11

2.7K 282 11
                                    

Tok! Tok!

"Diva, ini kak Paul," katanya sambil mengetuk.

Tak lama pintu terbuka, menampilkan seorang gadis yang bernapas lega. "Akhirnya kak Paul dateng, ayo kak masuk," ajaknya, "Bang Roni masih belum sadar juga."

Paul mengangguk lalu masuk kedalam diikuti Diva.

Flasback On.

"Diva, bapak mau anter mamahmu check up dulu," pria paruh bayah itu menggandeng tangan sang istri, mereka menghentikan langkahnya tepat didepan pintu.

Bapak menatap anak bungsunya, "Kamu jaga rumah ya, abangmu lagi ngerjain tugas dikamar, gausah diganggu." lanjutnya.

Diva mengangguk patuh, "Iya pak."

Setelah orang tuanya pergi, Diva bersantai disofa sambil menonton video lucu dimedia sosial. Tanpa sadar sang kakak sudah turun ke bawah sambil membawa segelas air putih.

"Bapak sama mamah kemana Div?"

"Check up,"

Roni ikut duduk disebelah adiknya sembari menyalakan televisi, ia tak banyak bicara karena sedang menahan rasa pusingnya.

"Bang, enakkan kampus di Indo atau LA?" Diva tiba-tiba membuka obrolan.

"Namanya kampus tetep ada enak gak enaknya Div," jawabnya.

"Mau tanya apalagi?" kata Roni saat melihat gadis itu seperti akan membuka suara.

Padahal Diva ingin menguap, ia mendelik sebal. "Geer!"

Mata Diva menangkap sesuatu dari hidung laki-laki itu, "Bang, bang Roni," suaranya terdengar panik.

"Kenapa?" Roni menoleh sepenuhnya pada Diva.

Matanya membulat sempurna, "A-abang mimisan." katanya sambil menunjuk.

Seolah tak percaya, dengan tangan gemetar, Roni menyentuh hidungnya dan benar saja ketika di lihat darah segar sudah mengalir ditangannya.

Diva mencoba setenang mungkin, "Sebentar bang, Diva ambilin tissu dulu," gadis itu bangkit berdiri.

Sedangkan Roni menahan darah yang terus keluar bersamaan dengan pusingnya yang semakin terasa, perlahan pandangannya memburam dan seketika semuanya gelap.

Roni pingsan.

"Ini bang tis---BANG RONI!"

Diva yang baru saja tiba disana sontak panik bukan main, ia memindahkan tubuh sang abang dipahanya. Diva mencoba mengguncangkan bahu Roni sembari memanggil-manggil namanya tapi nihil, ia segera mengambil ponsel dan menelpon seseorang.

"Hallo kak Paul,"

Riuh terdengar disebrang sana, rasanya Diva tak enak mengganggu kegiatan Paul tapi ia tak tahu harus menghubungi siapa lagi.

Hallo Roni! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang