Part 29

1.2K 32 2
                                    

"Kalian dimana ? Kok gak ada dirumah ?"

Saka lupa jika mama nya kembali hari ini. Tak ada yang memberitahu keadaan mereka saat ini.

"Kamu tuh kebiasaan deh gak ngabarin mama, mana menantu mama ? Segala kamu bawa" Saka menjauhkan ponselnya mendengar ocehan mama nya.

"Sedang tidur" jawab Saka singkat.

"Kabarin mama pokoknya ya nanti"

"Iya" Saka segera mematikan ponsel nya.

Ia memutar badan melihat kembali Lara yang masih dengan posisi yang sama, tanpa pikir panjang Saka menaiki ranjang tempat Lara terbaring, memasukkan lengannya dibawah leher Lara agar menjadi bantalan kepala nya, lambat laun Saka pun memejamkan mata nya beristirahat bersama Lara di ranjang yang sama.

*-*

Lara mulai terusik karena merasa pergerakan nya seperti terbatas, ia membuka mata nya sontak kaget saat melihat wajah Saka sangat dekat dengannya, diperhatikan wajah Saka, Lara menyentuh wajah Saka mengelus nya pelan, terasa geli saat tangannya terkena bulu-bulu halus di sekitar rahang Saka dan berakhir ia menyentuh pelan luka yang ia buat di sudut bibir Saka.

"Maaf... Pasti sakit ya" lirih Lara.

Candu sekali memandangi Saka saat ini, tentu saja pada saat Saka sudah bangun Lara harus kembali dalam mode marah--hahaha Lara tau ia tidak pantas untuk Saka diluar perlakuan Saka terhadap nya.

"Kalau kamu mau kita bisa melakukan yang lebih dari ini" tiba-tiba saja Saka bersuara tanpa membuka matanya.

Lara segera menarik tangannya dari wajah Saka, mencoba memejamkan matanya yang tak kantuk, Saka membuka mata nya, tersenyum melihat tingkah istri nya.

Saka mengelus mata Lara yang bergetar tanda ia memang tidak tidur, karena sudah terlanjur ketahuan akhirnya Lara membuka matanya namun ia tidak berani menatap Saka.

"Sempit mas aku gak bisa gerak, sana turun" ucap Lara mencoba mengalihkan.

"Saya juga sakit--nih" Saka menarik tangan satu nya lagi dan benar saja ada infusan yang tertempel disana.

"Loh" tadinya nya Lara khawatir namun ia harus kembali dalam mode marah nya "kalo kamu pasien ya pasti punya ranjang sendiri, sana-sana" usir Lara.

"Tapi saya mau nya disini, sama kamu di ranjang yang sama" ucap Saka sambil menopang kepala nya dengan sebelah tangannya.

Lara malas menanggapi Saka, ia berbalik membelakangi Saka.

"Kamu masih marah ya sama saya"

"Saya harus bagaimana biar kamu gak marah lagi sama saya Lara"

Saka memeluk Lara dari belakang, mengelus perut nya dengan pelan

Dug

"Eh" ucap Saka dan Lara berbarengan.

*-*

"Kamu baik-baik aja kan Ra ?" Tanya Seno

"Untuk saat ini masih aman, kak ayo kita pergi, Mas Saka udah tau aku ada disini" Lara mengadu pada Seno akan keberadaan Saka yang berada disini.

Saka Dan Lara'ku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang