Hari kelulusan telah tiba, dan kampus dipenuhi dengan antusiasme juga kebahagiaan. Shen Meng Yao, Zhou Shi Yu, Yang Bing Yi, dan Gao Xin, bersama dengan ratusan rekan satu angkatan, bersiap-siap untuk menerima gelar sarjana mereka. Semua berkumpul bersama keluarga mereka di aula besar universitas, memandang dengan bangga saat nama-nama mereka dipanggil satu per satu.
Shen Meng Yao melihat ke arah keluarganya, tersenyum bahagia saat ia menerima gelarnya. Orangtuanya tersenyum bangga dan memberikan dia pelukan hangat. Kelulusan adalah momen bersejarah yang selalu mereka nantikan.
Zhou Shi Yu juga tampak anggun dengan toga wisuda, dan dia melambaikan tangan ke arah keluarganya yang duduk di barisan depan. Keluarganya bersorak dan memberikan tepuk tangan saat dia melangkah ke panggung untuk menerima gelar. Gao Xin tersenyum lebar, berdiri di antara kerumunan orang tua dan teman-temannya, memberikan dukungan yang tak terbatas untuk Shi Yu.
Yang Bing Yi, dengan tatapan serius, menerima gelar sarjana dengan penuh kebanggaan. Dia melihat keluarganya yang hadir dalam kesederhanaan, mereka tersenyum dengan mata berkilau, merasa bangga dengan pencapaian putri mereka. Mereka bukan keluarga kaya, tapi cinta dan tekad mereka selalu menjadi motivasi bagi Bing Yi.
Gao Xin juga mengalami momen yang penuh kebahagiaan saat dia menerima gelar sarjana. Orangtuanya tersenyum dengan air mata, merasa bangga akan prestasi anak laki-laki mereka. Semua pengorbanan dan kerja keras yang mereka lakukan selama ini terasa terbayar lunas.
Namun, di tengah kebahagiaan kelulusan ini, ada satu jiwa yang tetap kebingungan dan rasa sakit yang mendalam. Yuan Yiqi tersenyum saat dia melihat kekasihnya, Shen Meng Yao, namun matanya terus mencari-cari sosok Wang Yi. Sejak peristiwa di teater beberapa minggu yang lalu, mereka tidak pernah bertemu atau berhubungan lagi. Yiqi merasa kehilangan dan khawatir tentang nasib Wang Yi. Dia ingin mencarinya dan memastikan bahwa temannya itu baik-baik saja, tapi tidak tahu bagaimana harus melakukannya.
Sementara itu, sore hari saat acara selesai dan orang-orang mulai pulang, Wang Yi muncul di tengah keramaian dengan wajah yang dingin dan pandangan yang kosong. Dia memakai jaket yang oversize, meski memakai jaket besar tetap tubuhnya terlihat semakin kurus. Beberapa mata penasaran, termasuk keluarga Zhou Shi Yu, Gao Xin, dan Shen Meng Yao, memperhatikannya dengan tanda tanya besar.
Wang Yi terlihat menuju tempat motornya di parkiran setelah keluar dari kantor pusat universitas. Nampak ada sesuatu yang dia urus sehingga dia keluar dari kantor.
Yiqi melihat Wang Yi dari kejauhan, tanpa pikir panjang, dia berlari mendekati temannya yang lama tak terlihat. "Yi! Yi!" teriaknya, mencoba menarik perhatian Wang Yi.
Wang Yi yang awalnya tampak hampa, tiba-tiba terkejut oleh suara teriakan Yiqi. Dia berbalik dan melihat Yiqi berlari ke arahnya. Namun, dia tetap terdiam, tanpa ekspresi yang jelas di wajahnya.
Yiqi tiba di depan Wang Yi, bernapas dengan agak terengah-engah. "Yi, Lo kemana aja? Gue nyari Lo udah berminggu-minggu, Yi." Tanyanya dengan khawatir.
Wang Yi menatap Yiqi dengan tatapan kosong, seolah-olah dia sedang berada dalam kebingungan yang mendalam. "Gue baik-baik aja, Qi," jawabnya dengan suara datar.
Yiqi tidak percaya begitu saja. "Gak, Yi! Gue yakin Lo lagi gak baik-baik aja. Apa yang terjadi sama Lo? Kenapa lo ngejauhin gue dan semua orang yang khawatirin lo? Kenapa penampilan lo tambah menyedihkan, Yi?" Yiqi terus menghujani Wang Yi dengan pertanyaan, dia benar-benar kehilangan sahabatnya dan hari-harinya nampak suram selama Wang Yi tidak terlihat.
Wang Yi diam sejenak sebelum akhirnya berbicara, "Gue... Gue cuma butuh waktu buat merenung dan memahami banyak hal, Qi." Jawabnya sambil mengambil sebuah buket bunga yang cantik di atas motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flame in The Breeze - Wang Yi dan Zhou Shi Yu [sqhy couple] SNH48
Fanfictionantara cinta dan keluarga, kedunya membuat Wang Yi terjebak dalam kebingungan. Dia orang yang sangat tertutup, seolah mendapatkan kembali apa yang dia dambakan selama ini saat pertemuannya terjadi dengan Zhou Shi Yu.