ִֶָ𓂃 ࣪ ִֶָ22 41 HARI་༘࿐

313 53 13
                                    

Turut berduka atas kematian dari mahasiswi Fakultas Teknik, S1 Seni Tari bernama Mytha Allysum Gardenia pada tanggal 24 - 10 - 2024.

Turut berduka atas kematian dari mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, S1 Ilmu Komunikasi bernama Erik Setya Jaya pada tanggal 23 - 10 - 2024.

"Anjir belum juga event hallowen sama ultras udah pada meninggal bae para pentolan kampus nih." kata Chalista.

"Lo gak nangis Chal, mantan lo meninggal?" tanya Mila heran.

Chalista menggelengkan tidak kepalanya. "Entah kenapa hati gue gak terdorong buat nangisin dia. Padahal harusnya gue ikut ke rumah duka sekarang buat pentupan peti sama keluarganya."

"Lo dibutain cinta sama Jaluh yak?" tanya Billy.

"Nggak ada sangkut pautnya sama Jaluh. Kek udah mati rasa aja ke dia." jawab Chalista.

"Emang Mytha meninggalnya kenapa sih?" tanya Chalista penasaran.

"Kata forensik sih murni bunuh diri, soalnya dia ditemuin di kamar mandi apartemen dengan kondisi gantung diri di kamar mandi." jelas Juwita.

"Turut berduka cita buat mereka berdua."

"Lo tau gak sih? Kemari Yohan nangis-nangis waktu Erik dinyatain gak ada." bisik Aruna pada Chalista.

"Ya wajar orang pacarnya, eh." ceplos Chalista membuat mereka terbelalak.

"Omg! Seriusan?"

"Nggak tau sih, bercanda elah. Kapan nih ngelayat ke Mytha?"

"Nanti gimana? Jasadnya bakal di kubur di Solo." usul Judika.

"Disini dia gak ada keluarga?"

"Nggak ada. Dia disini tinggal sendiri di apartemen. Bahkan aslinya ortunya ada di Banyuwangi. Di Solo itu rumah kakek sama neneknya dari ibunya," cerita Juwita.

"Oh gitu gak ngelayat deh gue, nitip aja soalnya jauh." jawab Chalista diikuti oleh Mila.

"Siapa yang bakal ngelayat?"

"Gue, Kristof, Billy, Judika, sama Maya." jawab Juwita.

"Ken sama Laras?"

"Nggak. Udah gue telepon, soalnya anaknya lagi opname gegara palanya bocor."

"Duh kok banyak musibah gini sih, padahal H-1 ultrasan sesama fakultas." ujar Chalista.

Drrt.... drrt...

Larasati Tek. Elektro is calling...

"Jangan bilang mau nitip duit ngelayat?"

"Iya, tau aja lo. Gue tf ke siapa?"

"Juwita."

"Lo gak ikut?"

"Gila aja. Gue ada bayi anjir."

"Siap buk," jawab Larasati mematikan panggilannya. Ia melihat suaminya yang tengah melamun di kursi taman rumah sakit. "Ken, kenapa ngelamun sih daritadi?" tanyanya.

"Nggakpapa." jawab Kenzo lalu bangkit dari duduknya.

"Alah boong kamu."

"Lagi mikir besok ultrasan Fisip dipimpin siapa kalo Erik gak ada."

"Dih, ya paling Chalista." jawab Larasati masuk ke ruangan putrinya di rawat.

Kenzo menoleh kearah belakangnya, terasa ada yang meniup bagian tengkuk lehernya. Namun, setelah ditoleh, sepi tidak ada orang.

Ken aku suka kamu....

"Ha?"

"Apa?" tanya Larasati pada suaminya.

41 HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang