"apa tidak ada acara lagi?" Tanya Alta pada Arka
"Tidak ada lagi, ayah mau pulang?" Tanya arka balik
"Iya, soalnya ayah sudah masak kesukaan kalian" ucap alta membuat ke-enam nya terkejut
"Kalau begitu ayo kita ke rumah ayah" ucap dava semangat
"Gilang gak sabar ingin makan masakan ayah" ucap Gilang
"Kalau begitu ayo kita pulang" ucap alta menatap ke-enam nya
"Apa kami tidak di ajak" ucap kevin sepupu Arlan membuat Alta menatapnya
"Kami juga ingin makan masakan om" ucap Marvel
"K-kalian bisa ikut bersama kami" ucap Alta membuat semua terkejut dan tersenyum tipis
≠===≠====≠====≠====≠====≠====≠====≠===≠===≠=====≠===≠====≠===≠=====≠===≠====≠====≠
Sesampainya di rumah Alta semua langsung masuk dan Arka mengambil tikar untuk di jadikan tempat duduk di ruang tamu karena ruang makan hanya ada 8 kursi dan tidak cukup
"Maaf kalau makan di bawah" ucap Arka membentang tikar
"Tidak masalah nak"ucap opa gio
Setelah tikar di bentang semua duduk dan melihat Alta dan anak mereka membantu membawa sayuran dan piring membuat semua tersenyum melihatnya
"Arka tolong ambilkan air yang sudah ayah taruh di meja" ucap Alta
"Oke" ucap arka
"Kelihatan enak" ucap eva menatap banyak sayuran
"Ayah kau berbohong" teriak arka membuat Alta tertawa
"Ayah tidak berbohong di atas meja sudah ada air minum" teriak Alta
"Tapi airnya masih di dalam galon ayah bukan di dalam teko" ucap arka membawa teko air
"Aou benarkah?"tanya Alta membuat arka gemas mendengarnya
"Kenapa hobi sekali menjahili ku" ucap Arka
"Makanya jangan jahili ayah" ucap Alta membuat semua terkekeh melihat keduanya
"Mari makan" ucap alta menatap semuanya
Semua mengambil menu makanan sehat ala ayah Arka karena tidak ada sambal ataupun makanan pedas yang ada makanan sehat
"Bagaimana sekolah mu hari ini?" Tanya Alta menatap arka
"Lumayan" ucap Arka membuat alta bingung
"Ada yang menggangu mu?" Tanya Alta memberikan bening sayur ke anaknya
"Um, arka cape liat queen drama terus menabrak dirinya ke arka agar semua orang membenci arka ayah" ucap Arka membuat semua menatap ke duanya
"Jangan di ladenin kalo kamu liat dia ke arah mu segera cari arah lain agar tidak ketemu" ucap Alta
"Baiklah ayah" ucap Arka membuat semua tersenyum melihat interaksi antara keduanya
"Kalian?" Tanya Alta menatap Arlan dan lainnya
"Tidak ada yang menarik di sekolah hari ini ayah" ucap dava
"Membosankan karena setiap hari terus belajar"ucap gilang membuat semua terkekeh
"Belajar memang melelahkan tapi itu demi kebaikan kalian untuk bisa sukses di masa tua kalian" ucap Alta
"Orang tua kami pasti sudah menyiapkan warisannya sama kami ayah"ucap Faiz membuat orang tuanya tersedak
"Lebih baik merintis daripada menerima warisan karena kalian bisa merasakan cape dan lelah mencari uang tanpa bantuan orang tua" ucap Alta membuat semua terdiam
"Bukankah itu membuat mereka sia-sia berkerja untuk kami?" Tanya Chris dingin membuat semua terkejut mendengar suara Chris
"Mereka bisa menikmati masa tua mereka dengan hasil kerja keras mereka selama ini itu tidak akan sia-sia. Ada pepatah mengatakan, berkerja sampai kau selelah-lelah nya dan nikmati hasilnya di hari tua"jelas Alta membuat Chris menyeringai
"Pepatah kuno" ucap Chris membuat Arlan mengepalkan tangannya dan menatap tajam ke arah Chris
"Tenang lah" ucap Alta menenangkan Arlan
"Hm" gumam Arlan
"Saya hanya memberi saran ke mereka" ucap Alta lembut membuat Chris sedikit merasa bersalah dengan ucapannya tadi
Melihat crish terdiam Membuat semua terkejut tidak seperti biasanya Chris akan diam saat bicara pada seseorang
"Kenapa abng lo duduk jauh dari kita?" Tanya arka melihat Chris menjaga jarak dari semuanya
"Bng Chris punya alergi terhadap sentuhan, kalau lo sentuh dia sedikit lo bisa gatel-gatel dan tumbuh bintik-bintik merah di seluruh tubuh lo" ucap Dava pelan agar tidak terdengar Chris
Alta dan Arka terkejut mendengarnya dan menatap kasian pada Chris pasti susah jika memiliki alergi terhadap sentuhan.
Selesai makan semua duduk di sofa ruang tamu dan melihat alta dan Arka membersihkan sisa makanan mereka membuat semua merasa tidak enak padahal mereka ingin membantu tapi di tolak oleh Alta.
"Terimakasih atas makannya nak" ucap oma Friska menatap alta
"Sama-sama nyonya saya senang karena kalian menyukai masakan saya" ucap Alta
"Kalau begitu kami pulang maaf karena merepotkan tuan Alta" ucap bram
"Saya tidak merasa kerepotan sama sekali tuan" ucap Alta mengantar tamunya sampai ke depan pintu
Cup
"Malam Minggu kami nginep di rumah ayah" ucap kaisar mencium pipi Alta dan diikuti oleh Arlan dan lainnya
Saat crish ingin melangkah tidak sengaja terpeleset dan menyentuh Alta membuat semua terkejut dan menegang melihatnya
"AYAH" teriak Arka mendorong Chris dan membantu ayahnya berdiri
"Chris" ucap Robert dingin
"A-aku tidak sengaja" ucap Chris takut dan menyembunyikan tangannya karena menyentuh Alta
"Tenanglah ayah tidak apa²" ucap Alta meyakinkan Arka
"Dava bilang kalau bng Chris memiliki alergi terhadap sentuhan" ucap arka panik
"Apa badan ayah merasa gatal?" Tanya Gilang
"Ayo kita ke rumah sakit untuk meriksa ayah" ucap Arlan panik
"STOP" teriak Alta membuat semua terdiam
"Ayah tidak merasa gatal ataupun sakit jangan khawatir" ucap Alta membuat semua terkejut
"Tapi Chris memegang tangan mu Alta" ucap via
"Chris terpeleset dan tidak sengaja memegang tangan ku" ucap alta
"Dia punya alergi terhadap sentuhan" ucap Robert dingin membuat Alta berjalan ke arah crish membuat semua terkejut
Greb
"Jangan takut ayah tidak apa²" bisik Alta memeluk crish
"Ayah/Alta" ucap semuanya panik
"Lihatlah aku tidak sakit atau gatal memeluknya" ucap alta membuat semua Menatap teliti tangan alta ternyata alergi crish tidak memengaruhi Alta
Chris mematung mendapatkan pelukan dari seorang dan membuatnya meneteskan air mata ia tidak pernah mendapatkan pelukan dari keluarganya karena alergi sialan ini membuatnya harus menjaga jarak agar keluarganya baik-baik saja
👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Jadi Ayah
FanfictionBertransmigrasi menjadi ayah satu anak membuat Alga terkejut dengan takdirnya.