09

49.9K 3.7K 48
                                    

Alta selesai membereskan dapurnya yang berantakan dan memasak nasi goreng karena ia tidak sempat masak sayur takut anaknya dan kelimanya teman anaknya kelaparan

"Selesai" ucap alta meletakkan di meja

"Lebih baik aku juga membersihkan diriku juga" ucap alta segera pergi ke kamarnya

Arka dan lainnya segera ke meja makan karena perut mereka sudah bunyi kelaparan.

"Ayah mungkin lagi mandi" Ucap Arka yang tidak melihat ada Ayahnya di dapur

"Wanginya enak banget" ucap Dava yang duduk di kursi

"Kita Tunggu ayah makannya"ucap kaisar

Arlan melihat dapur sudah bersih dan menatap peralatan dapur terletak seperti semula membuatnya tersenyum tipis

"Kenapa tidak makan duluan?" Tanya Alta

"Kami nunggu ayah biar makan bareng" Ucap Arka

"Sepertinya dava dan Gilang sudah ngiler" ucap Alta membuat keduanya mengelap mulut mereka

"Ayah bohong" ucap keduanya membuat semua tertawa

"Ayo makan nanti kita lanjutkan lagi bercandanya" ucap alta

"Selamat makan ayah" ucap mereka

Suasa seperti ini yang diinginkan oleh black wolf merasakan kasih sayang dari kedua orang tua dan saling bercanda.

"Besok libur dulu jual kuenya ya ayah" ucap Arka yang khawatir ayahnya kelelahan

"Benar yang dibilang Arka lebih baik ayah istirahat besok" ucap Dava

"Baiklah besok ayah tidak  jualan kue" ucap alta

"Bagaimana besok kita piknik di taman" usul Faiz

"Gue setuju, kan seru kita piknik pake motor" Ucap gilang

"Ayah gue takut naik motor" ucap Arka membuat kelimanya menatap ke Alta

"Benar ayah takut naik motor?" Tanya Dava

"Hm, ayah trauma sama motor" ucap Alta

"Kalau gitu faiz suruh supir ngantar mobil kesini besok pagi" ucap faiz

"Aku juga akan menyuruh bodyguard menyiapkan perlengkapan piknik kita" ucap Dava

"Tidak usah merepotkan orang lain lebih baik kita piknik dengan alat seadanya" ucap alta

"Soal mobil kita bisa menaiki bus menuju taman kota lebih nyaman" ucap Alta membuat kelimanya terdiam dan Arka mengangguk setuju

"Ayah"

"Ayah tidak mau di anggap memanfaatkan kalian oleh keluarga Kalian masing-masing soal membawa mobil dan menyiapkan perlengkapan piknik itu akan membuat mereka berfikir negatif tentang ayah" jelas Alta memotong ucapan faiz

"Coba lo semua rasain naik bus rasanya beda sama mobil pribadi kalian semua" ucap Arka

"Oke kami semua juga naik bus sama ayah" ucap Dava

"Piring kotornya taruh aja di dapur besok pagi ayah cuci" ucap Alta yang di larang oleh ke-enam untuk beres sisa makanan

Sedangkan black wolf dan Arka mereka langsung mencuci piring kotor sisa makan mereka agar besok pagi ayahnya tidak perlu mencuci lagi.

"Seumur hidup baru kali ini gue nyuci piring" ucap Dava

"Rasanya enak sambil main air" ucap gilang membilas piring

"Lo semua cuma nyuci 7 piring coba sebaskom kalau gak lo tarik kata-kata lo tadi" ucap Arka

"Maklum in aja kami semua baru pertama kali nyuci piring" ucap Faiz

"Menyenangkan" ucap Arlan membuat kelimanya terdiam

"Kamar gue sempit gimana kita tidur depan tv aja" ucap Arka

"Oke" ucap semuanya

Selesai nyuci piring mereka melihat sudah ada kasur dan bantal yang di bentang oleh ayah mereka dan segera menuju ke sana

"Kamar Arka gak akan muat untuk kalian berlima jadi ayah siapkan tempat tidur disini" ucap Alta

"Rencana kami juga mau tidur di depan tv ayah" ucap Arka

"Kalau begitu ayah istirahat dulu ya" Ucap Alta menatap semuanya

Cup

"Good night ayah" ucap Arka mencium pipi Alta membuat black wolf ingin melakukan hal sama tapi mereka tidak berani

"Kalian tidak kasih ucapan selamat malam pada ayah?" Tanya Arka

"Emang boleh kami kaya lo tadi" Ucap Dava

"Lo semua kan anaknya ayah juga" ucap Arka

Semua memberikan ciuman di pipi alta membuatnya tertawa melihat wajah merah kelimanya dan mengelus rambut mereka.

"Good night anak ayah semuanya" ucap alta segera pergi menuju kamarnya

Arlan dan kelimanya terdiam mendengarnya dan menatap Alta yang sudah tak terlihat lagi.

"Lo semua gak pernah cium orang tua lo pada?" Tanya Arka yang melihat temannya senang

"Boro-boro mau cium pipi mereka kami gak pulang aja gak di cariin" ucap Gilang

"Hidup mewah tanpa ada kasih sayang orang tua gak ada artinya Ar bagi kami" ucap Dava

"Gue rela hidup kaya gini asalkan bisa merasakan sosok ayah" ucap Faiz

"Kami iri dengan cara ayah lo memberikan perhatian pada lo" ucap kaisar

"Terimakasih mau berbagi kasih sayang ayah dengan kami" ucap Arlan

Alta mendengarnya membuat hatinya sedih dan meneteskan air mata ia ingin memberikan selimut untuk Arka dan temennya tapi terhenti saat mendengar yang menyayat hatinya.

"Gue harap keluarga lo semua bisa kaya ayah gue" ucap Arka membuat kelimanya mengangguk

"Gue tidur tengah" ucap dava segera berbaring di kasur

Melihat itu membuat semua tertawa dan mencari tempat tidur masing-masing.

"Nyaman" ucap Arlan

"Ternyata tidur sempit-sempitan gini seru" ucap Faiz tertawa

"Ar kalau kami nginep seminggu di sini boleh gak?" Tanya Gilang membuat arka terkejut mendengarnya

"Lo mau di lempar panci ayah gue hah" ucap Arka membuat mereka tertawa

"Bercanda Ar" ucap Gilang

"Kami akan nginap di sini tiap libur sekolah" ucap Faiz membuat mereka setuju

Sedangkan di dalam kamar Alta menatap langit malam dari balkon kamarnya dan tersenyum tipis melihat hanya ada beberapa bintang

"Aku tidak tau harus bilang apa dengan takdir mu tuhan" gumam Alta

"Arka" gumam alta menatap langit

"Bukankah aku disini untuk membahagiakannya dengan kasih sayang" gumam Alta

"Arka tidak boleh merasakan seperti hidupku dulu ia harus mendapatkan perhatian dan kasih sayang sosok orang tua" gumamnya sambil meneteskan air mata mengingat kehidupannya dulu

"Jaga kami dari atas om" gumam Alga segera masuk kedalam dan istirahat besok pagi ia akan pergi piknik dengan anaknya





👋👋👋👋

Transmigrasi Jadi AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang