~ Aku harus menerima atau Berlapang dada dengan takdir ku~
Aku mengerjapkan mata berkali-kali, lalu terduduk dan melihat ternyata disampingku nyata adanya seseorang yang berstatus sebagai suami ku
"Saka"
Aku menggeser tangan berat yang berada padaku. Menggeliat sebentar lalu tertidur lagi
Wajahnya tampan, rahang yang tegas dan badan yang proporsional. Tuhan inilah suami ku ? Pertanyaan itu muncul di benakku
"Enghhh" ia mengerjap dan mata kita bertemu
Ku alihkan pandanganku lalu turun menuju kamar mandi. Sepanjang kegiatanku aku berfikir harus bagaiman jika aku keluar nanti, kata demi kata ku susun agar tak terjadi canggung.
"Cklek" aku membuka pintu dan melihat nya masih terduduk di pinggir tempat tidur sambil melihat ponsel nya
"Ehm ak...."
"Besok saya dinas luar, siapkan keperluan saya"
Saka memotong pembicaraan Lara yang sudah mematung di depan pintu
"Hah keperluan apaan lagi, tau dia kerja apa juga engga" benak Lara
"Tanya ibuku apa yang harus kau siapkan" Saka pun bangkit berjalan kearah Lara
"Jangan sampai salah..." Perlahan mendekat kearah Lara
"Jangan sampai ada yang tertinggal..." Satu langkah lagi ia mendekat dan Lara pun tersentak kaget lalu mundur
"Atau kau menanggung akibatnya." Tutup nya sembari melengos kesamping Lara dimana letak pintu kamar mandi berada.
Lara masih mematung akibat ulah Saka tadi
Deg
Iya berusaha menormalkan detak jantungnya.
"Kenapa di dekat nya rasanya gugup sekalian" batin Lara
Tanpa pikir panjang Lara pun segera keluar dan mencari mama saka
Hola... Ini cerita ke-2 ku setelah Hiatus beberapa tahun hihi,
Jangan lupa vote biar aku makin semangat untuk lanjutin cerita nya ya...See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Saka Dan Lara'ku (TAMAT)
EspiritualBagaimana kalau kita berada di dalam satu ikatan suci tanpa perkenalan, tanpa pertemuan, dan tanpa sepengetahuan kita. Ya.. inilah ceritaku, LARA... terbangun dari tidur panjang yang menyesakkan, dan berganti status menjadi Istri seseorang yang tak...