23~misi pembasmian hama gagal

36 15 0
                                    

-H a P p Y R e A d I n G-







Bi Iyem diam, dia menatap takut ke arah dua orang yang tengah duduk didepannya sambil memperhatikan keadaan rumah.

"Dieses Haus ist sehr luxuriös (rumah ini sangat mewah)" ucap wanita cantik berambut blonde berdecak kagum.

Pria di sebelah wanita itu mengangguk, lalu menatap bi Iyem sambil tangannya memerintahkan agar bi Iyem membuatkan mereka minum.

"B-baik t-tuan" Jawab bi Iyem segera pergi ke arah dapur.

"Mein Mann, ich will dieses Haus (suamiku, aku menginginkan rumah ini)" ucap wanita itu bergelayut manja di tangan suaminya.

"Mach dir keine Sorgen, dieses Haus wird definitiv dein Schatz sein (tenang saja, rumah ini pasti akan menjadi milikmu sayang)" balas pria itu mengecup singkat bib*r istrinya.

Keduanya tertawa, lalu mulai melangkah ke setiap sudut rumah untuk melihat-lihat. Bi Iyem yang melihat kedua orang itu berdecak tidak suka.

"Non Avi di mana sih?" Gumam bi Iyem.

"KELLNER!" Teriak wanita itu keras menggelegar di lantai rumah.

"I-iya nyonya" Bi Iyem langsung menghampiri wanita itu dengan tergesa-gesa.

"Bawa barang-barangku ke kamar" perintah wanita itu dengan bahasa Indonesia yang kurang jelas.

Bi Iyem mengangguk, lalu segera membawa dua koper besar ke kamar tamu yang berada di lantai satu.

Wanita itu tersenyum senang, ia jadi tidak sabar ingin memiliki rumah megah ini secepatnya.

Dreet

Dreet

Dreet

Wanita itu menatap ponselnya yang bergetar, di lihatnya nama di penelpon, melihat nama ibu mertuanya ia langsung mematikan ponselnya.

"Nur nervig (mengganggu saja)" ucapnya berjalan menuju tangga yang menjulang menuju lantai atas.

*~*~*

Tin

Tin

Tin

Anggun terus mengendarai mobilnya dengan santai, mengusir hama tidak perlu terburu-buru bukan?

"Gue kasih kesempatan kalian untuk istirahat sejenak di rumah yang kalian inginkan" Ucap Anggun tersenyum sinis.

Mobil berwarna merah itu membela jalanan yang di lewati beberapa pengendara lainnya.

BRAK!

CITTT!

Anggun langsung mengerem mobilnya hingga menimbulkan bunyi saat mobil didepannya secara tiba-tiba tertabrak oleh sebuah truk yang kehilangan arah.

"ASTAGFIRULLAH!"

"Ada kecelakaan!"

"Hubungi ambulan!"

"Segera hubungi polisi!"

Tangan Anggun gemetar, tiba-tiba saja kejadian kecelakaan dimasa lalu kembali menghantuinya. Dengan tubuh gemetar Anggun segera keluar dari mobilnya, dia menoleh kesana kemari seperti orang linglung.

"b-bi I-iyem ..." Lirihnya merasa sesak.

Anggun berjalan tertatih melawan arus orang-orang yang berlarian ke arah tempat kecelakaan terjadi.

'kenapa gue jadi lemah gini?' batinnya merasa akhir-akhir ini tubuhnya seperti tidak berenergi.

"Bunda"

"Kita pulang kerumah Oma"

BRAK!

"Bunda!"

Anggun menutup kupingnya saat suara-suara itu mulai terdengar di telinganya, wajahnya kian memucat dengan hidung yang mengeluarkan darah segar.

Anggun semakin merasa sesak, ia menatap sekeliling untuk mencari bantuan hingga tatapannya berhenti di satu objek yang ternyata Sadewa baru saja keluar dari salah satu toko.

"Sa-de-wa ..." Panggilnya pelan, kesadarannya mulai menipis, matanya mulai terasa berat.

"ANGGUN!"

Demi mendengar teriakkan itu Anggun kembali memaksa matanya untuk terbuka karena mengira Sadewa melihatnya. Namun meski samar-samar Anggun tahu bahwa orang yang menghampirinya itu bukanlah Sadewa, melainkan orang lain.

"T-tolong..."

Bruk

*~*~*


Ceklek

"Angga"

Angga yang baru saja memasuki rumahnya terhenti saat ibunya datang bersama seorang gadis manis.

"Kamu dari mana aja sih? Kanara dari tadi nungguin kamu loh" omel Yuni memukul lengan putranya.

Angga hanya diam, matanya menatap Kanara yang tersenyum kearahnya.

"Ngapain kesini?" Tanya Angga to the poin.

Senyuman Kanara seketika luntur, Yuni yang melihat itu langsung merangkul calon menantunya.

"Kanara datang mau ngajak kamu makan malam sama keluarga besar dia" Ucap Yuni mewakili.

Angga terlihat menghela napas, dirinya hanya mengangguk dan langsung pergi meninggalkan kedua perempuan itu.

Kanara menatap punggung Angga dengan pandangan sendu, kapan Angga mau menerima kehadirannya.

Yuni yang melihat wajah sendu Kanara langsung mengajak gadis itu ke taman yang ada dihalaman belakang.

Kleck

Angga memasuki kamarnya dengan ekspresi datar, digantungnya jaket miliknya dan langsung merebahkan diri di tempat tidur.

"Dia ... baik-baik aja kan?" Ucap cowok itu menatap langit-langit kamarnya.

*~*~*





See you next part

•|I'm Not Bad|• [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang