Ch 33 : Give Me Your Forever

54.9K 2.6K 584
                                    

Dengan itu Lova mengangguk. Langsung bangkit dengan semangat yang kembali. "Bener, jodoh itu cerminan diri. Masa gue yang cantik, baik hati, ramah, sopan, dan calon menantu idaman ini dapet spek cowok dakjal, kan nggak mungkin banget" ucapnya sombong yang hanya dibalas desahan lega oleh Dax.

Akhirnya ia tidak lagi melihat wajah frustasi wanita ini.

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Setelah mengatakan itu, Lova memegang dagunya. "Kalau di pikir-pikir seorang pria dari masa lalu...apa yang peramal itu maksud dia ya?" Gumamnya.

"Apa?" Tanya Dax yang samar-samar mendengar.

Dengan itu Lova menoleh, "Ah, gue pernah punya temen cowok waktu kecil, apa dia yah cowoknya?"

"Kata lo nggak akan percaya" balas Dax memyadarkan Lova kembali.

"Gue cuma kepikiran" sahutnya tak merasa bersalah.

Bangun dari duduknya, "Dari pada lo mikirin itu mending kita pergi sekarang" ucapnya segera berjalan.

Melihat itu Lova segera mengikuti, tapi pikirannya masih melayang ke masa lalu. "Apa mungkin kami bakal ketemu lagi? Ck, kenapa nggak gue tanya aja sih tadi"

 "Apa mungkin kami bakal ketemu lagi? Ck, kenapa nggak gue tanya aja sih tadi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama mereka sampai di tujuan. Lova keluar dari mobil dengan wajah bersemangat, menatap ke depan ke landmark yang berada di sepanjang Hollywood Boulevard hingga Vine Street. Di trotoar itu terdapat 2.500 plakat bintang yang berisi nama-nama tokoh atau artis terkenal.

"Plakat siapa yang harus gue foto ya?" Gumamnya tak sabar menunggu Dax keluar dari mobil.

Menoleh Lova langsung tertegun, bagai di slow-mo Dax berjalan dengan santai memutari mobil, mengenakan kaos putih dan jaket hitam, pria yang entah sejak kapan sudah memakai kacamata hitam itu menoleh ke samping memperlihatkan side profil hidung mancung dan garis rahang yang tajam, lalu tangannya dengan santai menyugar rambutnya membuatnya jadi berantakan tapi anehnya terlihat sangat keren dan tampan.

Berdiri di samping Lova, melihat wanita itu bengong, "Apa yang lo liat? Ayo jalan" ucapnya segera menyadarkan Lova kembali.

Dengan itu, Lova langsung berkedip-kedip, 'Anjir cowok keren emang pesonanya nggak main-main' batinnya hampir luluh.

Love In The Purple SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang