Ch 36 : Unforgettable Moment

44K 2.5K 510
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Hujan sudah lama berhenti, udara dingin pun sudah lama pergi. Langit malam yang gelap pun sudah berubah menjadi biru dengan matahari yang perlahan muncul di ufuk timur.

Keadaan luar yang sudah berubah itu sama dengan keadaan di dalam ruangan, balon pesta yang di isi helium itu sudah kehilangan setengahnya, berubah kempes perlahan jatuh ke lantai. Botol anggur yang hanya berkurang sedikit masih terbengkalai di bawah meja, bathrobe putih pun tergeletak tak jauh dari sana.

Sedangkan di atas ranjang yang tadinya penuh dengan kelopak bunga mawar merah, Lova terduduk dengan mata menatap ngeri pada sekitarnya. Memegang erat selimut di dadanya, dadanya naik turun merasa linglung, matanya membulat syok melihat Dax yang tertidur telungkup di sampingnya.

Melihat garis-garis merah yang panjang di punggung Dax, Lova seketika menahan napas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat garis-garis merah yang panjang di punggung Dax, Lova seketika menahan napas. 'Apa yang udah....' Belum selesai bertanya, otaknya sudah bekerja mengulang kembali kejadian semalam di kepalanya. Bagaimana ia duduk di pangkuan Dax, memeluk erat pria itu, mengatakan hal-hal yang kelewat tak tau malu, Lova langsung terbengong. Seolah nyawanya baru saja pergi dari tubuhnya. 

Satu detik, 'Alkohol sialan!!!' Pekiknya marah dalam hati langsung meremas rambutnya karena malu. 'Kenapa bisa gue kayak gitu?! Sewangi dan seganteng apapun Dax, kenapa bisa gue yang duluan!!!' Pekiknya tanpa suara.

'Sejago apapun dia, kenapa bisa gue minta tambah!!!' Pekiknya yang kali ini langsung menampar pipinya.

Menekan giginya kuat-kuat karena menahan kesal terhadap dirinya sendiri, 'Eh, kenapa sekarang gue nggak lupa sih?' pekiknya lagi baru sadar kenapa sekarang ia bisa dengan mudah mengingat apa yang sudah terjadi semalam?

Menunduk menatap dirinya yang hanya tertutup selimut. Lalu menoleh pada Dax yang kini telanjang dengan tidur telungkup, mata Lova refleks menatap pantat pria itu lalu dengan sekejap Lova memejamkan matanya.

"Dax" panggilnya pelan tapi tak mendapat reaksi apapun.

Masih dengan menutup matanya, "Dax, woi bangun" panggilnya lagi yang masih belum juga di respon.

Love In The Purple SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang