26~Anggun kemana?

24 7 0
                                    

-H a P p Y R e A d I n G-








Kring!

Kring!

Kring!

Hania yang baru saja turun dari mobilnya langsung berlari saat mendengar bel masuk. Bukan hanya Hania, melainkan semua murid SHS juga segera masuk kedalam kelas mereka masing-masing.

"Hania!"

Langkah Hania terhenti, dia menoleh kebelakang dan melihat Genta tengah berjalan kearahnya.

"Apa manggil-manggil?" Tanya Hania ketus.

"Gak, gue cuman mau nanya. Anggun kemana? Udah seminggu gue gak liat dia" ucap Genta.

Hania terdiam. Dia juga sama, bertanya-tanya kenapa Anggun tidak masuk seminggu ini? Bahkan tanpa ada keterangan sakit atau apalah.

"Gue juga gak tau" jawab Hania seadanya.

Gentala mengangguk. Kemana kira-kira evil goddess mereka pergi? Apa sedang liburan? Atau sakit?

"Yaudah, gue dulu ya" pamit Hania berlari pergi meninggalkan Genta sendirian.

"Gimana?"

Gentala menatap Andre dan Angga yang datang menghampirinya.

"Hania juga gak tau apa-apa" Angga terdiam, dia menatap Genta datar.

Andre menatap gerbang sekolah. Entah kenapa rasanya sekolah mereka tidak hidup jika primadona atau evil goddess tidak ada. Karena biasanya sekolah mereka selalu ribut karena ulah evil goddess.

"Kak"

Genta, Andre dan Angga menoleh kearah Kanara yang menghampiri mereka.

Andre menyikut Genta. Genta yang paham langsung pamit ingin kekelas, begitupun Andre.

"Kak, mama nyuruh kamu kerumah, katanya pengen bicara sama kamu" ucap Kanara lembut.

"Hm" Angga langsung pergi meninggalkan Kanara yang menatapnya sendu.

"Kapan kamu mau terima aku?" Ucap Kanara pelan. Entah usaha apa lagi yang harus Kanara lakukan agar Angga menerima kehadirannya.

Angga terus berjalan, tatapannya menajam, rahangnya mengeras, tangannya mengepal.

*~*~*

Hania menatap papan tulis didepannya dengan pandangan kosong. Pikirannya sekarang tertuju pada Anggun. Kemana gadis itu?

"Hania"

Hani hanya diam, bahkan dirinya tidak mendengar panggilan dari guru didepan.

"Hania"

Hania tersentak, lalu menatap teman kelasnya yang menatapnya bingung.

"M-maaf Bu" ucapnya.

Bu Nana mengangguk, lalu menatap semua murid di kelas dengan bingung.

"Anggun kemana?" Tanya Bu Nana.

Semua orang dikelas saling tatap. Mereka juga tidak tahu dimana gadis dingin itu.

"Anggun udah seminggu gak masuk Bu," ucap salah satu teman kelasnya.

Bu Nana mengerutkan dahi, lalu menatap Hania meminta jawaban.

"Saya gak tau Bu" ucap Hania menggeleng, dia menatap meja kosong disebelahnya.

Apa Anggun sakit? Atau sedang pergi liburan? Tapi kenapa Anggun tidak meminta izin atau mengirim surat izin?

Tapi tunggu!

Hania menatap meja didepan meja Anggun yang juga kosong. Hei, dia baru sadar kalo pemilik tempat itu juga tidak masuk selama seminggu juga.

"Sadewa juga gak masuk?"

*~*~*






Di sebuah ruangan dengan nuansa putih, dengan satu sofa sudut dan satu lemari kaca berisi obat-obatan yang membuat ruangan itu beraroma khas.

Di tengah ruangan itu ada satu brankar yang diatasnya terbaring seorang gadis yang dikelilingi beberapa alat-alat medis canggih.

Kelopak mata gadis itu bergerak, lalu matanya terbuka perlahan menampilkan netra hitam pekat.

Tangan kurusnya terangkat untuk melepas alat yang diketahuinya bertengger di mulutnya.

Dengan kesulitan dirinya mencoba untuk mendudukan diri. Rambut hitam panjangnya nampak lusuh, matanya nampak sayu.

"Udah seminggu ya?" Gumamnya pelan.

Ceklek

"Anggun"

Anggun menatap orang yang baru saja masuk kedalam ruangannya datar. Tangannya bergerak mengambil ponsel dan memilih fokus pada ponselnya.

"Cueknya kurangin dikit lah"

Anggun menghiraukan perkataan orang itu. Dirinya malas berbaur dengan orang asing.

"Hari ini terakhir kemo, kata dokter Arya dia bakal atur jadwal pertemuan berikutnya"

Anggun menatap orang itu datar. Andai saja orang itu tidak menolongnya saat pingsan seminggu yang lalu.

"Stop temuin gue, kita gak punya hubungan apa-apa" ucap Anggun menatap dingin orang itu.

"Ada kok, gue teman kelas lo" balas orang itu sumringah.

"Gue gak pernah anggap Lo teman" ucap Anggun kesal.

"Tapi gue mau jadi teman Lo" balas orang itu lagi menatap Anggun yang menatapnya kesal.

"Sadewa!"

*~*~*




See you next part

•|I'm Not Bad|• [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang