21

44.7K 3.5K 98
                                    

Hari yang di tunggu semua murid karena hari ini mereka akan pergi ke hutan untuk mengadakan acara yang diadakan oleh sekolah

"Ayah kau sangat cantik" puji Arka membuat alta mendengus mendengarnya

"Kenapa celana mu koya semua dan apa kau ingin menjadi perempuan mengunakan anting-anting ini" ucap Alta membuat arka melotot mendengarnya

"Ini fhesion anak zaman sekarang ayah" ucap Arka menjelaskan

"Fhesion yang aneh" ucap Alta membuat Arka tertawa

"Kita akan telat jika terus berdebat ayo kita berangkat" ucap Alta

Semua murid dan orang tua menunggu pembagian bus agar tertib

"AYAH" teriak dava dan Gilang saat melihat Alta di gerbang sekolah

Cup

"Cantik" ucap Arlan mencium pipi alta membuat semua terkejut

"Kami juga mau cium ayah" ucap Faiz Yang mencium pipi ayahnya dan diikuti oleh lainnya

"Ayah tampan bukan cantik" ucap Alta kesal

"Jangan buat ayah kesal di pagi hari" ucap Faiz

"Kalau ayah ngambek susah bujuk in nya" Ucap gilang membuat semua tertawa

Alta mendengus mendengarnya dan menatap banyak bus yang berjejer rapi membuat Alta tersenyum

"Bus mana yang kita naikin?" Tanya Alta menatap anaknya

"Bus nomor 4 ayah" ucap Arka

"Kalian?" Tanya Alta menatap Arlan dan lainnya

"4" ucap kelimanya semangat

"Pasti rencana kalian" ucap alta membuat semua menggaruk tengkuknya

Kepala sekolah mengumumkan agar seluruh murid dan orang tua murid segera masuk ke dalam bus yang sudah di sediakan.

"Ayah dekat jendela"ucap alta membuat arka mengangguk dan pindah

"Apa ayah mabuk?" Tanya Faiz

"Bukankah kita perlu membawa dokter" ucap oma Friska

"Minumlah air ini agar tidak mabuk" ucap via memberikan botol minum madu ke Alta

Robert membuka kaca jendela mobil agar angin bisa masuk membuat semua terkejut dengan tindakan Robert

Arka menahan tawa melihat semuanya khawatir dengan ayahnya padahal ayahnya ingin melihat pemandangan makanya  duduk di bangku dekat jendela

"Terimakasih" ucap alta menatap semuanya

"Jangan tertawa" ucap Alta mencubit lengan anaknya

"Ayah seperti om Robert tertarik padamu"bisik arka membuat Alta terkejut dan menyemburkan air ke wajah Arka membuat semua terkejut

Dava dan Gilang tertawa melihat wajah arka yang basah kena semburan dari Alta

"Ayah kenapa menyembur ku" ucap Arka

"Kau yang membuat ayah terkejut" ucap alta

"Apa yang kau katakan ke ayah Ar?" Tanya Dava tertawa

"Nanti gue kasih tau" ucap arka pergi ke toilet di dalam bus

"Tuan Alta sebaik pindah bangku di depan karena tempat duduk mu sudah basah" ucap angel

"Saya di sini saja dan bangkunya bisa di lap mengunakan tisu" ucap Alta menolak dan mengeluarkan tisu untuk mengelap bangku anaknya

"Biar Arka yang membersihkan ini ayah" ucap arka

"Baiklah" ucap Alta

Suasana hening karena Alta fokus melihat pemandangan sedangkan yang lain fokus pada handphone masing-masing

"Ayah, Arka lapar" ucap Arka membuat Alta menatap anaknya

"Bukankah pagi tadi sudah makan" ucap Alta

"Kami juga lapar ayah" ucap dava dan Gilang

"Makan kue kering ini dulu ya untuk ganjel perut kalian" ucap Alta mengeluarkan beberapa toples kue

"Terimakasih ayah" ucap ke-enam nya mengambil toples kue berbagi

"Arka duduk di belakang bersama lainnya agar tidak menggangu istirahat ayah" ucap Arka karena main game pasti akan menggangu waktu istirahat ayahnya

Suasa mobil nyaman dan berisik karena mendengar teriakkan Dava dan Gilang yang kalah main game karena bus yang di naikin oleh Alta bus khusus yang di beli oleh Robert  agar nyaman dan tidak bergabung dengan orang tua murid lainnya

Alta terkejut mendengar perkataan kasar dan umpatan membuatnya berdiri dan berjalan ke arah tempat Arka dan lainnya main game

Keluarga Damon dan lainnya penasaran apa yang di lakukan Alta pada anak mereka saat mendengar kata kasar dan mengumpat dari mulut mereka

"Arka" ucap Alta datar membuat Arka menegang

"A-ayah" gugup Arka membuat Arlan dan lainnya terkejut

Alta mengambil handphone anaknya dan menyimpan handphone Arka membuat ke-enam nya terdiam

Kaisar dan Arlan memberikan handphone mereka pada Alta membuat semua terkejut dan Dava,gilang dan faiz juga melakukan hal yang sama memberikan handphone ke Alta

"M-maaf" ucap Arka dan kelima nya

Alta segera kembali ke kursinya membawa 6 handphone mengabaikan permintaan maaf ke-enam nya

Robert duduk di samping Alta membuat semua terkejut dan Alta hanya mengabaikan dan menatap pemandangan yang indah untuk meredakan emosi mendengar anaknya berkata kasar dan mengumpat

"Cantik" batin Robert melihat Alta menutup matanya

"Ck, ada apa denganku" batin Robert emosi

4 jam perjalanan dan akhirnya mereka sampai di tempat yang sudah di siapkan oleh vino dan guru lainnya

"Ayah" ucap Arka menunduk kepalanya

"Hm" gumam Alta membuat ke-enam nya terkejut melihat ayah mereka marah

"Maaf" ucap Arka memegang tangan ayahnya

"Kami kelepasan bicara kasar dan mengumpat dekat ayah" ucap Dava

"Kami salah" ucap kaisar

Keluarga Damon dan lainnya terkejut menyaksikan anak mereka yang meminta maaf pada Alta membuat semua terdiam menyaksikan apa yang akan di lakukan Alta pada anak mereka

"Ayah tidak masalah kalian mengumpat dan berkata kasar tapi jangan sampai terdengar oleh ayah" ucap Alta menatap anaknya dan temannya

"Apa ayah pernah bicara kasar dan mengumpat di rumah Arka?" Tanya Alta

Arka menggeleng kepalanya dan menatap ayahnya membuatnya menunduk lagi

"Maaf" ucap ke-enam nya

"Kami janji tidak akan bicara kasar dan mengumpat di dekat ayah" ucap Gilang

"Janji" ucap Arlan dan kaisar

"Ayah maafkan kalian dan jangan di ulangi lagi paham" ucap Alta membuat ke-enam nya mengangguk semangat

"Peluk" ucap Arka membuat Alta tersenyum dan merentangkan kedua tangannya memeluk ke-enam nya

Melihat itu membuat semua terdiam dan menatap iri melihat wajah anak mereka bahagia mendapatkan maaf dari Alta

"Dia sangat tegas dan lembut" ucap oma Friska

"Alta tidak memukul dan menampar pipi mereka seperti yang kalian lakukan pada anak kalian" ucap bram menyindir orang tua teman Arlan

"Kita tlah menjadi orang tua yang buruk karena selalu memberikan hukuman pada mereka" ucap sion

"Lihatlah yang di lakukan Alta ia mengabaikan dan mendiamkan saja tapi Arlan dan lainnya merasa bersalah" ucap via menatap Alta yang tertawa bersama Arlan dan lainnya









👋👋👋

Transmigrasi Jadi AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang