Bab 2

984 84 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





.
.
.
.
.

Pagi hari di hari minggu, adel dan mamanya sedang bersantai di ruangan keluarga.

" sayang, nanti siang mama ada kerjaan di butik, kamu mau ikut apa dirumah aja" tanya anin pada adel yang sedang berbaring berbantalan paha mamanya

Anin mempunyai butik yang ia bangun sendiri tanpa bantuan dari orang tuannya.

Walaupun hidup tanpa sosok papa, tapi adel tidak kekurangan, karena mamanya selalu mengusahakan memenuhi kebutuhan adel.

"aku dirumah aja mah, malas mau keluar" sahut adel

" hem yaudah kalau gitu... Kamu di rumah hati² ya, kalau ada apa-apa langsung hubungi mama"

" iya maa... Tapi kayanya dela nanti mau kesupermarket deh sebentar ma, ada yang mau dela beli ma"

" kamu masih ada uangnya"

" masih mah"

" iya udah, kalau kurang bilang mama ya" ucap anin dan diangguki adel















Siangnya setelah mamanya berangkat ke butik. Seperti yang ia katakan kepada mamanya tadi kalau ia ingin kesupermarket.

Dan disinilah dia, dikasir untuk membayar apa yang sudah ia beli tadi.

" cuman ini kak" tanya mbk kasir

Adel menganguk." iya" sahut adel

" semuanya jadi 159900" ucap mbk kasir

Adel pun memberikan uang 2lembar berwarna merah

" kembalinya 40100 "ucap mbk kasir memberikan struk belanja dan uang kembalian pada adel

Diperjalanan pulang, adel melihat sebuah mobil yang berhenti ditepi jalan dengan seorang wanita paruh baya berdiri di sampingnya.

Wanita yang telihat seumuran mamanya yang sedang binggung menatap mobilnya.

Adel pun menghampirinya berniat membantu jika diperlukan.

" permisi tante " ucap adel

Wanita itu pun menoleh " ah iya kenapa" sahutnya

" tante kenapa berdiri di sini, seperti orang kebingungan" tanya adel

" ini mobil tante tiba² mati, tante dari tadi mencari taxi tapi tidak dapat²"

DIA? Cinta Pertama-Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang