Chapter 28

126 12 0
                                    


Mansion keluarga Zhou Shi Yu yang megah dan indah menjadi saksi dari pesta perayaan yang telah berlangsung dengan singkat namun berkesan. Seiring malam tiba, Zhou Cheng Hao merasa ada yang berbeda dengan adiknya, Zhou Shi Yu. Saat semua orang pergi, dia memutuskan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan adiknya.

Mereka berdua berdiri di rooftop kamar Shi Yu, yang menawarkan pemandangan malam yang indah dari kota. Dalam cahaya bulan, Cheng Hao melihat ekspresi adiknya yang tampak terbebani.

"Shi Yu, apa semua baik-baik aja?" tanya Cheng Hao dengan nada lembut.

Shi Yu menoleh dan mencoba tersenyum, meskipun matanya mencerminkan ketidakbahagiaan yang mendalam. "Tentu saja, kakak. Semuanya baik-baik aja. Memangnya kenapa?"

Cheng Hao tidak puas dengan jawaban itu. Dia merasa adiknya memaksakan diri untuk menjalani situasi yang sebenarnya sangat sulit. "Shi Yu, kakak tahu ada yang tidak beres. Kamu seharusnya bahagia dengan lamaran dari keluarga Gao kan? Apa yang terjadi? Coba cerita sama kakak!" Ucap Cheng Hao dengan lembut.

Shi Yu melepaskan tumpukan air dari matanya saat dia merasa kakaknya begitu memahami dirinya. "Kakak, aku... Aku bingung. Aku gak tahu apa yang harus kulakukan sekarang." Ucapnya sambil terisak, akhirnya perasaan sedih yang dari tadi siang ditahan bisa dia lepaskan sekarang.

Cheng Hao mendekati adiknya, merangkul dan memeluknya dengan penuh kasih sayang. "Ceritakan semuanya padaku, Shi Yu. Aku di sini untuk mendengarkan."

Shi Yu pun mulai menceritakan perasaannya yang selama ini terpendam. "Kakak, aku tahu kalau ayah sama ibu sangat mendukung hubunganku dengan Gao Xin. Tapi sebenarnya, aku merasa seperti aku memaksa diri untuk menyukainya lebih dari yang seharusnya. Aku merasa seperti aku gak bisa memilih keinginanku sendiri."

Cheng Hao mengangguk dengan pengertian. "Kakak ngerti, Shi Yu. Kakak tahu kalau kamu selama ini tidak bahagia, dan itu adalah hal yang sulit. Tapi apa yang buat kamu merasa seperti itu?"

Shi Yu menghela nafas dalam-dalam. "Aku merasa bersalah, kakak. Aku merasa seperti aku telah menyakiti seseorang yang sebenarnya aku cintai."

Cheng Hao menduga apa yang mungkin dimaksudkan oleh adiknya. "Shi Yu, apa ini ada kaitannya dengan Wang Yi?"

Shi Yu menangis dengan tersedu-sedu saat dia mengangguk. "Ya, kakak. Jujur, Aku sangat mencintainya, tapi aku ngerasa terjebak dalam situasi ini. Aku gak tahu apa yang harus kulakukan, dan itu sangat menyakitkan."

Cheng Hao mencoba memberikan dukungan pada adiknya. "Shi Yu, kamu harus mengikuti hatimu. Jangan biarkan keinginan orang lain mengatur hidupmu. Aku tahu kamu menyukai anak itu dengan tulus, dan meskipun semua terlihat tabu, tapi aku gak akan menghakimi perasaanmu padanya. Kamu berhak mendapat kebahagiaanmu sendiri."

"Makasih, Kak." Ucap Shi Yu yang masih dengan tangisnya.

"Apa kamu udah bicara sama Wang Yi tentang masalah yang lagi kamu hadapi dan perasaan kamu pada dia?" Zhou Shi Yu menggelengkan kepala. "Kenapa? Harusnya kamu jujur, Shi Yu!"

"Sebelum semuanya menjadi tambah rumit, kakak pikir kamu harus bicara sama dia. Setidaknya, dia tahu perasaan kamu padanya tetap ada sampai saat ini." Ucap Cheng Hao sambil menatap mata adiknya dan menghapus air matanya.

"Aku takut, kak. Dia pasti udah benci sama aku, dia udah banyak aku sakitin karena sikapku yang tidak tegas dengan hubungan kami." Timpal Shi Yu.

Cheng Hao tersenyum singkat, "Kamu tahu kenapa tadi dia datang ngasih selamat buat kamu?" Tanya Cheng Hao.

"Gak tahu!"

"Dia masih sayang sama kamu. Mungkin juga, dia ingin kamu lebih berani mengungkapkan perasaannya padanya, ditengah hiruk pikuk hubunganmu dengan Gao." Cheng Hao mengusap-usap punggung tangan adiknya, "Coba kamu temui dia besok, dan bicarakan apa yang sebenarnya terjadi dengan hatimu saat ini. Kakak yakin Wang Yi bakal ngerti kalo kamu bicara."

The Flame in The Breeze - Wang Yi dan Zhou Shi Yu [sqhy couple] SNH48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang