ִֶָ𓂃 ࣪ ִֶָ6 41 HARI་༘࿐

573 70 43
                                    

Kenzo memandikan Ayesha di sebelah sumur belakang rumah. "Aaa, sikat gigi dulu." titahnya memberikan sikar gigi anak-anak pada Ayesha.

Ayesha menerimanya lalu menggosokkannya ke gusi dan gigi susunya. "Hoek," muntahnya.

"Pelan-pelan nak..."

"Ken telaten ya mandiin Ayesha." ucap Juwita dari dapur sambil memasak makan malam hari kedua kkn.

"Iyalah namanya juga bapaknya, harus bertanggung jawab." jawab Jaluh sambil memakan pisang goreng sisa semalam yang baru saja dihangatkan kembali.

"Assalamualaikum," salam Kristof datang ke dapur dengan membawa map berisi berkas-berkas kkn.

"Waalaikumsalam."

"Udah di acc proyek kita semua, jadi kita tinggal jalanin aja. Terus nanti warga desa juga pada ada yang bantuin." ucap Kristof duduk disebelah Jaluh.

Kristof melihat kearah sumur sebelah dapur terdapat Kenzo tengah memandikan Ayesha dengan air sumur. "Lah baru kali ini liat bocil diguyur air dingin malah seneng."

"Iya dari bayi udah biasa dimandiin air biasa biar gak manja kata Laras." ucap Jaluh.

"Laras kemana?"

"Di kamar, ngeluh perutnya agak kram. Jadi dia nggak bisa bantu beberes sama masak malem ini."

"Nggak bahaya kalo hamil sering kram?" tanya Mila.

"Halah pasti bukan perutnya yang kram tapi selengkinya soalnya mereka berdua kan sering main gila."

"Loh lo kok tau hen?" tanya Jaluh kaget pada Mahendra.

Mahendra menganggukkan kepalanya, "Keliatan cewek sama cowoknya tiap pagi keramas sama langsung nyuci baju sendiri. Apalagi katanya dua-duanya hiper parah."

"Padahal Laras wajahnya kek anak polos gitu, hiperan wajah Juwita."

"Dih anjir, seseksi-seksi gue. Gue gak pernah yah dicolok secara bebas," kata Juwita protes pada Kristof.

"Pwapi tiiyusss..." kata Ayesha menunjuk tikus yang lewat saling beruntun membuat Kenzo kaget langsung mengangkat putrinya dari bak mandi. "Tikus jingan! Kabur!" serunya berlari sambil membawa anaknya tuk masuk ke dalam rumah.

Larasati sedang bercerita dengan Mytha terhenti karena mendengar pekikan suaminya. "Kenapa?" tanyanya melihat Kenzo masuk bersama Ayesha.

"Ada tikus beruntun, geli." jawab Kenzo.

"Udah mandiin Ayesha-nya?"

"Udah, tinggal dipopokin sama dikasih baju." Kenzo meletakkan Ayesha yang dibuntal handuk diatas kasur, lalu ia keluar tuk bergabung Judika di teras rumah.

Sementara gantian Laras yang harus mengurus Ayesha, dengan memakaikan popok dan pakaian ganti di dalam kamar.

"Adil ya pembagian tugasnya," kata Mytha memerhatikan Kenzo dan Larasati yang telaten merumat Ayesha secara adil.

"Nggak juga, kadang Ken semua yang urus. Aku nggak sempet urus full Ayesha soalnya aku kebayanakn tugas sama hamil juga jadi kerepotan, sampe aku kadang nangis soalnya Ayesha gak mau ikut aku. Nemplok mulu ke Ken." jelas Larasati sambil membedaki wajah Ayesha.

"Padahal Ken terkenal ngeselin di kampus, bikin maba-maba doain jelek dia katanya ternyata bisa ngurus anak juga." kata Mytha.

"Presma univ terngeselin ya jamannya Ken."

"Terus kenapa Ken ngundurin diri dari Presma?" tanya Aruna baru saja nongol di kamar.

"Ngurus Ayesha, jadi dia undurin diri pas Ayesha lahir soalnya gue sempet didiagnosa bakal kena baby blues jadi Ken kudu siap siaga."

41 HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang