Bab21

616 78 1
                                    

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________________

Di Rumah

Setelah dari pemakaman tadi, adel hanya berdiam diri didalam kamar mamanya..

Adel terus-terusan menangis. gadis itu masih tidak menyangka, jika anin, sang mama benar² pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya..

Greshan, siska, dan teman² nya sudah kehabisan cara untuk menghibur nya, tapi adel masih saja menangis jika kembali mengingat memori dirinya dan anin, sang mama..

Hingga malam pun tiba. dimana, dirumah duka akan mengadakan pengajian untuk anin. Adel juga ikut hadir di tengah pengajian itu..

Setelah selesai, adel kembali masuk kedalam kamar, menghiraukan mereka yang sedari tadi memperhatikan adel dengan penuh iba..

" kita ngak bisa biarin adel seperti ini terus... Bisa bahaya dengan kesehatan dia.. " ucap freya

Mengingat, jika adel mempunyai asma, yang kapan saja bisa kambuh jika adel terus saja begitu..

Setelah para tamu yang ikut mengaji sudah pada pulang, mereka masih berkumpul diruang tengah rumah adel..

" Freya benar.. Adel, kalau capek kebanyakan nangis, pasti asma dia bakalan kambuh.." sambung indah

" kalau begitu, kita harus cari cara supaya kita bisa ngehibur dia.. Alih² agar adel ngak terus berlarut dalam kesedihan nya.. " ucap christy

Mereka semua mengangguk setuju dengan Ucapan christy.
Greshan, siska dan orang tua indah tersenyum mendengar teman² adel yang menghawatirkan adel..

" anak².. Besok kita pikirkan lagi caranya ngebujuk dedelnya, ya... Lebih baik sekarang kalian istirahat, besok kan harus pada sekolah.." ucap gracia

" siap tan/ci.." kompak mereka

gracia pun tersenyum melihat kekompakan mereka..



Kamar Adel

Adel berdiri di balkon kamarnya, memandang langit malam yang cerah oleh sinar bulan yang memancarkan cahaya nya kebumi. Terlihat dari begitu banyak nya bintang yang bertaburan diatas sana..

" di antara banyak nya bintang malam ini, apa ada mama disalah satu bintang disana.. " gumam adel, melihat kelap-kelip bintang² diatas sana..

" pasti ada.. " suara berat dari belakang yang menyahuti gumaman adel

Adel tidak berniat untuk mengalihkan pandangannya pada sumber suara yang perlahan berjalan mendekati dirinya..

" apa ayah yakin, jika ada mama disalah satu bintang di atas sana.." tanya Adel yang mengenali suara orang yang sekarang sudah berada di sampingnya..

" Ayah tidak tau.. Tapi ayah yakin.." jawab sean

" ayah ngak lagi ngelucu hanya untuk menghibur adel kan?.." tanya adel

DIA? Cinta Pertama-Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang