Part 24

1.1K 28 1
                                    

Brakk!

"Belum ketemu juga! Hah!" Saka memukul meja kerja nya.

Sudah satu bulan ia tak bersama Lara istri tak dianggapnya namun sekarang mencarinya kesana kemari tidak membuat nya sadar bahwa ia melakukan hal di luar logika nya.

Masih keras dengan pendirian sendiri, dan tak sesuai dengan isi hati nya, Saka mengerahkan segala usaha nya untuk mencari keberadaan Lara, namun sampai hari ini ia belum bisa menemukan nya.

Gerry pun tak luput terkena amarah Saka yang seringkali meledak-ledak, ia pun juga berusaha untuk membantu bos nya namun entah kenapa susah sekali menemukan Lara .

Dengan gontai Saka kembali pulang kerumah, sepi sunyi yang saat ini ia rasakan, tak ada rasa bahagia menyelimuti nya, ia berjalan ke arah kamar, membuka nya perlahan, berjalan dan duduk di tepi ranjang.

Duduk merunduk dan tangannya memegangi kepala nya yang terasa sakit, setelah beberapa saat ia bangkit dan segera memasuki kamarandi, namun ekor matanya melihat ada kertas di depan meja rias Lara.

Saka baru sadar bahwa disitu ada secarik kertas yang ia ketahui adalah untuk nya dari Lara, dibuka nya perlahan.

Untuk Mas Saka.

Mas jika kamu sudah membaca ini, artinya aku sudah tidak ada disini, selama beberapa bulan ini kita hidup bersama tapi aku selalu bertanya tanya 'kenapa aku bisa ada disini' maaf aku hadir diwaktu yang gak tepat ya mas, aku masuk di kehidupan kamu yang terbilang terusik karena kedatanganku.

Benar katamu mas, aku memang gak berguna, pembuat masalah, dan pelacur seperti yang kau katakan, untuk kata pantas saja tidak bisa diberikan padaku untuk menjadi istri mu mas,

Aku sadar, aku mencintaimu secara sepihak, aku egois karna ingin kamu juga cinta aku, namun sekarang aku sadar bahwa kita memang tidak bisa memaksakan hal yang tidak bisa diperbaiki lagi,

Terimakasih atas segala kebaikan mu ya Mas.

Lara.

*-*

Saka memegang erat surat itu, tulisan terakhir istri nya, mata nya memanas, pandangannya menggelap.

Brukk!

Saka terjatuh karna tak seimbang, ia merunduk masih dengan memegangi surat itu.

Perasaan nya kalut, kesal, marah menjadi satu, kenapa ia bisa sampai seperti ini, Seharusnya ia senang sudah tidak ada Lara, namun entah kenapa ia malah mencari keberadaan nya sampai seberjuang ini.

Semua nya sudah ia kerahkan sampai mencari tau titik terkahir Lara terlihat, namun sampai sebulan ini ia masih belum bisa menemukannya.

*-*

Rapat Bulanan diadakan. Semua divisi turut hadir untuk menjelaskan perkembangan perusahaan yang Saka pimpin, namun biasanya ia yang paling fokus dan kritis namun sekarang sangat berbeda.

Saka lebih banyak diam, pandangannya seperti kosong entah kemana, hal itupun tak luput dari pandangan beberapa staff yang menyadari namun takut untuk bertanya, jangankan untuk bertanya sekira nya basa basi pun mereka segan dengan atasannya ini.

"Ada tambahan Pak Saka ?" Tanya salah satu pegawainya

"Pak ?" Panggil pegawai itu sekali lagi.

"Iya!" Saka baru tersadar dari lamunannya.

"Oke semua rapat hari ini sampai disini ya, Pak Saka hari ini kurang sehat, jadi mohon perhatiannya, silahkan kembali ke ruangan masing-masing dan terimakasih" Gerry akhirnya mengambil alih membubarkan meeting hari ini.

Saka Dan Lara'ku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang