"Cut!" Teriak sang sutradara begitu membahana, menandakan akhir dari adegan terakhir yang dilakoni oleh Wang Yi.
Dinginnya malam menyelimuti lokasi syuting yang telah menjadi saksi bisu bagi emosi dan kehangatan. Lampu-lampu sorot yang sebelumnya menyinari jalanan saat pengambilan gambar, kini memancarkan kehangatan yang membiaskan cahaya keemasan ke sekelilingnya.
"Okay, Good, Wang Yi!" Teriak sutradara film itu sembari mengacungkan kedua jempolnya pada Wang Yi.
Wang Yi turun dari motor yang dikendarainya selama empat bulan terakhir untuk syuting, dengan wajah bahagia dia membuka helmnya, terlihatlah sosok yang dari tadi memperhatikannya dari jarak jauh. Zhou Shi Yu, tunangannya.
Sejenak kemudian, Zhou Shi Yu dengan enerjinya yang selalu menyegarkan menghampiri Wang Yi, Zhou Shi Yu langsung mengecup pipi tunangannya dengan gemas di depan semua kru film yang bersorak riuh. Mereka telah terbiasa dengan kemesraan pasangan bintang film yang menjadi tokoh utama dari cerita The flame in the breeze itu.
"Kerja bagus, Sayang," ucap Zhou Shi Yu dengan mata berbinar-binar, mengabaikan kehadiran orang-orang di sekitar mereka.
Wang Yi tersenyum, merasakan kehangatan cinta yang juga terpancar dari matanya. "Kerja keras juga, Bae. Kita berhasil menyelesaikan ini bersama-sama." Timpal Wang Yi sambil mengelus-elus rambut indah tunangannya dengan penuh kasih.
Zhou Shi Yu tersenyum manis pada tunangannya itu, sambil menuntunnya untuk melihat adegan terakhir tadi, Zhou Shi Yu sudah refleks mengambil tangan Wang Yi begitu saja, mereka pun berjalan bersama ke tempat sutradara.
"Gimana?" Tanya asisten sutradara pada penulis naskah film itu.
"Keren! Aku puas karena setiap adegan yang ditulis diperagakan dengan baik oleh kedua tokoh utama kita." Jawabnya dengan senyum bahagia.
"Jangan ditanya lagi, keduanya emang punya chemistry yang begitu kuat, aku yakin film kita ini akan sukses." Ujar asisten sutradara itu.
Setelah Wang Yi dan Zhou Shi Yu melihat adegan terakhir tadi, sutradara pun memuji mereka berdua, dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh kru juga artis lainnya yang menjadi pemeran dalam proyek film itu.
"Semuanya, setelah selesai beres-beres kita langsung ke restoran terkenal itu, aku akan membayar semua kerja keras kalian." Teriak sutradara ulung itu. Semua orang bersorak kegirangan, akhirnya syuting yang memakan waktu sampai 4 bulan itu telah selesai.
"Bae, aku mau ganti baju, ini udah keringetan banget." Ucap Wang Yi dengan manja pada tunangannya.
Zhou Shi Yu pun menyipitkan matanya, dia selalu merasa gemas melihat Wang Yi dalam mode manja seperti itu, "Ayo ke mobil, aku ganti bajunya." Ajak Zhou Shi Yu.
Mereka pun menuju mobil van besar, di sana sudah ada menejer mereka berdua yang menunggu di kursi pengemudi.
Loren, menejer Wang Yi dan Zhou Shi Yu, seorang wanita muda yang nampak sudah terbiasa dengan kegiatan kedua artisnya itu, dia memberikan ruang khusus untuk kedua artisnya berdua di mobil, bahkan kaca mobil pun sudah digelapkan di dalam, seolah tidak mengijinkan siapapun melihat apa yang ada di dalam.
"Loren, bisa tolong ambilin jaketku!" Pinta Wang Yi saat dia sudah masuk mobil disusul oleh Zhou Shi Yu yang langsung menutup pintu.
"Dimana tadi ditaruhnya?" Tanya Loren yang sudah ada di luar mobil.
"Tadi di deket meja rias kayaknya." Timpal Zhou Shi Yu, karena Wang Yi sudah mulai merebahkan tubuhnya yang nampak sangat lelah, karena hari ini hanya adegan Wang Yi yang terakhir kali di ambil, Zhou Shi Yu hanya menemaninya karena adegan bagiannya sudah diselesaikan kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flame in The Breeze - Wang Yi dan Zhou Shi Yu [sqhy couple] SNH48
Fanfictionantara cinta dan keluarga, kedunya membuat Wang Yi terjebak dalam kebingungan. Dia orang yang sangat tertutup, seolah mendapatkan kembali apa yang dia dambakan selama ini saat pertemuannya terjadi dengan Zhou Shi Yu.