-H a P p Y R e A d I n G-
Tuk!
Ketiga cowok itu terperanjat saat Hania menaruh ransel berwarna hijau tua itu di meja mereka.
"Kita izin gabung ya" izin Hania tersenyum manis.
Dengan sedikit paksaan Hania mendudukan Anggun yang terlihat tertekan.
Hania hanya tersenyum ke arah Anggun, lalu ikut duduk disebelah gadis itu.
"Tumben kalian ke kantin" Tanya cowok yang duduk berhadapan dengan Hania dengan nama Andre Fernandez.
Andre bertanya seperti itu karena memang dua gadis ini jarang sekali makan di kantin, bahkan kehadiran mereka di kantin itu bisa dihitung jari.
Hania hanya mengedikkan bahu acuh sambil menatap ke arah Anggun disampingnya.
Alasan Hania dan Anggun yang jarang ke kantin. Pertama, Anggun malas menjadi pusat perhatian. Kedua, Anggun malas berada di keramaian. Ketiga, Anggun yakin jika dia berada di keramaian pasti ada saja masalah yang harus dia hadapi.
"Pengen aja kok. Ya kan bestieehhh" jawab Hania merangkul Anggun yang langsung ditepis sang empu.
"Gak usah sentuh gue" ketus Anggun melipat kedua tangannya didepan dada
"Mumpung kalian disini, mau gue pesanin gak? Biar sekalian aja" Tawar cowok yang duduk disebelah Andre dengan nama Gentala tersenyum.
"Boleh juga tu" sambut Hania menjentikkan jarinya.
"Demi apa! Kak Anggun sama kak Hania satu meja sama kak Angga juga dua temannya woi!"
"Anjir! Kak Angga ganteng banget gila!
"Duuhhh! Kak Genta senyumnya manis banget!"
"Apa lagi kak Andre! Beuhhh!"
"Lihat primadona satu meja sama tiga pangeran iri banget gak sih!?"
Hania memutar mata malas, ini salah satu alasan ia, dan Anggun malas datang ke kantin.
Anggun hanya diam, ia menatap sekeliling dan tanpa sengaja melihat siluet dua orang gadis yang baru saja memasuki area kantin.
Anggun terus memperhatikan dua gadis yang ditemuinya pagi tadi dengan tatapan dingin.
"Anggun"
Anggun tersentak kala Hania menepuk bahunya. Ia menatap Hania dan juga ketiga cowok yang juga ikut menatapnya.
"Malah melamun, dari tadi si Genta nanyain lo tu" Tegur Hania membuat Anggun segera memperbaiki duduknya.
Anggun juga sadar kalau sedari tadi gerak-geriknya menjadi pusat perhatian seseorang yang duduk didepannya.
"Gue emang cantik" celetuk Anggun dengan maksud menyinggung cowok didepannya yang langsung mengalihkan pandangan.
"Roti"
Gentala menatap Anggun malas. Bisakah jika sedang berbicara tidak perlu sesingkat itu? Pelit amat tu mulut. Pikir Gentala
KAMU SEDANG MEMBACA
•|I'm Not Bad|• [ON GOING]
JugendliteraturWARNING⚠️ BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA BIAR AUTHOR NYA MAKIN SEMANGAT! __________________🌺 🌺________________ Anggun Olivia, satu-satunya murid terkenal yang mendapat julukan di SHS. Ia bagaikan iblis berwujud Dewi yang membuat semua murid SHS m...