Chapter 17

109 8 0
                                    


Festival olahraga di kampus mereka adalah salah satu acara tahunan yang paling dinanti-nanti. Zhou Shi Yu dan Shen Meng Yao, sebagai salah satu panitia utama, bekerja keras untuk memastikan semuanya berjalan lancar, dari parade tim hingga berbagai pertandingan sudah dia persiapkan. Namun, di balik senyum cerahnya, ada perasaan bercampur yang dia selalu coba sembunyikan. Itu adalah perasaan yang dia kubur dalam hatinya, perasaan terhadap Wang Yi, gadis dingin yang telah mencuri hatinya.

Wang Yi, bagaimanapun, tidak pernah begitu bersemangat tentang festival olahraga ini. Namun, Yuan Yiqi terus mendorongnya untuk mengikuti kegiatan olahraga ini sebagai kesempatan untuk mendekati Zhou Shi Yu. Yiqi tahu betapa Wang Yi menyukai Shi Yu, meskipun Wang Yi tidak pernah mengakuinya secara terang-terangan di depan publik.

Tak lama setelah festival dimulai, sebuah plang besar-besaran muncul di area festival, yang bertuliskan "Aku Mendukungmu, Wang Yi!" Plang itu adalah karya Fei Qin Yuan. Plang itu menjadi viral di forum universitas, dan banyak mahasiswa mulai memberikan dukungan pada Wang Yi dari berbagai fakultas yang berbeda.

Wang Yi sendiri selalu merasa cuek terhadap tanggapan orang lain, tetapi yang menarik perhatiannya adalah reaksi Shi Yu. Zhou Shi Yu tampak tidak nyaman melihat Fei Qin Yuan terus mendekati Wang Yi dan memberikan perhatian bahkan sampai hal terkecil, seperti memberi Wang Yi minum dan mengelap keringatnya setelah pertandingan.

Hari kedua festival olahraga, pertandingan Volly putri menjadi hits di kalangan Mahasiswa, terutama karena kehadiran Wang Yi di dalamnya yang membuat mahasiswi lainnya sengaja melihat pertandingan hanya karena ingin melihat dia.

"Yi, ini final. Lu harus bisa nunjukin tim kita kuat, liat noh Senior dari tadi curi pandang terus ke Lu, Yi." Bisik Yuan Yiqi saat mereka tengah bersiap untuk pertandingan final Volly.

Wang Yi mengikuti arah pandang Yiqi dan dia melihat Zhou Shi Yu sedang duduk di salah satu kursi panitia, pandangan mereka bertemu sebentar. Wang Yi senang Zhou Shi Yu lebih memilih melihat dia bertanding daripada melihat pertandingan basket kekasihnya yang sama-sama sedang berlangsung.

Wang Yi, sebagai salah satu pemain utama tim voli putri, merasa tegang dan semangat untuk memenangkan pertandingan ini. Mereka bertarung dengan tim kuat lainnya, dan semangat juang mereka membara.

Wang Yi berdiri di lapangan dengan fokus dan tekad yang kuat. Dia memandang lawan-lawannya dengan penuh semangat, siap untuk menghadapi tantangan apapun. Pertandingan dimulai dengan serangan dan pertahanan yang sengit dari kedua belah pihak.

"Ngedip, Zhou!" Titah Meng Yao dengan ekspresi menggoda.

Zhou Shi Yu langsung mengalihkan perhatiannya pada Meng Yao. "Apaan sih, ini juga ngedip kok." Timpalnya dengan malu-malu.

Shen Meng Yao tertawa melihat reaksi kikuk dari sahabatnya itu, dia melihat Zhou Shi Yu tidak sedikitpun mengalihkan pandangannya pada Wang Yi selama pertandingan. Dari mulai ekspresi tegang, sedih, kecewa, semua dia lihat ketika permainan berlangsung.

"Kamu tahu? Hari ini ada yang mau menyatakan perasaannya sama Wang Yi!" Ucap Meng Yao yang langsung mendapati Zhou Shi Yu menatap tajam lagi.

"Terus apa hubungannya denganku?" Tanya Shi Yu. Tiba-tiba mood dia berubah setelah mendengar itu.

"Masa sih gak ada hubungannya?" Goda Meng Yao dengan senyum mempermainkan.

"Iya, toh aku udah nolak dia, dia bebas mau hubungan sama siapapun juga." Jawab Shi Yu kembali memperhatikan ke lapangan.

"Emang gak bakal cemburu nanti kalau Wang Yi nerima pengakuannya?" Tanya Meng Yao. Dia terus mengusili Zhou Shi Yu, itu membuatnya gemas.

"Kenapa harus cemburu?" Ujar Shi Yu tanpa melihat ke arah Meng Yao. Dia terus memperhatikan Wang Yi selama pertandingan. Meng Yao tertawa melihat tanggapan sahabatnya itu, dia ingin segera melihat bagaimana Shi Yu cemburu pada Wang Yi, dia tahu Zhou Shi Yu punya perasaan terhadap Wang Yi, meski itu selalu tidak dia perlihatkan.

Tim Wang Yi menunjukkan permainan yang luar biasa, dan Wang Yi sendiri tampil gemilang di lapangan. Ia melakukan blok yang kuat dan serangan tajam yang sulit untuk dibalas lawan. Semangat timnya semakin berkobar, dan penonton pun terhanyut dalam pertandingan yang seru ini.

Namun, tim lawan juga tidak kalah. Mereka memberikan perlawanan sengit, membuat pertandingan semakin mendebarkan. Setelah pertarungan yang sengit, kedua tim berada di poin akhir. Semua mata tertuju pada Wang Yi, yang berada di garis depan untuk melakukan servis penentu.

Wang Yi dan Yiqi telah menjadi pasangan yang tak terpisahkan di lapangan voli. Mereka memiliki koordinasi yang baik dan dapat membaca satu sama lain dengan sempurna. Saat pertandingan berlangsung, mereka berdua selalu berkomunikasi dengan baik.

Di tengah pertandingan yang sengit, Wang Yi berkata kepada Yiqi, "Jaga bola itu, Qi! Aku siap untuk menyerang!"

Yiqi mengangguk dengan serius dan melakukan umpan yang sempurna ke Wang Yi. Wang Yi melompat dengan grasi dan memukul bola dengan keras ke arah lawan. Itu adalah serangan yang sangat kuat, dan lawan tidak dapat menghentikannya.

Saat poin terjadi, Yiqi dan Wang Yi saling berjabat tangan dengan senyum. "Bagus, Yi! Serangan itu hebat!"

Wang Yi tersenyum. "Terima kasih, Qi. Kita bisa melakukannya!"

Detik-detik permainan berakhir, Wang Yi mengambil napas dalam-dalam, fokus pada bola di tangannya. Dengan gerakan cepat dan akurat, dia melakukan servis yang sempurna. Bola bergerak dengan cepat dan melewati barisan pertahanan lawan, menghasilkan poin penentu untuk timnya.

Para penonton bersorak riuh, merayakan kemenangan tim Wang Yi. Mereka melihat bagaimana Wang Yi memimpin timnya dengan kepemimpinan yang luar biasa dan kemampuan permainan yang brilian. Itu adalah momen yang sangat membanggakan, dan Wang Yi merasa senang bisa memberikan kemenangan untuk timnya.

Namun, setelah pertandingan berakhir, ada sesuatu yang mengejutkan Wang Yi. Seorang senior yang bernama Yang Bing Yi, cantik dan berkarisma, mendekatinya dengan sebuah buket bunga mawar merah. Senyumnya yang memikat membuat Wang Yi terkejut.

"Selamat, Wang Yi," ucap Yang Bing Yi dengan suara lembut. "Kamu adalah pemain yang luar biasa."

Wang Yi merasa malu dan tidak tahu harus berkata apa. Semua mata penonton tertuju pada mereka, dan mereka bersorak riuh. Wang Yi menerima buket bunga dengan senyum kecil. Yang Bing Yi adalah senior yang sangat populer di fakultasnya, dia salah satu bintang kampus, dan semua orang kagum dengan kecantikannya.

"Terima kasih," ucap Wang Yi dengan sopan.

Yang Bing Yi tersenyum dengan anggun, dia mendekatkan bibirnya pada pipi Wang Yi sehingga terlihat seperti orang yang mencium, sontak semua orang yang hadir bersorak tidak terkecuali Meng Yao yang berada di samping Shi Yu.

"Ayo makan malam bersama." Bisik Yang Bing Yi pada Wang Yi, kemudian dia langsung pergi tanpa mendengar jawaban dari Wang Yi, seolah dia tidak menerima penolakan.

Sementara itu, Fei Qin Yuan, juga kalah cepat menghampiri Wang Yi untuk memberikannya hadiah atas kemenangannya. Dia begitu marah melihat Wang Yi didekati oleh Seniornya yang tidak kalah cantik. Qin Yuan merasa punya saingan baru yang lebih berat selain Zhou Shi Yu.

Pertandingan voli yang dramatis dan momen tak terduga antara Wang Yi dengan Yang Bing Yi membuat festival olahraga tahun ini menjadi salah satu yang tak terlupakan.

Ketika Yang Bing Yi memberikan pengakuan pada Wang Yi setelah pertandingan voli, Zhou Shi Yu merasa hatinya terasa sesak. Ekspresi wajahnya berubah menjadi campuran antara cemburu, kesal, dan kebingungan. Tanpa berkata sepatah kata pun, dia meninggalkan lapangan dengan langkah yang cepat, meninggalkan Wang Yi dan Yang Bing Yi yang masih dikelilingi oleh sorakan penonton.

Wang Yi mengarahkan pandangannya ke kursi panitia, dia tidak melihat Zhou Shi Yu di sana, itu membuatnya sedikit bertanya-tanya kemana Zhou Shi Yu pergi dan kapan dia beranjak dari kursinya.

Yiqi mendekati Wang Yi, melihat kebingungan di wajahnya. "Apa yang terjadi, Yi? Lo hoki banget dideketin senior populer di fakultas lain. Hahaha" Ucap Yiqi diiringi dengan tawa lepas.

"Senior, Zhou Shi Yu kemana?" Tanya Wang Yi yang mengabaikan ucapakan Yiqi dan langsung menanyakan Zhou Shi Yu pada Meng Yao yang ada di samping Yiqi.

"Gak tahu! Tuh anak tadi ada dipinggir aku, tapi tiba-tiba ngilang abis kamu nerima buket itu." Ucap Meng Yao memberi isyarat jika Zhou Shi Yu kemungkinan cemburu setelah melihat adegan Wang Yi menerima buket dan bisikan yang seperti mencium pipi itu.

The Flame in The Breeze - Wang Yi dan Zhou Shi Yu [sqhy couple] SNH48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang