11~Kemarahan Evil Goddess

39 14 2
                                    

-H a P p Y R e A d I n G-







"Gue harus rajin skincare-an lagi nih"

Hania terus mengatakan kata itu berulang kali sedari mereka berjalan di sepanjang tepi lapangan.

Anggun berhenti berjalan, ia menatap Hania yang juga ikut berhenti.

"Sekali lagi lo ngomong kek gitu, wusss"

Hania bergidik ngeri saat Anggun mengerahkan tangannya ke arah leher, lalu menggerakkannya seperti tengah menyayat lehernya sendiri.

"Kejam amat dah" Gumam Hania menatap Anggun yang berjalan mendahuluinya.

Tuk!

"Mpphhh" Hania menahan tawa saat sebuah bola mendarat tepat di kepala Anggun hingga membuat kepala gadis itu oleng kebelakang.

"Sial" Gumam Anggun merapikan rambutnya.

"M-maaf k-kak, saya gak sengaja"

Anggun menatap Kanara yang datang bersama sahabatnya dengan raut wajah panik mereka.

Anggun menatap datar kedua gadis didepannya, lalu ia memungut bola yang terkena kepalanya tadi.

Tuk!

Bruk!

Hania tergelak saat Anggun tanpa perasaan memukul kuat kepala Kanara dengan bola itu hingga membuat Kanara terjatuh.

"Maksud lo apa!"

Anggun menatap Bunga, ia tidak suka pada adik kelasnya ini yang selalu ngegas didepannya.

"Dia udah minta maaf sama lo ya!" Marah Bunga menunjuk Anggun tepat didepan wajah.

"Una, udah gue gak apa-apa. Lagian gue yang salah"

Anggun menatap Kanara yang berdiri dengan sedikit oleng. Bunga dengan cepat membantu temannya.

"Ck, lemah" Gumam Anggun membuat Kanara menunduk.

Anggun paling tidak suka pada orang lemah seperti Kanara. Karena apa? Karena orang lemah selalu jadi sasaran penindasan.

"Sekali lagi maafin saya kak" Ucap Kanara sopan.

Anggun hanya diam, ia memilih melanjutkan langkahnya karena malas berhadapan dengan Kanara.

"Ngapain lo minta maaf Ra? Orang kayak dia tu gak pantes dapat maaf dari lo" Ucap Bunga menatap Anggun sinis.

Anggun berhenti melangkah, gadis itu langsung berbalik badan dan menatap Bunga dingin.

Hania langsung panik melihat Anggun menatap Bunga dingin, bahkan gadis itu mulai menggigit kuku jarinya pertanda dia sedang menahan amarah.

"Seneng lo jahatin orang? Asal lo tahu ya, semua orang di sekolah ini tu gak ada yang suka sama lo. Karena apa? Karena lo itu gak pantas disukai" Berang Bunga menatap sinis Anggun.

"Lo tu kurang kasih sayang ya, makanya selalu cari perhatian dengan ngebully orang kayak gini. Gue tau, mungkin orang tua lo juga muak sama lo"

"Una udah" Kanara menatap Anggun takut ditambah khawatir kalo temannya akan terkena masalah.

Hania langsung menarik Anggun, namun gadis itu bergeming, ia terus menatap Bunga dengan senyum sinis tertera diwajahnya.

"Bitch!" Umpat Anggun, ia berjalan mendekati Bunga yang terlihat mematung takut, entah hilang kemana keberanian gadis itu.

"Tribunga" ucap Anggun membelai pelan pipi bunga yang langsung ditepis sang empu.

"Anggun, udah, udah. Kita ke kantin ya? Gue laper" Ajak Hania namun Anggun menghiraukannya.

Hania mencebik, dia menatap Anggun panik. Dia tahu jika Anggun mempunyai tempramental yang buruk, ia sudah berteman selama 2 tahun dengan gadis itu.

Dan selama berteman dengan Anggun, Hania sudah sering melihat kekerasan yang dilakukan Anggun, bahkan Anggun pernah membuat korbannya kritis.

"Hebat ya lo, berani ngeluarin kata-kata yang lo sendiri gak tau itu benar apa enggak? Emang, lo tau apa tentang kehidupan gue? Lo tau apa tentang latar belakang keluarga gue? Hmm?"

Bunga menatap murid-murid yang mengelilingi mereka, bahkan wajahnya sudah memucat. Ia tadi kehilangan kendali hingga mengeluarkan kata seperti itu.

"Iya yah, sok tau banget tu orang"

"Iya, emang dia tau apa tentang Anggun"

"Baru juga setahun sekolah disini lagaknya sok banget"

Kanara berusaha menarik Bunga pergi, ia tidak mau mereka mendapat masalah lagi.

"Lo tadi bilang gue kekurangan kasih sayang? Lo emang benar, gue emang kekurangan kasih sayang, malah gue gak pernah rasain kasih sayang siapa pun"

Hania langsung menarik tangan Anggun kuat, ia menatap mata Anggun yang terlihat menatapnya dingin namun terlihat ada kesedihan mendalam yang tengah gadis ini sembunyikan.

Anggun menyentak tangan Hania kasar dan langsung membalikkan badannya

PLAK!

PLAK!

BUG!

Bruk!

Kanara dan Hania terdiam melihat Bunga terjatuh dengan bibir dan hidung yang mengeluarkan darah akibat tamparan dan pukulan yang kuat dari Anggun.

Semua murid menutup mulut melihat Anggun menampar dan meninju Bunga dengan kuat hingga bibir dan hidung Bunga mengeluarkan darah cukup banyak.

"Aduhh, pasti sakit"

"Ngeri cuy!"

"Anjir! Kuat banget si Anggun"

"Resiko ngeganggu evil goddess"

"Parah banget sih, Ampe bedarah-darah gitu"

Kanara menangis sambil memohon pada Anggun agar temannya dimaafkan.

"M-maafin hiks Una" Mohon Kanara sambil terisak.

"Kalo gue gak suka, berarti gue gak suka," bisik Anggun menatap tajam Kanara yang terus memohon padanya.

Plak!

Anggun menampar Kanara, ia benci melihat orang yang memohon seperti itu.

Ia menatap kedua gadis itu dengan tatapan tajam menusuk. Ia benci situasi begini, karena emosinya sangat susah untuk dikendalikan.

Dan untuk Kanara? Kenapa memohon-mohon seperti itu untuk manusia sampah seperti bunga?

"Ada yang mau bantuin mereka?" Tanya Anggun menatap murid-murid yang sedari tadi menonton, mereka menggeleng pelan sambil diam menatap Kanara dan Bunga.

Anggun menatap wajah Bunga yang sudah dipenuhi darah hidungnya, dengan tak berperasaan ia menginjak tangan Bunga kiat menggunakan tumit sepatunya hingga menimbulkan suara retakan membuat semua orang menahan ngilu.

Kreekk!

"ARGH!" Raung Bunga kesakitan membuat semua yang melihatnya merinding ketakutan.

Hania menatap Anggun marah, lalu menyeret gadis itu pergi ke arah belakang sekolah.

"UNA!" Teriak Kanara melihat sahabatnya sudah tidak sadarkan diri dengan keadaan yang mengenaskan.

"LO APA APAAN HAH!?"


*~*~*




Sebelum lanjut ke part berikutnya jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote ya guys😉



See you next part

•|I'm Not Bad|• [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang