01~Evil Goddess

105 22 8
                                    

-H a P p Y  R e A d I n G-

Sebuah mobil hitam berhenti didepan gerbang sekolah yang bertuliskan Welcome To Starmoon High School.

Semua murid SHS(Starmoon High School) sontak menatap mobil hitam tersebut saat pintunya mulai terbuka.

Saat tahu siapa yang keluar dari mobil tersebut semua murid langsung  memalingkan wajah ke arah lain.

Rambut panjang hitam dengan sedikit poni, mata tajam dengan netra mata yang juga berwarna hitam pekat, hidung tinggi yang mancung, kulit putih yang selembut salju, raut wajah yang datar dan dingin.

Gadis dengan ciri-ciri di atas itu menutup pintu mobil, lalu mulai melangkah masuk ke dalam area sekolahnya dengan dagu yang diangkat menunjukkan kalo dia adalah gadis yang angkuh.

Setiap kakinya melangkah murid-murid akan menyingkir memberinya jalan seakan dia adalah ratu di sekolah ini.

"ANGGUN!"

Gadis itu menoleh ke kebelakang dan menatap tajam seseorang yang tengah berlari ke arahnya dengan wajahnya yang menyebalkan.

Anggun Olivia, satu-satunya murid  terkenal yang mendapat julukan di SHS. Ia bagaikan iblis berwujud dewi yang membuat semua murid SHS menjulukinya dengan sebutan Evil Goddess atau dewi jahat.

"Udah berapa kali gue bilang sama lo, gue gak suka diteriakin" Ucap Anggun datar membuat gadis didepannya menyengih lebar.

"Ya maap. Soalnya gue panggil-panggil lo gak dengar, jadi ya ,gue teriak deh"

Hania Fandarez. Satu-satunya siswi SHS yang beruntung karena bisa menjadi teman dari primadona terkenal di SHS.

"cheap base" Ucap Anggun melanjutkan langkahnya meninggalkan Hania yang menatapnya terkejut.

"Monyet! Barusan dia bilangin gue mura*an!?" Tanya Hania heboh pada dirinya sendiri.

*~*~*



Kring!

Kring!

Kring!

"Sekian terima kasih" guru wanita itu langsung keluar dari kelas XII IPA2.

Kriet

"Oi tungguin gue!" Teriak Hania saat Anggun keluar kelas sambil membawa ranselnya.

Dengan segera Hania menyusul Anggun. Dalam benaknya dia yakin jika Anggun pasti pergi menemui cowok itu.

Anggun terus berjalan dengan ekspresi datar, bahkan siswa-siswa yang berjalan berpapasan dengannya menatap takut ke arahnya.

Semua murid SHS tahu, bahwa evil goddess mereka hanya akan cair ketika bersama pasangannya.

Tok

Tok

Tok

Beberapa siswa yang berada dalam kelas XII IPS3 menatap ke arah pintu  dimana terdapat sosok gadis yang sangat cantik, tapi sayangnya memiliki kelakuan bak iblis.

"E-Eh? Anggun. Nyari s-siapa?" Tanya seorang siswa laki-laki yang menjabat sebagai ketua kelas XII IPS3. Namanya Muhammad Rivky.

"Angga" hanya itu yang di keluar dari mulut Anggun, ia malas berbicara dengan orang asing.

Rivky menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Padahal ia sudah sering berhadapan dengan gadis didepannya, tapi kenapa rasanya tetap canggung?

"Angga? O-ohh Angga ya?" Rivky berusaha tersenyum melihat gadis didepannya yang hanya menampilkan ekspresi datar.

"T-tadi kalo gue gak salah Angga pergi sama ce...we" Ucap Rivky memelankan ucapan terakhirnya.

"Cewek?"

Rivky mengangguk, lalu menatap wajah Anggun yang terlihat biasa saja namun aura yang dikeluarkannya bisa membuat siapa saja merinding.

BRAK!

Rivky memegang dadanya kaget saat Anggun pergi dengan membanting kuat pintu kelas mereka.

"Cantik sih, tapi ngeri cuy!" Seru Rivky.

*~*~*





"Ni si Anggun mana sih? Gue cari di kantin gak ada, gue cari di kelas Angga juga gak ada" kesal Hania karena tidak menemukan teman laknatnya itu dimanapun.

"Eh, kalian ada liat Anggun gak?" Tanyanya pada adik kelas yang kebetulan lewat.

"Gak ada kak" jawab kedua siswi tersebut pergi.

Hania menggerutu, kemana Anggun pergi? Karena tidak menemukan Anggun dimana pun, Hania memutuskan untuk kembali ke kelas sebelum tatapannya jatuh pada seseorang yang tengah berdiri di ujung lorong menuju kantin.

"Nah! Ketemu juga tu anak!" Seru Hania menatap Anggun yang tengah berdiri membelakanginya.

Hania segera berjalan menghampiri teman laknatnya itu tapi tiba-tiba  langkah kakinya terhenti.

'napa lagi tu anak?' Batin Hania bertanya.

Terlihat Anggun mengeluarkan sebuah kotak bekal berwarna hijau dari dalam ranselnya, lalu membuang kotak bekal tersebut ke tempat sampah.

Dengan raut wajah datar tanpa ekspresi Anggun pergi dari sana setelah membuang kotak bekal tersebut.

Namun sebagai orang yang sudah 2 tahun menjadi teman, Hania tahu, walaupun ekspresi wajah Anggun terlihat datar, dapat dia pastikan jika gadis itu sedang terluka.

"Anggun..." Gumam Hania menatap kepergian Anggun dengan sendu.

*~*~*




See you next part

imlpretyesz

•|I'm Not Bad|• [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang