Kehidupan kuliah di semester baru telah dimulai, dan kampus yang seharusnya penuh semangat dengan mahasiswa yang kembali dengan semangat baru, sekarang terasa berbeda bagi Wang Yi. Wang Yi berjalan di antara kerumunan dengan tatapan dingin yang menggantung di wajahnya, seolah-olah dunia di sekitarnya telah kehilangan makna.
Dia telah kembali ke sifat dingin dan cuek yang dulu sering terlihat pada awal pertemuannya dengan Zhou Shi Yu. gairah dan semangat hidupnya tampaknya telah pudar. Wang Yi tahu bahwa dia harus berjuang untuk mengatasi perasaan yang berkecamuk di dalam dirinya, terutama setelah penolakan dari Zhou Shi Yu.
Kelas pertama di semester baru dimulai, dan biasanya, Wang Yi adalah mahasiswa yang selalu antusias dan cepat menjawab pertanyaan. Namun, saat ini, dia duduk di sudut ruangan dengan tatapan kosong yang menghiasi wajahnya. Mahasiswa lain yang sebelumnya mengenalnya sebagai orang yang penuh semangat sekarang bertanya-tanya apa yang terjadi padanya.
Zhou Shi Yu, yang juga mengambil kelas yang sama, duduk beberapa kursi di depan Wang Yi. Mereka belum pernah berbicara sejak pertemuan terakhir mereka di villa, ketika Zhou Shi Yu menolak pernyataan cinta Wang Yi. Zhou Shi Yu merasa bingung dengan perubahan Wang Yi. Dia merindukan kehangatan dan keakraban yang mereka bagikan sebelumnya, tetapi sekarang semuanya berubah.
Zhou Shi Yu memutuskan untuk mengambil langkah dan mendekati Wang Yi setelah kelas selesai. Dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apakah mereka bisa meredakan ketegangan dan kecanggungan yang ada di antara mereka.
Setelah kelas berakhir, Zhou Shi Yu berjalan mendekati Wang Yi yang masih duduk di bangku dengan tatapan kosong. "Wang Yi," katanya dengan suara lembut, "apakah kamu baik-baik aja? Aku tidak pernah bertemu dengan kamu lagi setelah di Villa waktu itu." Ucap Shi Yu dengan nada penuh kekhawatiran.
Wang Yi mengangkat kepalanya dan menatap Zhou Shi Yu tanpa ekspresi yang jelas di wajahnya. "Aku gapapa," jawabnya singkat.
Zhou Shi Yu merasa frustasi dengan jawaban itu. "Wang Yi, kita gak pernah bertemu lagi, dan sudah hampir dua minggu aku tidak menerima kabar tentang kamu. Aku ingin tahu apa yang terjadi dan apakah kita bisa berbicara tentang semuanya."
Wang Yi menggelengkan kepala, dan matanya menghindari tatapan Zhou Shi Yu. "Tidak ada yang perlu dibicarakan. Shi Yu."
Zhou Shi Yu merasa terjebak dalam kebingungannya. Dia merindukan hubungan yang mereka punya sebelumnya, dan dia tidak mengerti mengapa semuanya harus berubah seperti ini. Apakah mungkin Wang Yi membencinya setelah dia menolak perasaannya, pikiran-pikiran itu menghantui Zhou Shi Yu.
Sementara itu, di awal semester baru ini, Fei Qin Yuan, melihat perubahan dalam diri Wang Yi sebagai peluang. Dia melihat Wang Yi menghindari Zhou Shi Yu, dia memutuskan untuk mendekati Wang Yi lagi, seperti yang selalu dia lakukan. Ia berusaha memberikan perhatian pada Wang Yi dimanapun dan kapanpun, mencoba membuatnya merasa diperhatikan dan dihargai.
"Hey, Wang Yi," Fei Qin Yuan berkata saat melihat Wang Yi duduk sendirian di perpustakaan setelah kelas. "Gimana kabar kamu? Apa yang terjadi denganmu? Kamu gak sakit kan?"
Wang Yi menoleh ke arah Fei Qin Yuan dengan tatapan datar. "Aku baik-baik aja, gak ada yang perlu dikhawatirin," jawabnya dengan suara datar.
Fei Qin Yuan tidak terlalu terpengaruh oleh reaksi Wang Yi. Dia telah terbiasa dengan sikap dingin Wang Yi, dan dia percaya bahwa dengan cukup usaha, dia bisa mendapatkan Wang Yi suatu saat. "Kamu tahu, Yi, aku selalu ada di sini jika kamu butuh seseorang buat diajak bicara. Aku selalu peduli padamu."
Wang Yi hanya mengangguk sebagai respons, tanpa menunjukkan perasaan apapun. Fei Qin Yuan merasa senang bahwa dia berhasil mengobrol dengan Wang Yi, meskipun itu hanya sebentar. Dia berharap bahwa dengan beriringnya waktu, Wang Yi akan membuka diri dan menerima perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flame in The Breeze - Wang Yi dan Zhou Shi Yu [sqhy couple] SNH48
Fanfictionantara cinta dan keluarga, kedunya membuat Wang Yi terjebak dalam kebingungan. Dia orang yang sangat tertutup, seolah mendapatkan kembali apa yang dia dambakan selama ini saat pertemuannya terjadi dengan Zhou Shi Yu.