Part 28

1.1K 33 3
                                    

Saka, Gerry dan Bella berdiri mematung memperhatikan Lara di ujung sana, bermain di pinggir pantai terkena hembusan angin yang menerpa dress nya, ketiga nya terdiam membeku melihat kembali Lara setelah sekian lama.

Lama mereka berusaha menyadarkan diri mereka bahwa itu adalah Lara sampai akhirnya--

"She is pregnant ?" Lirih Saka saat hembusan angin menerpa Lara dari arah laut, mencetak babybump yang begitu kentara, tangan Saka mengepal ia perlahan berjalan menuju Lara.

Ia tau betul bentuk tubuh istri nya, sehingga dugaannya memang benar jika saat ini Lara sedang mengandung.

Saka yang semula berjalan biasa makin mempercepat langkahnya, dan ternyata pandangan mereka bertemu. Lara kaget bukan main saat melihat Saka sedang berjalan cepat kearahnya, ia segera memutar tubuhnya lalu mencoba pergi dengan sekuat tenaga menahan beban perut nya yang membuat nya terkadang susah untuk berjalan.

Lara segera menaiki golf resort dan Saka tertinggal jauh di belakangnya.
Lara sangat panik saat melihat Saka, pikirannya berkecamuk bagaimana Saka bisa menemukan nya disini.

Walaupun Saka banyak berubah tapi tidak mengurangi ketampanannya, namun Lara tau Saka kehilangan berat badannya yang dulu, rambut yang di biarkan memanjang, dan tumbuhnya bulu-bulu halus di wajahnya.

Setelah sampai Lara segera memasuki rumah dan menutup pintu, berdiri menyandar di balik pintu, jantungnya bergemuruh, ia merosot kebawah kaki nya seperti tidak mempunyai tenaga untuk menopang tubuhnya.

"Kenapa Mas Saka bisa ada disini!?" Gumam Lara.

Ia segera bangkit lalu berjalan ke kamar nya, mengambil koper dan segera memasukkan pakaian nya dengan asal.

"Mau lari kemana lagi hah ?"

Deg

Lara menghentikan aktivitas nya, ia membeku ditempat, dengan mudahnya Saka menemukan nya, suara yang selama ini hilang dari pendengaran nya sekarang kembali muncul.

Setelah terdiam beberapa saat, Lara kembali melanjutkan aktivitas memasukkan pakaiannya kedalam koper

Saka perlahan maju kearah Lara, sebuah tangan terjulur memeluk Lara dari belakang, pelukan yang selama ini ia rindukan, *ralat-- tapi mereka rindukan, mereka sama-sama merindu yang tak terbendung.

Dari belakang Saka mulai mengelus perut Lara yang mulai membesar, candu sekali rasanya, menaruh dagu nya pada ceruk leher Lara, beberapa kali menghirup aroma segar dari tubuh Lara, kerinduan yang amat besar terhadap istrinya ini.

Lara pun mati-matian menahan gejolak ditubuhnya, ia pun sama rindu nya dengan Saka, namun ia berusaha untuk tetap pada pendiriannya.

"Lepas Mas, ini bukan anak kamu" ujar Lara sambil melepaskan pelukan Saka.

"Bad lie'r"

Lara berusaha mendorong Saka agar menjauh tapi naas malah ia yang terjatuh diatas kasur, memberi kesempatan pada Saka untuk mengurungnya tanpa menyakiti Lara.

Saka mulai menghujani Lara dengan kecupan sampai tiba di bibir mungil itu, Lara mencengkram baju yang Saka kenakan, ia melemah semenjak hamil.

"Aishh" Saka meringis saat bibir nya digigit oleh Lara, dan ternyata darah mulai muncul di permukaan bibir Saka.

"Ceraikan saya Mas" ucap Lara berdiri sambil membetulkan pakaian nya. Rahang Saka mengeras tanda ia menahan amarah karena ucapan Lara

"Tidak ada alasan saya untuk menceraikan kamu" jawab Saka sembari menyeka darah yang terus mengalir.

Saka Dan Lara'ku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang