𓂃 ࣪ ִֶָ17 41 HARI་༘࿐

398 59 56
                                    

Kenzo tersenyum melihat istrinya menuntun putrinya yang akan memasuki hari pertama kelas batita paud melalui panggilan video. "Hati-hati ya kak kalo sekolah." katanya.

"Nda maw," kata Ayesha yang memegang hp ibunya.

Larasati membenarkan gendongan Zidane menggunakkan gendongan bayi di dadanya. Ia mengambil hp-nya dari tangan mungil Ayesha. "Udah aku tutup dulu teleponnya, kamu baik-baik disana. Jangan selingkuh, soalnya masih kurang dua minggu lagi, ih."

Tut.

Kenzo meletakkan hp-nya lalu merebahkan diri disamping Jaluh yang tengah tidur. Ia menatap langit-langit rumah sewanya, "Sepi bener seminggu nggak ada Laras disini."

"Ken, sarapan dulu Ken." panggil Mytha dari arah ruang makan.

"Ah bentar belum laper," jawab Kenzo masih asik membuka galerinya berisi foto-foto putrinya dan istrinya. Apalagi foto istrinya dari yang memakai full pakaian sampai tidak, ada di galeri hp-nya. "Beruntung bet gue dapet bini cakep sampe ngelahirin anak cakep."

"Ken mau pake perkedel nggak?" tawar Maya.

"Di bilang gue belum laper anying," ucap Kenzo entah mengapa teman-temannya sekarang memiliki perhatian yang melebihi perhatiaan istrinya, jarang sekali istrinya menawari makan karena sibuk mengurus dua anaknya.

Kenzo membangunkan dirinya dari rebahan, ia memilih keluar rumah untuk mencari udara segar di pagi hari karena risih juga jika diberi perhatian terus.

Drrt... drrt...

Cinta is calling...

"Ken, barusan tetangga-tetangga kesini jengukin adek. Mana mereka bawa hadiah-hadiah lagi, enaknya dikasih apa ya? Nggak enak kalo nggak dikasih apa-apa."

"Pesenin nasi kotak mama mu aja, itung-itung buat tasyakuran. Nanti uangnya aku tf ke kamu."

"Ken kangen!!!"

Tut.

Kenzo mematikan panggilannya dengan tersenyum tipis karena ia senang sekali membuat istrinya kesal dan ngomel 1000/10. Kemudian ia melihat anak-anak desa tengah berlarian dipinggir pantai dengan bola voli dan ada salah satu temannya duduk diatas batu besar pantai, ia pun menghampirinya.

"Ngapain Yo sendirian?" tanyanya.

"Emm, ga—papa." jawab Yohanes.

"Santai aja gak usah gugup." ucap Kenzo lalu menyedot vape-nya.

Yohanes menoleh kearah Kenzo, ia mengamati tubuh Kenzo dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ia menampilakn senyum tipis, "Iya."

"Lu kenapa suka menyendiri?"

"Nggak juga. Tapi sendiri lebih tenang," kata Yohanes.

"Sekali-kali gabung nimbrung sama kita pas sore di teras rumah biar kita makin lengket temenannya."

"Gue kurang suka sharing, soalnya itu buang-buang waktu."

"Lo nggak mau pdkt-an sama cewek di kelompok kkn gitu?" sahut Jaluh tiba-tiba datang dari belakang.

"Gue udah punya pacar, gila aja naksir cewek kkn." ucap Yohanes.

"Oh," Jaluh dan Kenzo berohria bersamaan.

"Jurusan mana ceweknya?"

"Nggak kuliah cewek ku," ucap Yohanes.

"Oalah, cantik gak?" tanya Kenzo.

"Maksud lo ape?" tanya Jaluh dengan menonyor kepala Kenzo. "Lu mau Ayesha sama Zidane jadi broken home?"

"Yaelah kejauhan mikirnya, maksud gue kan si Yohanes kan cakep pkalo dapet cewek jelek mana pantes."

41 HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang