"Bi Mas Saka biasanya kalo dinas luar berapa lama?"Tanya Lara sembari mengupas jeruk ditangannya
"Gak nentu si Non bisa seminggu atau sebulan"
"Lama juga ya"
Krekkk
Pintu utama terbuka
Lara mematung dikala ingin menyuapkan buah jeruk yang sudah mencapai mulut nya namun terhenti karena kaget melihat suami nya pulang
"Ganteng banget" batin Lara
Saka membuka pintu berjalan menuju lantai atas sambil melonggarkan dasi yang mungkin terasa mencekik lehernya
Koper nya ia tinggal begitu saja didekat tangga,
"Bi dia nganggep kita setan kali ya, melengos gitu aja"
"Hehe Non kayak yang bibi bilang kemaren, Tuan muda tuh berubah, gak se lembut yang dulu, irit banget kalo ngomong, udah berapa kali ganti pekerja rumah gara-gara gak kuat sama sufat Tuan muda sekarang"
"Ini teh sama air buat dia ya bi, sini aku yang bawain aja bi" Lara mengambil alih nampan yang di pegang bi Inah
Tanpa berlama-lama Lara segera bangkit menuju kamar nya
"Ko gak ada orang, dia kemana, kayaknya di ruang kerja nya deh" Lara mendekat ke arah pintu dan
Grekk.. pintu terbuka
"Mashhh akhhh panass...." Teriak Lara
"Aduhh panas bangett"
Kedua nya panik saat nampan yang dibawa Lara tumpah mengenai bagian depan badan Lara karena Saka membuka pintu.
Saka melempar nampan dan langsung menyeret Lara kearah kamar mandi
Menyeret iya menyeret
Lara terseok-seok karena tidak seimbang lantaran masih memegangi baju nya dan Saka dengan terburu-buru menarik lengan Lara tanpa aba-aba
"Tiada hari tanpa bikin masalah!!"
Saka menekan tiap kata yang ia ucapkanSaka menyobek baju Lara dan hanya tersisa pakaian dalam dan tengtop yang ia pakai, lalu mengguyur badan Lara dengan air dingin,
Sontak Lara yang kaget langsung menutupi bagian depan tubuhnya menggunakan tangannya.
Mulut nya pun tercekat tak bisa berbicara akibat ulah nya sendiri
Saka berjalan keluar kamar dan memanggil bi Inah
"Bi inahh!!!" Teriak Saka
Bi Inah lari dengan tergopoh gopoh mendengar teriakan Tuan muda nya
"Masuk!! Urus perempuan itu"
Tanpa berpikir lama bi Inah masuk dan mendengar suara air di kamar mandi
"Ya ampun Non kenapa??"
Bi Inah yang khawatir langsung terduduk dan membantu Lara keluar dari kamar mandi,
Dibawa nya Lara ke kamar lain lantaran ia tau Tuan Mudah nya sedang lelah dan tidak ingin melihat Nyonya muda nya kenapa-kenapa karena emosi nya yang sedang meledak-ledak
Lara menangis dalam diam, kemerahan muncul di bagian pundak nya, dan bi Inah segera mengolesi nya dengan salep
"Bi sakit" Lara merintih
"Sabar ya non nanti bibi bikinin obat yang biasa bibi pake untuk luka bakar tunggu sebentar ya non"
Bi Inah segera pergi keluar dan mencari bahan-bahan yang berada di belakang dapur memetiknya, mencuci lalu menumbuk dedaunan itu, segera ia kembali ke kamar tempat Lara berada
"Non tiduran dulu ya biar enakan, ini mau bibi balurin"
"Akhss..." Teriak Lara
"Bi kaki aku ko sakit ya..."
Saat dilihat di binah ternyata dengkul Lara lecet dan membiru,
"Non kaki nya kenapa? Ko luka begini ?" Tanya bi Inah
"Hah ko bisa ya bi"
Lara yang terlalu kaget dengan kejadian hari ini lupa bahwa luka itu muncul karena ia tadi di seret oleh suami nya.
"Tidur ya non, nanti bibi siapin obat"
----Pov Saka---
Tak terasa sudah menjelang malamIa masih larut dalam ruang kerja nya, kegiatan nya terhenti kala teringat sang istri, cih istri untuk menyebut nama nya pun rasanya Saka enggan untuk berucap
Cklekk
Pintu kamar terbuka, saka mendekat kearah Lara yang terlelap tidur, bagian tubuh atasnya yang tertutup selimut sampai hanya sebatas dengkul.
Saka pun bingung kenapa ia tiba-tiba malah ingin melihat Lara
Saat ingin menurunkan selimut
"Ekhs" Lara bergerak sedikit sambil mengerutkan dahi nya lantaran tidak nyaman
Luka di dengkul nya yang belum kering terkena selimut yang ingin Saka turunkan
Ingatan Saka kembali pada kejadian tadi
"Ternyata sampai luka begini" batin Saka
Sejak kapan ia jadi peduli dengan Lara
Dahi Lara yang masih meng kerut di usaplah dengan jari Saka agar kembali tenang
Saat sedang mengusap dahi Lara tiba-tiba ia seperti melihat Lara adalah mantan pacar nya dulu
"Seina"
Gumam Saka
"Tidak mungkin..." Saka meyakinkan diri nya
Namun wajah Lara semakin mirip Seina
Lara yang menggeliatkan memalingkan wajahnya kesebelah samping memperlihatkan leher jenjangnya yang mulus
Saka yang sudah bertahun-tahun tidak dekat dengan siapa pun dan disuguhkan dengan pemandangan ini membuat nya teringat ke masa lalu
Saka mendekat perlahan dan mata nya seakan tersihir bahwa yang dihadapannya adalah Seina orang yang selama ini mengisi hati nya
"Emmhh"
Lara merasa ada benda kenyal yang menempel di lehernya, dan suara yang tidak bisa ia kontrol keluar begitu saya, namun karena mata yang begitu berat ia enggan membuka nya
Ia merasa mimpinya ini seperti kenyataan.
Saka tersentak kaget, ia tersadar bahwa yang dihadapannya adalah Lara
Ia segera bangkit dan berjalan keluar kamar.
"Apa apaan ini!"
Hola... Ayo di vote biar aku makin semangat lagi nihhh... Jangan lupa coment ya
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Saka Dan Lara'ku (TAMAT)
EspiritualBagaimana kalau kita berada di dalam satu ikatan suci tanpa perkenalan, tanpa pertemuan, dan tanpa sepengetahuan kita. Ya.. inilah ceritaku, LARA... terbangun dari tidur panjang yang menyesakkan, dan berganti status menjadi Istri seseorang yang tak...