Alta menatap satu-persatu teman Arka dan tersenyum membuat kelimanya salah tingkah melihat senyuman yang sangat manis
"Jangan senyum om nanti kami bisa pingsan" ucap dava membuat Alta melotot
"Aduh om kenapa gemas banget" ucap Faiz
"Bisa diabetes gue liat senyum om tiap hari" ucap Gilang
"Jangan goda ayah gue" ucap Arka posesif
"Mereka teman kamu?" Tanya alta
"Iya, ini dava, Gilang, Faiz, kaisar dan ini Arlan yang minjam uang ke Arka saat belanja kemarin" Ucap Arka memperkenalkan temannya ke ayahnya
"Terimakasih nak" ucap Alta menatap Arlan
"Hm" gumam Arlan dingin
"Ayah gak jualan?" Tanya Arka membuat Alta terdiam
"Ayah tutup satu hari ini dulu" ucap Alta karena semua kuenya sudah ia bagi-bagi ke tetangga karena panik mendapatkan telpon dari Arka untuk datang ke sekolah
"Jangan kelelahan ayah perhatian kesehatan mu Arka tidak mau ayah sakit" ucap Arka
"Iya, kalau begitu ayah pulang dulu" ucap Alta mengelus rambut Arka
"Kalian mainlah ke rumah Arka nanti om masakin yang enak untuk Kalian" ucap Arta mengelus rambut kelimanya walaupun harus jinjit
Deg
Arlan mematung mendapatkan elusan tangan yang tulus membuat Arlan senang di hatinya.
"O-ke om" ucap dava gugup karena baru kali ini rambutnya di elus
"Arka antar sampai depan gerbang sekolah" ucap Arka menggenggam tangan Arta
"Kami juga ikut antar om" ucap Gilang
"Baiklah" ucap Alta
Alta menggenggam tangan arka dan menundukkan kepalanya karena banyak tatapan mata membuatnya menjadi takut
Kenapa murid disekolah ini menyeramkan dari murid sekolahnya duluMelihat ayah Arka kurang nyaman dengan tatapan mata semua murid membuat Arlan dan temannya menatap tajam setiap murid menatap ke arah Alta dan semua murid segera menunduk kepalanya karena takut melihat tatapan tajam black wolf
Cup
"Arka sebentar lagi pulang, ayah hati-hati pulangnya" ucap Arka mencium pipi Alta
"Um, kalian juga selesai sekolah segera pulang jangan berkeluyuran kemana-mana" ucap alta menatap kelimanya
"Iya om" ucap semuanya Nurut
Alta segera pergi berjalan pulang karena jarak cuma 15 menit dari sekolah arka menuju ke rumahnya
"Iri gue liat kedekatan lo sama ayah lo Ar" ucap dava
"Lo semua cuma gengsi untuk dekat dengan keluarga kalian" ucap Arka
"Gimana mau dekat mereka aja sering gak ada di rumah" ucap faiz
"Sabtu kami tidur di rumah lo ya, kan Minggu kita libur "ucap gilang
"Oke" ucap Arka setuju
"Gue mau keruang kepala sekolah dulu" ucap Arka membuat kelimanya bingung
"Ngapain lagi lo kesana" ucap faiz
"Gue harus terima hukuman karena buat kekacauan di dalam ruangan kepala sekolah" ucap Arka
"Gak perlu" ucap kelimanya dan gilang menarik tangan Arka menuju kelas
Masalah keluarga Bramasta sudah di urus oleh asisten kepercayaan keluarga Damon
≠===≠====≠=====≠======≠======≠=====≠===≠====≠===≠====≠=====≠======≠====≠===≠====≠==
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Jadi Ayah
FanfictionBertransmigrasi menjadi ayah satu anak membuat Alga terkejut dengan takdirnya.