______________________________________
Ceklek...
Mendengar suara pintu UGD terbuka. Zean, floran, indan dan christy pun langsung menghampiri dokter yang keluar dari ruangan adel.
" gimana keadaan teman kita dok?.." tanya Zean
" pasien tidak apa-apa, tidak ada luka yang parah pada pasien. Hanya saja asma yang diderita pasien yang membuat pasien tidak sadarkan diri.."ucap dokter
" saya sarankan agar kalian bisa terus menemani/membantu pasien agar tidak terus teringat kejadian yang menimpa pasien, karena pasien masih trauma dan syok dengan apa yang terjadi pada pasien.." lanjutnya
" Baik dok... Terima kasih ya dok.." ucap indah
" apa kita sudah bisa masuk dok?.. " tanya floran
" iya boleh.. Tapi satu² dan jangan terlalu ribut ya, karena pasien belum sadar dan masih butuh banyak istirahat.." ucap dokter dan diangguki mereka
" baiklah,kalau begitu saya permisi. Masih ada pasien lain.." pamit dokter
" iya dok, sekali lagi terimakasih.." ucap zean dan diangguki dokter
setelah mendapatkan ijin dari dokter untuk masuk, zean yang terlebih dahulu masuk kedalam.
*angap aja itu zean dan adel *
"del.. Cepat sadar ya.. " lirih zean
Zean memperhatikan wajah adel yang penuh memar dan sudut bibirnya sobek.
Zean terlihat sangat sedih sekaligus marah sama orang yang sudah membuat adel jadi seperti ini.
" siapa orang yang berani buat kamu jadi begini del.."
" gue bakalan cari orang yang buat adel jadi begini.."
" awas aja kalian,gue balas lebih kejam dari ini.."
Zean pun keluar dan bergantian dengan yang lain. Dan tidak lama gracia dan sean pun akhirnya sampai di rumah sakit.
Ke-dua orang itu pun langsung menuju UGD dimana adel dirawat.
Tampak wajah khawatir gracia dan sean mengetahui anak gadis satu²nya mereka masuk rumah sakit.