29~UKS

20 6 1
                                    

-H a P p Y R e A d I n G-


"LEPASIN GUE TA! DIA HARUS DI KASIH PELAJARAN!"

'lo pasti bisa Anggun' batin Anggun menatap Angga.

Dengan sekali helaan napas Anggun langsung berlari ke arah Angga yang masih memberontak.

"Ang ..."

"LEPASIN GUE!"

PLAK!

Semua orang terdiam, bunyi tamparan yang cukup kuat.

Anggun memegang pipinya yang terdapat bekas kemerahan. Dia menatap Angga didepannya yang baru bisa diam setelah menamparnya.

"A-anggun" Genta langsung mendekati Anggun.

"ADA APA INI!"

Genta menatap kepala sekolah yang datang dengan pak Broto.

Semua murid yang melihat kedatangan kepala sekolah langsung membubarkan diri .

"Ada apa ini Rehan?"

Rehan menatap teman-temannya, lalu menghampiri kepala sekolah dan menceritakan semuanya.

Anggun masih diam sambil memegang pipinya. Matanya terus menatap Angga yang juga menatapnya.

"Anggun, gue anter Lo ke UKS ya" tawar Genta, dirinya jadi kesal pada Angga yang dengan mudahnya menampar Anggun yang jelas-jelas tadi ingin membantunya.

Sesak. Itu yang dirasakan Anggun saat ini. Seseorang yang sedari dulu tidak pernah menyakitinya, seseorang yang selalu melindunginya, seseorang yang menjadi alasan dia tetap hidup, kini berubah 180°.

Anggun tersenyum sinis, dia menatap Angga kecewa. Seharusnya dia berhenti, seharusnya dia tidak melanjutkan hidupnya lagi.

"Lo udah berubah" ucap Anggun segera pergi meninggalkan Angga yang hanya diam menunduk.

Genta menatap Anggun, lalu dia menatap Angga dengan marah dan kecewa.

"Puas Lo?" Tanya Genta menatap Angga, lalu segera pergi dari sana.

"Jangan pernah biarin emosi menguasai diri lo" ucap Andre menepuk pundak Angga, lalu pergi dari sana meninggalkan Angga yang hanya diam.

*~*~*


Anggun menatap bangunan sekolahnya dengan pandangan kosong. Dirinya tengah berdiri di dekat besi pembatas rooftop.

"Ternyata Lo emang bukan Aga gue" bisik Anggun menutup matanya.

Flashback

"Avi" Anggun kecil menoleh ke sumber suara.

"Aga!" Serunya senang melihat kedatangan seorang anak laki-laki.

"Kamu kenapa main sendiri?" Tanya Angga membantu Anggun berdiri.

"Mereka gak mau main saka aku" ucap Anggun menunjuk kumpulan anak-anak yang tengah asik bermain.

Angga membersihkan rambut Anggun yang terdapat butiran pasir.

"Gak usah main sama mereka, kamu main sama aku aja ya" ucap Angga menangkup pipi chuby Anggun yang memang saat itu masih berusia 7 tahun, sedangkan Angga berusia 8 tahun.

Anggun mengangguk, mulai dari situlah Anggun mengklaim bahwa Angga adalah miliknya.

Off Flashback

•|I'm Not Bad|• [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang