Setelah melewati hari yang penuh gejolak, Wang Yi merasa perlu untuk mencoba berbicara lagi dengan Zhou Shi Yu. Hatinya terluka dan dia merindukan kejelasan dalam hubungan mereka. Wang Yi memutuskan untuk menunggu dekat rumah Zhou Shi Yu dengan harapan dapat mencari kesempatan untuk berbicara.
Malam itu, ketika senja mulai meredup, Wang Yi menunggu di dekat pintu masuk kompleks perumahan tempat tinggal Zhou Shi Yu. Ketika akhirnya Zhou Shi Yu yang terlihat datang diantar oleh Gao Xin tiba, Wang Yi merasa canggung dan gugup.
Setelah mereka berdua turun dari mobil, Gao Xin yang sadar akan keberadaan Wang Yi mendekati Zhou Shi Yu dan berbicara dengan suara lembut. "Sayang, aku akan menjemputmu besok pagi untuk pergi ke kampus bersama."
Zhou Shi Yu mengangguk dan memberikan senyuman lembut pada Gao Xin. "Baiklah, terima kasih, Xin."
Gao Xin memberikan ciuman singkat pada kening Shi Yu sebelum pergi. Wang Yi merasa sakit saat melihatnya. Setelah Gao Xin pergi, Wang Yi menghampiri Zhou Shi Yu.
"Zhou Shi Yu, bisakah kita bicara?" Wang Yi berbicara dengan suara yang penuh ketulusan, berusaha meraih perhatian Shi Yu.
Zhou Shi Yu segera merasakan kehadiran Wang Yi dan menolak untuk melihatnya. Dia berusaha untuk langsung masuk ke rumahnya tanpa memberikan jawaban apapun. Namun, Wang Yi menghalangi jalannya, dia meraih tangan Shi Yu dengan cepat.
"Shi Yu, tolong, mari kita bicara perlahan," pinta Wang Yi dengan ekspresi penuh harap.
Zhou Shi Yu menoleh dan matanya berkaca-kaca. "Apa yang harus kita bicarakan, Wang Yi? Semua sudah jelas, kan?" ujarnya dengan nada penuh kesedihan.
Wang Yi merasa nyeri mendalam dalam hatinya melihat keadaan Zhou Shi Yu yang seperti itu. "Shi Yu, aku hanya ingin kamu tahu betapa pentingnya kamu dalam hidupku. Aku merasa kita bisa mengatasi ini bersama. Kamu bilang kamu menyukaiku juga kan?"
Zhou Shi Yu menggeleng pelan. "Tidak, Wang Yi. Maaf, malam itu aku hanya terbawa suasana,"
Wang Yi merasa hatinya ditusuk belati tajam mendengar itu.
"...dan kita hanya akan saling menyakiti lebih dalam jika kita terus seperti ini. Aku tidak pernah benar-benar mencintaimu, kita hanya sekedar teman. Kamu bisa menemukan seseorang yang lebih baik daripada aku."
Wang Yi merasa dunianya runtuh mendengar kata-kata Zhou Shi Yu. "Shi Yu, tolong, jangan katakan itu! Aku tahu, kamu juga punya perasaan yang tulus padaku. Aku mencintaimu, dan aku siap berjuang untukmu."
Zhou Shi Yu menarik napas dalam-dalam, air mata mulai menetes dari matanya. "Maaf, Wang Yi. Tapi aku tidak bisa merasakan hal yang sama. Aku ingin kita berdua bisa melupakan semuanya dan melanjutkan hidup masing-masing. Aku lelah, aku mau istirahat." Ucapnya sambil perlahan melepaskan genggaman Wang Yi pada tangannya.
Wang Yi merasa putus asa, tapi dia juga tahu bahwa dia tidak bisa memaksakan Zhou Shi Yu untuk mengikuti keinginannya. Wang Yi akhirnya mengangguk, meskipun hatinya penuh dengan rasa sakit. "Baiklah, Shi Yu. Jika itu yang kamu inginkan, aku akan menghormatinya."
Setelah Wang Yi meninggalkan kediamannya, Zhou Shi Yu runtuh, kakinya tidak sanggup berjalan lagi, dia terisak dalam tangisnya di dalam kamar, menekan rasa sakit dimana dia telah menyakiti orang yang dia sayangi malam itu. Bagaimanapun, dia harus memilih, dan ini adalah pilihannya.
Malam itu, Wang Yi pulang dengan perasaan yang hancur. Dia merenung tentang semua hal indah yang dia lewati bersama Zhou Shi Yu, dan dia merasa masalah ini sangat sulit. Sementara itu, Zhou Shi Yu juga merasa sedih dan bingung dengan perasaannya. Dia tahu bahwa dia telah menyakiti Wang Yi, namun dia tidak bisa terus menerus terombang-ambing, dia harus mengambil keputusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flame in The Breeze - Wang Yi dan Zhou Shi Yu [sqhy couple] SNH48
Fanfictionantara cinta dan keluarga, kedunya membuat Wang Yi terjebak dalam kebingungan. Dia orang yang sangat tertutup, seolah mendapatkan kembali apa yang dia dambakan selama ini saat pertemuannya terjadi dengan Zhou Shi Yu.