Hari yang dinanti tiba, festival olahraga hari terakhir di kampus dimulai di pagi yang cerah. Wang Yi bersemangat untuk berkompetisi dalam perlombaan estafet tongkat bersama teman-teman fakultasnya. Mereka telah berlatih keras untuk momen ini, dan semangat mereka tinggi.
Perlombaan dimulai dengan baik, dan tim Wang Yi memimpin dalam sebagian besar babak. Mereka berlari dengan cepat, bergantian melempar tongkat dengan presisi. Wang Yi menjadi pembawa tongkat terakhir dalam timnya. Ketika estafet ini berakhir, tim mereka berada di posisi pertama.
Namun, saat mendekati akhir set, yang seharusnya menjadi kemenangan, nasib buruk menimpa Wang Yi. Saat berlari dengan cepat, dia tiba-tiba terjatuh, terjatuh keras di lapangan. Dia merasakan sakit yang menusuk di lutut dan sikutnya. Lutut dan sikutnya berdarah, dan rasa sakit yang luar biasa langsung menerpa.
Semua mata tertuju pada Wang Yi yang terluka, dan suasana di lapangan seketika hening. Teman-temannya segera menghampiri, dan ada yang membantu Wang Yi bangkit, tetapi rasa sakit yang tajam membuatnya menahan jeritan.
Saat itulah, Zhou Shi Yu, yang juga hadir di festival olahraga untuk melihat Wang Yi, berlari mendekati lapangan. Ekspresi cemas dan khawatir terpancar di wajahnya saat melihat Wang Yi terluka. Dia segera membantu Wang Yi dan membawanya keluar dari lapangan. Wang Yi sedikit terkejut ketika Zhou Shi Yu cepat membantunya, namun dia begitu bersyukur karena kepedulian Shi Yu.
Mereka berdua menuju ruang pertolongan pertama (UKS) di kampus. Zhou Shi Yu membantu Wang Yi duduk di tempat tidur pertolongan pertama.
"Sabar, Wang Yi. Aku akan segera memanggil perawat," kata Zhou Shi Yu dengan penuh perhatian. Dia mencoba untuk tetap tenang meskipun khawatir yang mendalam.
Wang Yi hanya bisa mengangguk sambil meraih lututnya yang terluka. Darah masih mengalir perlahan, dan dia merasa sangat lemah. Namun, dibalik rasa sakitnya dia bahagia karena Shi Yu masih memperhatikan dirinya.
Zhou Shi Yu segera mengambil telepon genggamnya dan memanggil perawat. Sementara mereka menunggu, dia meraih kotak pertolongan pertama yang ada di sana dan mulai membersihkan luka Wang Yi dengan hati-hati. Wang Yi merasakan kehangatan tangan Zhou Shi Yu yang lembut, dan hatinya terasa hangat.
Ketika perawat tiba, luka Wang Yi dirawat dengan cermat. Mereka membersihkan luka-luka itu, dan Wang Yi merasa lega dengan perawatan tersebut. Zhou Shi Yu terus berada di sampingnya sepanjang waktu, memberikan dukungan dan kepedulian.
Ketika perawatan keluar, dan luka Wang Yi telah diobati, Zhou Shi Yu melihat Wang Yi dengan lembut.
Mereka berdua duduk berhadapan di tempat tidur di UKS. Wang Yi tersenyum pada Zhou Shi Yu. "Makasih." Ucapnya dingin namun dengan senyuman tulus.
Zhou Shi Yu tersenyum balik. "Aku khawatir sama kamu. Untung lukanya gak sampe bikin sobek daging." Dia mencoba untuk tetap tenang meskipun khawatir yang mendalam.
Saat itulah, tatapan mereka saling bertemu, dan suasana menjadi semakin intim. Wang Yi tidak bisa menahan perasaannya lagi. Dengan lembut, dia meraih wajah Zhou Shi Yu dan mencium bibirnya dengan penuh cinta.
Namun, Zhou Shi Yu menghindarkan wajahnya dengan lembut, membuat ciuman itu tidak terjadi. Wang Yi yang semula senyum, sekarang memandang Shi Yu dengan ekspresi terkejut dan sedikit sakit hati.
Zhou Shi Yu merasa sangat tidak nyaman dengan situasi ini, dan dia mencoba menjelaskan, "Maaf, Wang Yi, aku hanya..."
Wang Yi cepat-cepat tersenyum dan mengangguk. "Tidak masalah, Shi Yu. Aku mengerti."
Meskipun Wang Yi mencoba menunjukkan bahwa dia memahami keputusan Zhou Shi Yu untuk menghindarkan ciuman, tetapi hatinya terasa sedikit sakit. Dia sedikit terbawa suasana, tetapi dia memilih untuk menyimpan perasaannya sendiri dan tersenyum.
Mereka duduk berdampingan dalam keheningan, dan suasana di ruangan itu menjadi tegang. Wang Yi berusaha untuk mengalihkan perasaannya dengan mengobrol ringan tentang festival olahraga. Zhou Shi Yu juga berusaha untuk membuat suasana menjadi lebih nyaman, tetapi ada kecanggungan yang sulit dihindari.
Ketika waktu berlalu, mereka akhirnya meninggalkan UKS bersama-sama. Meskipun hati Wang Yi masih terasa sedikit sakit, dia memahami bahwa Zhou Shi Yu mungkin tidak siap untuk langkah yang lebih jauh dalam hubungan mereka. Mereka berjalan bersama di bawah sinar matahari yang hangat dan segera kembali ke lapangan.
***
Festival olahraga di kampus berakhir dengan sukses, dan tim fakultas Wang Yi keluar sebagai juara umum. Mereka merayakan kemenangan mereka dengan semangat, dan Wang Yi merasa sangat bahagia karena prestasi timnya.
Beberapa minggu setelah festival olahraga, tiba saatnya ulang tahun Wang Yi, Zhou Shi Yu bersiap untuk memberikan kejutan istimewa. Dia datang ke rumah Wang Yi bersama dengan Meng Yao dan Yiqi. Mereka membawa kue ulang tahun yang lezat, balon, serta hadiah yang mereka yakini akan membuat Wang Yi bahagia.
Rumah Wang Yi adalah tempat yang nyaman dan penuh kasih, meskipun hanya dihuni oleh dua orang, Wang Yi bersama adik kecilnya. Setiap hari ada asisten rumah tangga untuk menemani Wang Jia dan merawatnya ketika Wang Yi tidak ada di rumah.
Ketika Zhou Shi Yu, Meng Yao, dan Yiqi tiba di rumah Wang Yi, mereka disambut oleh Wang Yi dan adiknya dengan ramah. Wang Jia adalah anak yang ceria dan penuh semangat, meskipun menghadapi kondisi yang semakin memprihatinkan.
Saat Wang Yi melihat Zhou Shi Yu bersama dengan Meng Yao dan Yuan Yiqi, dia sangat terkejut dan senang. "Apa yang kalian lakukan di sini?" Tanyanya dengan senyum lebar.
Zhou Shi Yu menjawab sambil tersenyum, "Kami datang untuk merayakan ulang tahunmu, Yi. Selamat ulang tahun!"
Mereka membawakan kue ulang tahun yang indah dan meletakkannya di atas meja. Wang Jia bergabung dalam merayakan ulang tahun kakaknya, dan mereka semua duduk di sekitar kue tersebut. Wang Jia memandang kakaknya dengan penuh kasih saat dia meniup lilin ulang tahun.
Setelah itu, mereka membuka hadiah ulang tahun untuk Wang Yi. Wang Jia memberikan Wang Yi sebuah lukisan yang dia gambar sendiri, sementara Zhou Shi Yu memberikan sebuah jam tangan yang elegan. Meng Yao dan Yiqi juga memberikan hadiah ulang tahun yang dipilih dengan cermat.
Wang Yi merasa sangat bahagia dan terharu dengan semua perhatian dan cinta dari semua orang yang hadir saat ini. Dia seolah mendapat kekuatan kembali untuk terus menjalani hidup yang keras ini.
Saat mereka semua merayakan ulang tahun Wang Yi dengan gembira, Zhou Shi Yu dan Wang Jia semakin mendekat. Mereka terlibat dalam percakapan manis dan lucu, yang membuat semua orang di sekitar tertawa.
Zhou Shi Yu menatap Wang Jia dengan penuh kehangatan. "Wang Jia, apa yang kamu pikirkan tentang kakakmu?"
Wang Jia tersenyum dan menjawab dengan polos, "Kakakku adalah pahlawan dalam hidupku. Dia selalu melindungiku dan membuatku bahagia."
Semua orang tersenyum mendengar jawaban Wang Jia. Zhou Shi Yu merasa sangat terharu mendengar penghargaan Wang Jia terhadap kakaknya.
"Apa yang kamu inginkan untuk ulang tahunmu nanti, Wang Jia?" tanya Zhou Shi Yu dengan ramah.
Wang Jia berpikir sejenak dan kemudian berkata dengan riang, "Aku ingin bermain permainan video dengan kakak Yi! Dia selalu sibuk dengan urusan kampus dan teman-temannya, jadi kami jarang bisa bermain bersama."
Semua orang tersenyum mendengar keinginan Wang Jia, dan Wang Yi merasa tersentuh oleh permintaannya. "Tentu, Wang Jia! Kapan saja kamu ingin bermain, katakan saja padaku, dan kita akan bermain bersama."
Wang Jia berteriak kegirangan meski dengan kondisi yang tidak se-ekspresif orang normal. Siapapun yang hadir di sana tahu bagaimana kondisi Wang Jia, namun mereka tetap membahas tentang segala impian dan hal yang ingin dilakukannya, terlepas dari penyakit yang kini menggerogoti tubuhnya perlahan.
Mereka berdua juga berbicara tentang kehidupan sehari-hari, impian, dan harapan. Zhou Shi Yu merasa sangat terkesan dengan semangat dan kegigihan Wang Jia. Dia merasa lebih dekat dengan Wang Jia, satu-satunya keluarga bagi Wang Yi, dan itu membuatnya merasa bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flame in The Breeze - Wang Yi dan Zhou Shi Yu [sqhy couple] SNH48
Fanfictionantara cinta dan keluarga, kedunya membuat Wang Yi terjebak dalam kebingungan. Dia orang yang sangat tertutup, seolah mendapatkan kembali apa yang dia dambakan selama ini saat pertemuannya terjadi dengan Zhou Shi Yu.