28

2.5K 306 31
                                    

"Roni!" teriaknya.

Semua pengunjung sontak mengalihkan pandangan mereka kearah pintu kafe tepat dimana gadis itu berdiri dengan wajah yang memerah.

"Maaf," ucapnya tak enak karena sudah mengganggu.

Lelaki yang dipanggil itu ikut menoleh, ia segera memberikan nampan berisi gelas pada karyawannya, "Tolong kasihin ini ke meja no 12." ucapnya lalu berjalan mendekat pada perempuan yang menghampirinya.

"Ngapain lo kesini?"

Ya, dia adalah Dasya.

"Ada yang mau gue omongin Ron,"

Roni menghela napas kasar, "Tentang gue lagi?" tebaknya.

"Iya."

"Apa lo gak capek bahas itu mulu?" kata Roni dengan kedua tangannya yang dimasukkan kedalam saku.

Dasya menggeleng tegas, "Gak Ron, ini urgent."

Ia terkekeh hambar, "Gak ada lagi yang penting Sya, gue sama dia udah bubar." ucapnya penuh penekanan.

"Tapi lo salah paham, kejadian sebenernya gak seperti apa yang lo pikirin. Please dengerin gue dulu," Dasya memohon, ia takkan melewatkan kesempatan ini sebelum Roni benar-benar tahu faktanya, ia ingin membereskan masalahnya detik ini juga.

"Aduh mbak kalo berdiri jangan ditengah jalan dong," sahut salah satu pengunjung yang ingin masuk kedalam kafe pada gadis berhijab hitam itu.

Kedua sejoli itu refleks menengok membuat mata Dasya membulat, "Salma," gumamnya.

Dasya segera menarik pergelangan tangan Salma sebelum gadis itu pergi, "Sal ini gak seperti apa yang kamu pikir, aku sama Ron---"

"Gausah dilanjut Sya." potong Salma cepat seraya melepaskan cekalan tangan Dasya.

"Kita udah gada hubungan apa-apa lagi jadi gapapa, silahkan." sambungnya berusaha tegar, ia melirik sekilas pada Roni yang terdiam. "Maaf udah ganggu." ucapnya sambil melengos pergi.

"Sal!" panggil Dasya tapi dihiraukan.

"Ron kejar dong!" titahnya pada lelaki yang tak bergeming sama sekali, ia takut Salma akan salah paham lagi tentang mereka.

"Lo gak denger tadi dia bilang apa?"

Dasya sangat geram dengan pria itu, "Ck, ayolah Ron. Jelasin ke Salma biar dia gak salah paham,"

Alis Roni terangkat melihat Dasya yang panik, "Kenapa?"

"Apanya?" tanyanya cepat.

Tangan Roni bersidekap dada, "Kenapa lo jadi pengen banget gue jelasin ke Salma? Bukannya lo sendiri yang buat gue pisah sama dia?" tudingnya heran.

Dasya menghela napas panjang, "I'm so sorry Ron." ujarnya pelan, "Justru gue kesini buat jelasin tentang foto yang pernah gue kirim ke lo,"

Roni tak membalas, membiarkan Dasya menyelesaikan perkataannya.

"Salma gak kayak yang lo pikir," lanjutnya.

"Tapi sebelum gue jelasin, gue pengen lo janji dulu buat kejar Salma lagi."

"Kenapa harus?" sahutnya.

"Salma masih nunggu lo buat balik, apa sikap dia sejauh ini gak buat lo percaya?" tanya Dasya menatapnya.

Roni hanya mampu menjawab dalam hati bahwa dirinya juga sangat percaya gadis itu masih menunggunya.

"Gue tau lo masih cinta sama Salma tapi lo takut buat mulai semuanya kan?"

Hallo Roni! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang