Bagaimana kalau kita berada di dalam satu ikatan suci tanpa perkenalan, tanpa pertemuan, dan tanpa sepengetahuan kita.
Ya.. inilah ceritaku, LARA... terbangun dari tidur panjang yang menyesakkan, dan berganti status menjadi Istri seseorang yang tak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lara membuka mata nya, dan disuguhkan wajah suami nya yang tegas.
Di sentuh nya hidung mancung itu, di elus pipi lembut itu dan
Hap
"Sangat bahaya sentuhan seperti ini pada pagi hari"
Ucap saka memegang pergelangan tangan Lara. Lara menarik tangannya dengan cepat, ia takut ada ronde-ronde selanjutnya nanti.
Tiba-tiba saja Lara teringat kejadian semalam, ia malu sendiri, di tariknya selimut menutupi wajahnya, tapi ia lupa bahwa satu selimut dengan Saka.
Lalu saka menarik Lara kedalam pelukannya.
"Aawss"
"Kenapa?!" Tanya Saka panik
"Sakit" ucap Lara malu-malu, jujur bagian bawah nya masih perih.
"Maaf ya, saya siapkan air hangat untuk kamu" ucap Saka langsung beranjak dari tempat tidur.
"Mas kenapa harus selembut ini si sekarang" batin Lara.
Air untuk Lara sudah siap, dan Saka dengan sigap membantu Lara.
*-*
Setelah makan siang, mereka bersantai diatas tempat tidur sambil melihat pemandangan dari kamar mereka.
"Mas maaf ya, karena aku pasti kamu gak ngelanjutin pertemuan itu" ucap Lara meminta maaf karena menurut nya pertemuan antar kolega ini sangat penting, dan ia mungkin merusak rencana Saka yang sudah disusun oleh Saka dan Gerry.
"Kau harus bertanggung jawab" jawab Saka.
Lara menoleh, ia bingung harus bertanggung jawab seperti apa yang dimaksud suami nya itu.
"Loh tapi kan ihh kamu juga udah ituin aku mas" ucap Lara tak terima
"Ituin apa ? Hah ? Coba kosakata nya di benerin ?" Jawab Saka meledek Lara.
"Ituloh mas masa harus aku perjelas sih" ucap Lara sambil mengerucutkan bibir nya.
Saka yang gemas melihat istrinya langsung menarik nya dan menggelitik Lara.
"Aaaa geli udahhh, aaa mass stopp"
Duk
"Hiks hiks hiks" Lara mulai merengek, kepala nya terbentur kepala tempat tidur, sontak Saka yang melihat langsung mengusap-usap kepala Lara yang kepentok itu.
"Aduhh sakit ya, maaf-maaf" ucap Saka sambil menahan tawa nya.
Lara berdiri menyilangkan kedua tangannya dihadapan Saka.