggu di dekat pintu keberangkatan; penerbangan mereka sudah dipanggil 3 kali, dan bahkan nama mereka pun sudah dipanggil.

Mereka akan terbang menuju ke kediaman orang tua Marsha untuk menghadiri acara pernikahan Ashel yang akan diadakan beberapa hari lagi.

"Aku disini sa-AAHHH" Freya tersandung kakinya sendiri, aneh memang tapi ya begitulah Freya.

Untungnya ia jatuh tepat di atas tubuh kekasihnya

Marsha terjatuh ke lantai

"Maaf ya, aku terlambat, aku tadi ketiduran." Jelas Freya singkat masih dengan posisi yang sama, yaitu berada di atas Marsha, ia memasang senyum manisnya untuk minta maaf.

Rasa kesal Marsha langsung menghilang seketika.

Matanya perlahan berpindah dari senyuman Freya, ke dagu indah kekasihnya, lalu ke leher jenjangnya, kemudian turun ke tulang selangkanya, hingga matanya saat ini tertuju ke.. tunggu?

Kemudian ia tersentak saat menyadari apa yang dikenakan Freya saat ini, tank top dan celana boxer pendek? Dipasangkan dengan sandal rumah berbulu berwarna pink? What the?

"Kalian berdua baik-baik saja?" Ucap seorang wanita dengan ramah, ia mengedipkan matanya pada Freya saat ia menatapnya.

Marsha mengerutkan dahinya.

Freya membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu tetapi Marsha menyelanya

"Pergilah, dia tidak tertarik padamu, kita bisa menyelesaikan ini sendiri."

Dia berkata dengan dingin, menatap tajam pada wanita yang mengangkat kedua tangan beserta bahunya sebagai tanda ia menyerah.

Begitu wanita itu pergi Marsha menatap tajam pada kekasihnya.

" Maaf ya, aku terlambat" Freya berpikir ia harus meminta maaf sekali lagi karena Marsha terlihat sangat kesal.

Marsha masih terus menatap tajam kekasihnya, matanya beralih ke orang-orang di sekitar mereka dan ia melihat banyak orang yang mencuri-curi pandang bahkan ada yang terang-terangan melihat ke arah tubuh Freya.

Marsha mengatupkan rahangnya, memejamkan mata, dan mengepalkan tangannya sambil mengambil nafas dalam-dalam, kemudian, ia melepas outer yang dikenakannya untuk ia pakaikan di bahu Freya agar menutupi tubuh terbuka kekasihnya itu.

Semua berjalan seperti slow motion, saat Marsha merangkul tubuh Freya, menarik tubuh mereka lebih dekat, dan ia berjalan sembari menatap tajam pada orang-orang yang menatap lapar tubuh kekasihnya.

Mata Freya melebar, momen seperti ini membuatnya ingin sekali untuk menghentikan waktu. Marsha menyentuhnya di depan umum, bersikap posesif, dan memperlihatkan ke semua orang bahwa Freya miliknya?

Marry You Anyway || Fresha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang