36; rambut

29 6 1
                                    

Kyungsoo sudah pergi selama empat hari ke Manila, Filipina. Oleh karena itu, Do Bersaudara dititipkan di rumah kakek dan nenek mereka selama Kyungsoo pergi untuk melaksanakan fancon di Manila.

Empat hari yang lalu, Kyungsoo mengantar ketiga anaknya ke rumah orang tuanya pagi-pagi buta. Bahkan anak-anaknya masih setengah sadar sewaktu Kyungsoo menyuruh mereka masuk ke mobil. Selama perjalanan, anak-anak itu melanjutkan tidur mereka.

Saat sampai di rumah Eomma Do pun mereka masih belum sepenuhnya sadar, jadi mereka bahkan tak begitu sadar bahwa mereka akan ditinggal ayah mereka selama empat hari. Mereka hanya sekedar mengangguk lesu saat Kyungsoo berpamitan dan mencium kepala mereka satu-satu. Setelah Kyungsoo pergi, mereka masih melanjutkan tidur mereka lagi.

Hari ini, Kyungsoo akan tiba kembali di Korea. Do Bersaudara beserta halmoni-haraboji memutuskan untuk menjemput Kyungsoo di bandara. Kebetulan Kyungsoo tiba malam hari, jadi anak-anak bisa ikut menjemput meski ini hari Senin karena mereka sudah pulang sekolah dan tidak ada les.

"Yaayy hari ini ketemu ayah!" Soojin berseru senang dari jok belakang. Kakinya berayun-ayun. Kakeknya yang sedang mengemudi melirik Soojin lewat spion, kemudian tertawa kecil.

"Soojin kangen ayah tidak?" tanya Eomma Do.

"Kangeeeenn sekaliiiii" jawab Soojin. Mereka semua tertawa mendengarnya.

"Daehan juga kangen" timpal Daehan.

"Aku sih enggak. Habisnya ayah terlalu sering pergi" kata Soora datar.

"Masa sih kakak nggak kangen?" tanya Soojin tak percaya.

"Iya, betulan" Soora mengangguk.

"Kok Kak Soora jahat sih?"

"Kenapa kakak jadi jahat?" Soora tak terima.

"Iya kakak jahat, soalnya kakak nggak kangen ayah" kata Soojin polos.

"Aku setuju sih" Daehan mengangguk.

"Oh gitu Daehan, kamu bukan di pihakku lagi sekarang? Padahal aku yang membesarkanmu seperti anak sendiri" Soora mendengus kesal.

Di depan, Eomma dan Appa Do hanya terkikik geli dan menggeleng-gelengkan kepala mendengar perdebatan tiga bersaudara itu. Sepanjang perjalanan, mobil itu tak pernah sepi. Selalu ramai dengan obrolan dan perdebatan Do Bersaudara yang topiknya sangat beragam.

"Akhirnya kita sudah sampai!" ujar Appa Do setelah mobil yang mereka tumpangi telah terparkir rapi. Eomma Do segera turun, lalu membantu Soojin turun dari baby seat-nya. Sementara itu Appa Do membukakan pintu di sisi lainnya untuk Daehan dan Soora.

Mereka berempat menuju terminal kedatangan dan mengecek jadwal penerbangan yang ditampilkan di layar. "Pesawat ayah yang mana?" tanya Soojin tak paham.

"Itu, yang di baris nomor tiga" jelas Soora sambil menunjuk layar. "Pesawatnya sudah mendarat, kita tinggal menunggu ayah mengambil bagasi dan keluar."

Mereka tak menunggu lama, karena sekitar lima belas menit kemudian sosok familiar yang mengenakan kemeja kotak-kotak itu terlihat dari pintu keluar. Tapi ada yang aneh dari pria itu yang membuat alis mereka semua berkerut bingung, kecuali Soora.

Ya, rambut Kyungsoo berbeda.

Ya, rambut Kyungsoo berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Another Side of Father: dksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang