Part 17 20+

957 12 3
                                    



"Kamu terlalu berisik hari ini" ucap Saka.

Lara merunduk, air mata nya semakin tidak berhenti, di remas nya baju Saka, ia tidak mungkin meledak hari ini karena tangisannya.

Saka masih merasakan badan Lara yang bergetar, ia seketika merasa bersalah, di peluknya Lara, diusap nya puncak kepala nya, kemudian ia melajukan mobil nya kembali.

Setelah beberapa saat kemudian Lara mulai tenang, tangisnya pun berhenti, ia mencoba menetralisir dirinya, ia mulai tak nyaman dengan posisi nya sekarang, dipangku oleh Saka yang sedang menyetir, mau berpindah posisi pun tidak bisa, karena ia dikurung oleh Saka.

Lara sudah tidak berani lagi mengucapkan sepatah kata pun, ia bersyukur Saka tidak meregangkan nyawanya, ternyata seperti biasa kantuk nya datang setelah menangis.
Akhirnya ia tertidur.

Dug!

Kepala Lara terbentur kaca, Saka tak menyadari kalau Lara tertidur, Lara meringis namun ia tak terbangun.

"Heengeh" Lara menggeliat bergerak, dan tidak sadar ia saat bergerak mengenai bagian bawah Saka, Saka merutuk dirinya yang memang salah membuat posisi ini, dia terjebak dengan kelakuan nya sendiri.

Padahal sudah hampir sampai, ia harus menahan diri.

Gerbang terbuka, Saka memarkirkan mobil nya dengan rapih, pegal rasanya mengemudi sambil memangku Lara karena ia tertidur beban nya terasa seperti bertambah.

Saka keluar sambil menggendong Lara tanpa membangunkannya, ingin cepat sampai di kamar karena kaki nya sudah terasa kesemutan

Di taruhnya Lara dengan hati-hati di atas tempat tidur, di sibak'annya rambut Lara yang menutupi wajah nya namun malah menampilkan leher jenjang nya

Saka tergoda dengan pemandangan didepannya, Bukannya ingin mengambil kenikmatan dalam kesempatan haha tapi---ah sudah lah

Di kecup nya leher jenjang itu, lalu makin turun ke arah bawah, tangan nya yang satu tak gencar pula mulai memasuki baju Lara, sang empu menggeliat merasa ada sesuatu pada diri nya, namun ia tak terbangun.

Lara berfikir ini mimpi, dan membiarkan kan sentuhan-sentuhan itu, Saka mulai meremas buah dada nya.

"Enghhh"

Mendengar itu Saka makin gencar lagi, dimasukkan nya tangannya pada rok yang sudah tak menutup bagian bawah Lara, mengelus paha lara, semakin naik Lara semakin menggeliat, area sensitifnya nya tak pernah ada yang menyentuh sedekat ini pada pusat nya.

Lara tetap tak terbangun, ia berharap bisa merasakan itu dalam mimpi nya dulu---padahal ini nyata.

Di lepas nya caridan itu, menampilkan tali-tali yang terikat menopang, dibuka nya satu persatu, pada saat Saka melepas pengait bra nya, Lara tersentak terbangun, ia sadar bahwa ini bukan mimpi, tapi nyata!

"Masshhhaahh"

"Ini bukan mimpi!"

"Eumphh.."

Di lumat nya bibir Lara, tak ada penolakan dari Lara, bagian bawah nya sudah basah ternyata, ia tak sadar, kepalang seperti ini ia pun tak ingin berhenti---aahhh rasanya nikmat.

Decakan demi decakan memenuhi ruang kamar, baju Lara sudah setengah terbuka, Saka makin meremas payudara nya itu tanpa melepas pungutan mereka.

Tangannya berpindah ke paha Lara, bagian bawah nya mulai berkedut.
Rasa yang tak pernah Lara alamin, saat tangan Saka akan mencapai nya.

Brakkk!

Pintu terbuka menampilkan Gerry, seketika Saka langsung menutupi tubuh Lara, untungnya ia masih berpakaian lengkap.

Saka Dan Lara'ku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang