" ran, lu tau dimana kamar adel?.."
Saat ini keduanya sedang menaiki tangga menuju kamarnya adel.
" tau.. Waktu itu gue pernah masuk kamar adel.."
" lu ngapain masuk kamar adel?.. Wah parah banget lu masuk kamar cewek.."
Floran memutar bolamatanya malas.."plak" suara renya dikepala chiko akibat ngeplakan tangan floran.
" sakit anj.. Maen geplak aja lo.."chiko sembari mengusap² kepala nya.
" makanya jangan asal ngomong ya sat.. Adel tuh sahabat gue dari kecil, ngak bakalan gue apain ya anj.."
" lah gue kan nanya, bukan nuduh.. Aneh lu.." chiko menunjuk floran
" gue waktu itu jengukin dia pas dia sakit.. Puas lu.."
" nah kan gitu jawabnya.. Jangan asal geplak, sakit tau ngak.." floran kembali memutar bolamatanya malas. " lebai lu, gitu doang kesakitan. Badan aja gede.." sarkas floran
Chiko mendorong pelan tubuh kecilnya floran.." badan lu emang kecil ya, tapi pukulan lu tuh sakit tau ngak.."
Floran mengabaikan perkataan chiko, dirinya langsung beralih pada pintu bercat silver milik adel.
" ini kamarnya?.." Floran menganguk mengiyakan.
Tok.. Tok
Cukup lama chiko dan floran menunggu tapi belum ada jawaban dari pemilik kamar.
Tok.. Tok
Floran kembali mengetuk pintu nya, tapi masih tetap sama.
" buka aja flo, cek dikuncinya ngak pintunya.."
Tanpa menjawab floran langsung saja memegang gangang pintu kamar adel dan membukanya.
Klik
Floran dan chiko saling pandang lalu setelah itu mereka sama² menganguk.
Ceklek.. Nyittt
Floran dan chiko perlahan masuk kedalam kamar adel setelah berhasil membuka pintunya.
Floran dan chiko menghentikan langkahnya setelah melihat adel duduk dilantai kamarnya, dibawah kasunya dengan posisi memeluk lututnya dan menengelamkan wajahnya di sela lututnya.
Floran dan chiko ikut duduk disebelah kiri dan kanan adel tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.
Dapat mereka dengar suara isakan dari adel. Floran yang tidak tega pun langsung membawa adel kedalam dekapannya.
" flo.." ucap adel setelah mengetahui siapa yang memeluk diri nya.
" syuttt udah nangis aja dulu ngak papa.."