Ch 31 : Lo pikir gue berubah?

22.1K 1.5K 574
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Target vote 700 & komen 300 ya

.
.

Menatap langit cerah di luar melalui dinding kaca hotel, Lova melamun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menatap langit cerah di luar melalui dinding kaca hotel, Lova melamun.

Memikirkan perkataan Hiro tadi malam, Lova bersusah payah mencari jawaban kenapa Dax sampai berbuat jauh seperti itu.

Memiringkan kepalanya. Setelah mengenal Dax, Lova tak yakin bisa mengatakan dia sepenuhnya baik hati, pria itu agak sedikit berubah-rubah jadi sulit menafsirkannya. Kadang dia bisa jadi sangat baik dan kadang bisa jadi sangat buruk. Buruknya seperti semalam saja, padahal Dax pernah meminta maaf karena sudah meninggalkannya begitu saja. Tapi semalam, ia justru di turunkan di tengah jalan. Tapi baiknya pria itu masih sempat mencarikannya taksi untuk pulang. Jadi Lova sedikit bingung harus menafsirkan karakter pria itu.

Berjalan pelan, Lova berhenti lagi. "Ck, gue penasaran banget. Gue harus tanya Dax" gumamnya tak bisa menahan rasa penasaran dalam dirinya lagi.

Kembali ke ruang staff, Lova melihat Wenna berbaring di atas mejanya. Mendekati temannya itu, "Wenna, apa perut lo masih sakit?" Tanyanya membuat wanita itu mendongak. "Udah enggak, gue cuma lemes aja, kurang tidur kayaknya"ucapnya dengan senyum yang memperlihatkan giginya.

"Kalau gitu tidur aja di ruang istirahat staff dari pada disini" saran Lova yang langsung dituruti Wenna.

Melihat wanita itu pergi, Lova mengambil hpnya pas sekali sebentar lagi jam istirahat. Mencari nomor Isahan. Ia membuka room chat mereka.

Isahaan
Gue mau ngomong sama Dax, dia lagi kosong atau ada jadwal sekarang?

Tak butuh waktu lama hingga pesan baru datang.

Tanya dia langsung lah.

Gue nggak punya nomornya!

Hmm, bilang aja mau minta nomor Dax, pake alasan nanya jadwal lagi

Love In The Purple SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang