Saat mahasiswa baru lain sudah masuk aula besar untuk menerima materi pertama, Wang Yi masih berdiri dengan satu kaki karena belum sampai satu jam sesuai yang diperintahkan.
Dia sudah mulai kesal, kakinya bergantian diangkat dalam setiap lima menit. Pemandangan itu sebenarnya membuat panitia lain tidak tega, namun jika Zhou Shi Yu yang memerintah mereka tidak berani berkomentar apa-apa.
Wang Yi merasa sedikit pusing, dia belum memasukan apapun ke dalam perutnya pagi tadi, karena saat bangun dia langsung bergegas ke kampus. Ditambah tidurnya yang kurang, semakin membuat matanya lesu dan wajahnya mulai terlihat pucat.
"Kamu kenapa? Pusing?" Tanya Meng Yao pada Wang Yi. Sementara panitia lain sibuk dengan divisinya masing-masing, Meng Yao menghampiri Wang Yi yang tengah berdiri sendirian di lapangan yang sangat luas itu.
Wang Yi melihat siapa yang bicara dan mengabaikannya. Meng Yao merasa mulai kesal, ternyata Zhou Shi Yu tidak berkata sembarangan, anak baru yang ada di depannya ini memang sangat cuek dan dingin.
"Kalau udah gak kuat jangan dipaksain, udah aja masuk gabung sama yang lain sana!" Ucap Meng Yao sambil berlalu meninggalkan Wang Yi.
Wang Yi merasakan sakit luar biasa di perutnya, namun waktu hanya tinggal beberapa menit lagi sampai satu jam. Wang Yi berusaha mempertahankan posisinya, dengan tubuh yang sudah mulai goyah Wang Yi tetap dengan posisi semula.
Zhou Shi Yu menghampirinya dan mulai melihat sesuatu yang aneh, anak yang dari tadi menentang penuh tenaga sekarang terlihat sedikit memprihatinkan, wajah pucatnya sedikit terlihat.
"Kenapa? Udah nyerah?" Tanya Shi Yu dengan ekspresi yang menyebalkan di mata Wang Yi.
Wang Yi tidak sedikit pun bergeming, dia terus mempertahankan posisinya tanpa menjawab pertanyaan dari senior cantiknya itu.
"Besok jangan telat lagi, dan tolong patuhi aturan berpakaian juga, kampus ini tuh bukan tempat buat leha-leha." Ucap Shi Yu dengan nada penuh penekanan. Yang diberi nasihat malah pura-pura tidak mendengar. Zhou Shiyu merasa kemarahannya kembali tersulut.
"Saya boleh pergi sekarang, Senior?" Tanya Wang Yi yang sudah menghitung kalau ini genap satu jam. Zhou Shi Yu melihat jam di handphone nya, dan benar saja ini sudah satu jam.
"Ya, kamu boleh pergi sekarang." Jawab Shi Yu dengan wajah datar namun penuh tanda tanya dari kapan anak ini menghitung menit sampai pas satu jam.
Wang Yi berjalan dengan langkah yang panjang, pada dasarnya dia memang tinggi. Namun, dia berusaha tetap terlihat kuat di depan seniornya yang itu. Dia tidak menunjukkan kakinya yang sakit ataupun perutnya yang begitu melilit dari tadi.
Wang Yi mendapat telepon dari pembantu di rumahnya, Jia harus ke rumah sakit sekarang. Dan sekarang dia tengah istirahat di pinggir lapangan dengan Yiqi.
"Qi, tolong izinin gue ya kalo ada yang nanyain. Jia harus ke rumah sakit sekarang." Ucap Wang Yi yang langsung berlari ke arah parkir tanpa mendengarkan jawaban Yiqi.
"Tapi, Yi..." Seru Yiqi yang terpotong karena Wang Yi sudah tidak terlihat. Di depan ruang panitia ospek ada yang melihat Wang Yi keluar dari area kampus dengan motornya sebelum ospek hari pertama berakhir.
"Dia kenapa? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Mahasiswa baru lainnya yang dari tadi mendengar percakapan Yiqi dengan Wang Yi.
"Ah, iya." Jawab Yiqi dengan sedikit gelagap.
"Padahal tadi udah dipermaluin habis-habisan sama senior itu, sekarang malah cari perkara lagi. Mana Senior Zhou sekarang masuk lagi buat absen kedua setelah istirahat." Ujar Fei Qin Yuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flame in The Breeze - Wang Yi dan Zhou Shi Yu [sqhy couple] SNH48
Fanfictionantara cinta dan keluarga, kedunya membuat Wang Yi terjebak dalam kebingungan. Dia orang yang sangat tertutup, seolah mendapatkan kembali apa yang dia dambakan selama ini saat pertemuannya terjadi dengan Zhou Shi Yu.