Chapter 29

68 5 0
                                    


Pagi di Shanghai, Zhou Shi Yu kini telah menjadi CEO di perusahaan milik ayahnya, berdiri di hadapan jendela besar ruang kantornya. Dengan pandangan yang fokus, dia menyimak keramaian kota yang baru bangun. Gedung-gedung pencakar langit, jalan-jalan yang mulai dipenuhi lalu lintas, dan burung-burung yang berterbangan di langit pagi.

Melangkah memasuki ruang rapat, Zhou Shi Yu duduk dengan percaya diri di kursi utama, meja rapat berbentuk U dipenuhi oleh investor dan partner kerjasamanya dari berbagai negara. Dia menyampaikan presentasi bisnisnya dengan lancar, menguraikan detail strategi dan visi bisnisnya dengan jelas dan meyakinkan. Investor tampak terpukau dan Zhou Shi Yu berhasil menutup beberapa kesepakatan penting hari itu.

Sore harinya, ketika hujan lebat mengguyur kota, Zhou Shi Yu duduk di depan jendela besar di ruangannya yang menghadap ke kota. Tetes-tetes hujan mengalir di kaca jendela, seakan mencerminkan kekosongan dalam hatinya. Pikirannya melayang jauh, mengingat sosok yang selama ini dia tunggu. Tiga tahun sejak kepergiannya.

Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka dan Shen Meng Yao masuk. Meng Yao kini menjadi asisten pribadi Shi Yu. Dia dengan cepat menyadari perubahan yang terjadi pada Shi Yu sejak orang itu pergi. Dengan hati-hati, Meng Yao menghampiri Shi Yu.

Dengan penuh perhatian, dia mengatakan, "Shi Yu," panggilnya dengan hati-hati. "Dia akan kembali ke Shanghai besok."

Mendengar kabar itu, Shi Yu merasa campur aduk. Senang karena akhirnya orang itu kembali, tetapi juga sedih karena dia menyadari betapa ia merindukan sosok itu selama tiga tahun ini. Dia merasa seperti ada gunung rindu yang menumpuk dalam hatinya.

Di tempat yang jauh, di sebuah kota kecil, Wang Yi sedang menikmati harinya. Dia tinggal di rumah megah yang dikelilingi oleh hamparan taman yang dipenuhi bunga-bunga yang indah. Di sana, dia tinggal bersama putri kecilnya yang berusia dua tahun lebih. Putri kecil itu adalah cahaya dalam hidup Wang Yi, dengan tawa dan senyumnya yang selalu bisa menghangatkan hati Wang Yi.

Wang Yi merangkul putri kecilnya, "Apakah kamu siap untuk pertama kali ke rumah nenek dan kakek, Putri?" tanyanya lembut. Putri kecil itu mengangguk antusias, senyumnya secerah matahari. "Ya! Aku tidak sabar untuk ketemu nenek dan kakek!" Jawab putri cantik itu dengan penuh antusias.

Tiba-tiba, seorang wanita masuk ke ruangan. Dari cara dia berbicara dan berinteraksi dengan Wang Yi dan putri kecilnya, terlihat jelas bahwa dia adalah sosok yang penting dalam hidup mereka. "Wang Yi, kita harus mulai menyiapkan barang-barangmu," ujar wanita itu. Wang Yi menatap wanita itu, tersenyum dan mengangguk.


***


Yuan Yiqi berdiri di area kedatangan bandara, menantikan kedatangan Wang Yi. Hatinya berdebar-debar dengan rasa antusias dan kerinduan setelah begitu lama tidak bertemu. Dia merapikan bunga-bunga yang dia bawa sebagai tanda persahabatan.

Beberapa saat kemudian, pintu kedatangan terbuka, dan Wang Yi muncul dengan senyuman cerah di wajahnya. Yiqi tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya dan segera berlari mendekati Wang Yi.

"Yi!" serunya dengan antusias, dan mereka langsung berpelukan erat. "Ah, aku rindu sekali, bagaimana kehidupan di Jepang?"

Wang Yi tersenyum, "Aku juga merindukanmu, Qi. Jepang memberi banyak pengalaman baru. Oh ya, izinkan aku memperkenalkan seseorang." Wang Yi menoleh ke samping, di mana seorang wanita yang tampak serius berdiri dengan lembut menggendong anak kecil perempuan yang sedang tidur.

"Yiqi, ini Qian Yu." kata Wang Yi menunjuk pada perempuan yang ada di sampingnya, "dan malaikat kecil ini Wang An Mei, putriku."

Yiqi terkejut sejenak, lalu senyum hangat muncul di wajahnya. "Halo Qian Yu, saya Yuan Yiqi," ucapnya lembut sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman. "Waaah, cantik sekali putri kecil ini." Ucap Yiqi sambil menyentuh pipi An Mey dengan lembut.

The Flame in The Breeze - Wang Yi dan Zhou Shi Yu [sqhy couple] SNH48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang