Liburan di villa keluarga Yiqi menjadi masa-masa yang tak terlupakan bagi mereka berempat. Wang Yi dan Zhou Shi Yu, Meng Yao dan Yuan Yiqi, semua terlihat begitu bahagia saat berada di alam yang indah.
Mereka mengisi hari-hari mereka dengan kegiatan-kegiatan yang menghadirkan keceriaan, meskipun tidak jarang saat-saat manis yang tanpa mereka sadari terjadi antara Wang Yi dan Zhou Shi Yu.
Hari itu, mereka semua memutuskan untuk bersepeda bersama. Wang Yi dan Zhou Shi Yu menjadi pasangan yang berbagi sepeda, sementara Meng Yao dan Yuan Yiqi menjadi pasangan lainnya. Mereka meminjam sepeda di sebuah tempat penyewaan lokal dan mulai menjelajahi sekitarnya.
Perjalanan mereka membawa mereka melewati jalanan pedesaan yang indah, dengan perbukitan hijau di sekitar mereka. Wang Yi dan Zhou Shi Yu berdua tampak seperti satu pasangan yang sempurna, meskipun saat-saat ini terasa berbeda. Wang Yi duduk di bagian depan, sementara Shi Yu duduk di bagian belakang dan memeluknya erat.
Meng Yao dan Yuan Yiqi adalah pasangan yang riang. Mereka berbicara dan tertawa sepanjang perjalanan, membuat suasana semakin ceria. Tidak hanya itu, sesekali mereka mengadakan balapan sepeda yang menghasilkan tawa lepas.
Yang menjadi sorotan adalah saat Yiqi mendapatkan ide untuk berpindah tempat dengan Wang Yi. Wang Yi dan Yiqi bertukar tempat mengendarai satu sepeda bersama, menggoda dan menciptakan momen lucu. Zhou Shi Yu dan Shen Meng Yao seperti melihat anak kecil yang sedang bermain melihat kedekatan antara Wang Yi dan Yiqi.
Di beberapa titik selama perjalanan, mereka berempat berhenti untuk beristirahat. Mereka duduk di pinggir jalan, makan bekal yang mereka bawa bersama, dan berbagi cerita.
Ketika matahari mulai turun, Meng Yao mengambil gitar yang mereka bawa dan mulai memainkannya. Suaranya yang merdu mengisi udara, dan beberapa lagu favorit mereka dinyanyikan bersama.
Saat malam tiba, mereka kembali ke villa dengan senyum di wajah mereka. Mereka merasa lebih dekat satu sama lain daripada sebelumnya. Terutama, Wang Yi dan Zhou Shi Yu, merasa bahwa jarak di antara mereka mulai berkurang. Ketika mereka tiba di vila, semua duduk bersama di depan tenda sambil menikmati indahnya langit malam dengan kehangatan api unggun.
"Malam ini bulan dan bintang hadir lagi," kata Zhou Shi Yu dengan senyum lembut. "Sungguh indah."
Wang Yi duduk di samping Shi Yu dan memakaikan jaketnya pada Shi Yu yang terlihat menggigil, "Pake! Malem ini dingin." Ucap Wang Yi singkat. Shi Yu tersenyum, dan mereka berdua merasakan getaran perasaan di antara mereka.
Sementara itu, Meng Yao dan Yuan Yiqi, terduduk di samping mereka. Meng Yao mengambil tangan Yiqi dan berkata, "Ini adalah saat-saat yang indah. Aku tidak bisa lebih bahagia daripada ini."
Yuan Yiqi tersenyum dan mencium pipi Meng Yao. "Aku juga sangat bahagia."
Zhou Shi Yu dan Wang Yi serasa jadi obat nyamuk melihat pasangan itu berbagi kemesraan di depan mereka.
Di bawah langit malam yang penuh bintang, Wang Yi berencana untuk mengungkapkan perasaannya kepada Zhou Shi Yu malam ini.
Mereka masih duduk berdua di dekat tenda yang mereka bangun sejak tiba di vila, di depan api unggun yang hangat. Yuan Yiqi dan Meng Yao sudah masuk ke dalam villa untuk istirahat. Kini hanya ada mereka berdua dan suara alam di malam hari yang menjadi nyanyian indah.
Wang Yi merasa deg-degan dan hatinya berdebar kencang. Dia menatap Shi Yu dengan mata yang penuh ketakutan, mencoba mencari kata-kata yang tepat. "Shi Yu," ucapnya akhirnya, suaranya lembut dan penuh perasaan.
Shi Yu melirik Wang Yi dengan penuh perhatian, dan senyum lembut menghiasi wajahnya. "Hmmm?! Kenapa, Yi?"
Wang Yi mengambil napas dalam-dalam. "Aku... Aku menyukaimu." Akhirnya kata-kata itu keluar dari mulut Wang Yi. Zhou Shi Yu sedikit terkejut dengan pengakuan Wang Yi yang tiba-tiba.
"Aku tahu ini mungkin terlalu cepat, dan aku tahu kamu sudah punya kekasih. Namun, seiring waktu berlalu, baru kali ini aku merasakan perasaan sedalam ini menginginkan seseorang, dan itu kamu. Aku cenderung menutup diri dari orang lain dan tidak peduli dengan lingkungan di sekitarku, tapi jika itu sudah menyangkut tentangmu aku merasa punya ketertarikan sendiri. Mungkin dari pertama kita bertemu, aku sudah menaruh rasa padamu." Lanjut Wang Yi dengan nada yang stabil dan tanpa keraguan sedikitpun.
Shi Yu mendengarkan dengan hati yang hangat, dan dia merasakan getaran emosi di dalam dirinya. Dia tahu betul bahwa perasaannya pada Wang Yi semakin dalam, namun dia juga tahu bahwa perasaannya pada Gao Xin masih utuh.
Sejenak Shi Yu terdiam, sekelumit pemikiran menghantam otaknya saat ini, dia senang jika Wang Yi sudah jujur padanya, namun di sisi lain banyak hal yang harus dia pertimbangkan jika menerima pengakuan Wang Yi.
Dengan berat hati, Shi Yu menjawab, "Yi, aku sangat menghargai perasaanmu, aku juga ngerasa kalau perasaanku untukmu selalu menghadirkan getaran yang aneh, dan aku belum bisa menerka itu perasaan apa, aku juga masih punya hati yang harus kujaga. Aku harap kamu bisa ngerti." Ucap Shi Yu dengan nada penuh penyesalan.
Wang Yi mengguratkan senyumnya yang dipaksakan, dia merasa seperti dunianya runtuh. Namun, dia tahu bahwa Shi Yu sudah memberikan jawaban yang jujur, dan dia menghargai kejujuran itu. Dia tersenyum lembut meskipun hatinya hancur. "Aku mengerti, Shi Yu. Aku hanya ingin kau tahu apa yang aku rasakan. Siapapun yang menjadi pilihan kamu, aku akan selalu menghargainya."
Keduanya kini hanya menatap api unggun dengan tatapan kosong, seolah percakapan barusan tidak pernah terjadi dan berlalu begitu saja terbawa angin malam, mereka merenungkan perasaan yang rumit dan mengalir dalam diri masing-masing.
Wang Yi merasa perasaannya kini mungkin tidak akan terlalu menuntut jika sudah tahu bagaimana bentuk jawaban dari Zhou Shi Yu. Setidaknya hatinya tidak akan terus menginginkan Zhou Shi Yu dan akan mulai tidak mempedulikan jika perasaan itu hadir lagi.
Malam itu, setelah pengakuan Wang Yi, Shi Yu meminta untuk menukar kamar tidur. Zhou Shi Yu berbagi kamar dengan Shen Meng Yao, sedangkan Wang Yi jadi dengan Yiqi.
Shi Yu dan Meng Yao duduk di atas kasur, ditemani oleh redupnya cahaya lampu tidur di sudut kamar. Shi Yu merasa bahwa dia perlu berbicara dengan seseorang, dan Meng Yao adalah orang yang paling dekat dengan hatinya.
"Yao, aku harus bercerita padamu," ucap Shi Yu dengan suara gemetar. Air mata mulai mengisi matanya.
Meng Yao merasa cemas dan memeluk erat Shi Yu. "Tentu saja, Zhou, apa yang terjadi? Kamu tahu kamu bisa mempercayakan apapun padaku." Ucap Meng Yao, dia sedikit kaget karena tadi tiba-tiba Shi Yu ingin pindah kamar, mungkin terjadi sesuatu yang salah antara dia dengan Wang Yi.
Shi Yu menceritakan segalanya, tentang Wang Yi dan pengakuannya, tentang bagaimana dia merasa bersalah karena tidak bisa memberikan apa yang diinginkan Wang Yi. Dia menceritakan betapa sulitnya memutuskan antara Wang Yi dan Gao Xin, antara perasaan masa lalu dan perasaan baru yang semakin tumbuh untuk Wang Yi. Shi Yu menangis saat dia menceritakan semua itu, merasakan betapa beratnya beban yang dia bawa dalam hatinya.
Meng Yao mendengarkan dengan penuh perhatian, dan ketika Shi Yu selesai bercerita, dia mengelus lembut rambut temannya. "Shi Yu, aku tahu ini sangat sulit bagimu. Tapi perasaanmu adalah hal yang paling penting, dan kamu harus mengikuti hatimu."
Sementara itu, di kamar sebelah, Yuan Yiqi dan Wang Yi duduk di atas kasur. Wang Yi menatap hampa ke luar jendela, matanya merasakan kekosongan. Yiqi tahu bahwa sahabatnya itu sedang berjuang, dan dia ingin memberikan dukungan.
"Aku tahu ini sangat sulit bagimu, Yi," ujar Yiqi dengan lembut. "Tapi kau tahu, Senior Zhou adalah orang yang luar biasa. Terkadang, perasaan butuh waktu. Kau jangan dulu beranjak dan harus tetap sabar."
Wang Yi mengangguk, tetapi ekspresinya masih penuh dengan kesedihan. "Aku tahu, Qi, tapi rasanya ini begitu sakit. Aku merasa ada lubang dalam hatiku dan aku merasa hancur."
Yiqi mencoba memberi senyuman pada sahabatnya. "Aku tahu, Yi. Tapi percayalah, suatu hari, segalanya akan lebih baik. Jika Senior Zhou memang orang yang ditakdirkan untukmu, dia akan kembali padamu."
Wang Yi menghela nafas panjang, dia merebahkan tubuh jangkungnya, menarik selimut, menutup mata dan tertidur, dia menelan utuh semua rasa sakitnya malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flame in The Breeze - Wang Yi dan Zhou Shi Yu [sqhy couple] SNH48
Fanfictionantara cinta dan keluarga, kedunya membuat Wang Yi terjebak dalam kebingungan. Dia orang yang sangat tertutup, seolah mendapatkan kembali apa yang dia dambakan selama ini saat pertemuannya terjadi dengan Zhou Shi Yu.