"Ter ombang ambing tanpa tujuan"
Lara berlari keluar ia bingung harus kemana dengan keadaan nya sekarang yang terbilang berantakan.
Akhirnya ia memutuskan untuk masuk kedalam kamar tamu,
Terkahir ia masuk kesini Saka habis menyiksa nya, lalu sekarang bukan sekedar menyiksa nya namun ia mencoba mengambil mahkota nyaMencuci muka, Lara berjalan sedikit terhuyung, di lihat nya pantulan tubuhnya di depan kaca
Memprihatinkan!
Rambut nya acak-acakan, bibir nya bengkak, leher nya memerah ke ungu an, dada nya yang Ter ekspose kala baju nya sudah mau terlepas dari tubuhnya.
Saka berbahaya disaat-saat seperti ini, ia menyesal telah menggoda Saka dan berakhir ia seperti ini.
Lara tidak bisa berfikir disaat-saat seperti ini.
Seminggu kemudian.
Selama itu ia tidur di kamar tamu, dan mencoba menghindari Saka, namun bukan berarti ia tidak menyiapkan segala hal keperluan Saka, namun hanya saja ia lebih pagi menyiapkan itu semua sebelum Saja terbangun.
Lara belum siap untuk bertemu Saka setelah kejadian itu, ia urungkan niat nya untuk meminta uang, bisa tidur dan makan dirumah ini saja sebenernya sudah cukup untuk Lara namun, semuanya masih seperti ngambang yang dirasakan Lara, seperti ada sesuatu yang disembunyikan keluarga Saka kepada-nya.
"Bi Inah kapan balik si, bete deh gak ada dia"
ya.. bi Inah memang dua Minggu lalu ijin untuk cuti karena ada acara di kampung nya, namun bukan nya tidak memperbolehkan untuk cuti lama, namun ia sangat bosan di rumah yang terbilang cukup lumayan luas ini tanpa kehadiran bi Inah.
Saat sedang mengupas bawah di meja, tanpa sadar ternyata Saka sedang menuruni tangga, padahal suara sepatu nya terdengar menggema, namun karena terlalu fokus ternyata Lara tidak sadar akan kehadiran Saka yang meng hampiri nya.
"Mencoba menghindar dari saya!" Ucap Saka sambil meletakkan kartu hitam di samping Lara.
Lara kaget, ternyata Saka sudah di samping nya, di liriknya kartu itu lalu ia mencoba kembali dengan aktifitas nya.
"Pakai se-wajar nya, beli apa yang kamu mau tapi tidak dengan hal apapun itu yang membuat saya marah"
Saka berjalan menuju pintu keluar
Entah dari dorongan apa Lara berlari memeluk Saka dari belakang.
"Makasih Mas..."
Dan kabur lah salah satu kelebihan Lara yang dapat ia lakukan, entah kesambet apa dirinya padahal Saka sudah banyak menyakiti nya namun kebaikan-kebaikan kecil seperti itu bisa membuat Lara kembali melunak pada Saka.
Menurut nya Kebaikan Saka adalah hal aneh atau hal yang tak biasa, makanya Lara suka bersikap berlebihan karena melihat hal itu ternyata ada pada diri Saka, ia yakin memang Seperti yang keluarga Saka bilang bahwa dia memang sebenarnya seseorang yang lembut.
Saka mematung, berhenti sejenak, cukup kaget dengan apa yang Lara lakukan, wanita keras kepala dan pembuat onar itu... Apa ia sedang mencoba meluluhkan kan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Saka Dan Lara'ku (TAMAT)
SpiritualBagaimana kalau kita berada di dalam satu ikatan suci tanpa perkenalan, tanpa pertemuan, dan tanpa sepengetahuan kita. Ya.. inilah ceritaku, LARA... terbangun dari tidur panjang yang menyesakkan, dan berganti status menjadi Istri seseorang yang tak...