ִֶָ𓂃 ࣪ ִֶָ1 41 HARI་༘࿐

1.2K 70 80
                                    

"Ken aku malu."

Kenzo merengutkan keningnya bingung saat membenarkan motor custom-nya di teras rumahnya. "Malu sama siapa?"

"Temen kelompok kkn. Aku engga kenal semua. Cuma kenal Jaluh sama kamu aja."

"Makanya nanti kenalan biar nggak malu."

Istrinya itu menghela nafas panjang lalu duduk di kursi teras rumah sambil mengusap perut besarnya. "Nanti berangkat jam berapa?"

"Jam tiga sore mau?" tawar Kenzo.

Kepala istrinya menggeleng tidak setuju, "Nggak mau! Maunya jam lima sore biar nggak panas."

"Macet jam lima banyak orang balik kerja."

"Aku nggak ikut deh kalo gitu."

"Yaudah," jawab Kenzo kemudian mencuci tangannya di bawah kran teras rumah setelah membereskan motornya.

"Ih kamu mah mesti gitu! Aku ndak like." kesal sang istri lalu melemparkan kanebo basah ke dada suaminya.

"Mulai marah-marahnya. Marah aja terus gak usah ikut kkn sekalian daripada aku yang malu punya istri marah-marah gak jelas," ucap Kenzo lelah.

"Ngapain ngotot nikahin aku kalau ujungnya malu?" tanya istrinya dengan nada kesal.

"Soalnya kamu gak ada duanya."

"Dih bohong! Ku tinggal ke rumah mama nih kamu!" serunya kemudian mengambil kontak motornya custom miliknya sendiri bukan milik suaminya.

"Berani motoran sendiri ke rumah mama?"

"Berani."

"Sini aku temenin, nanti ditilang polisi adeknya bahaya." Kenzo mengambil helm-nya dan helm istrinya.

Kemudian ia memakaian helm bogo ke istrinya, sang istri pun naik terlebih daulu lalu disusul dirinya. Istrinya mulai menyalakan motornya tuk dikendarai. Jadinya kini Kenzo dibonceng sang istri menggunakkan motor custom.

"Loh gak keliru? Harusnya cowonya yang boceng." tanya Jaluh tiba-tiba berpapasan disamping motor keduanya.

"Adeknya lagi ngidam motoran, kalo gak diturutin emaknya ngomel-ngomel mulu." ucap Kenzo dibelakang sang istri.

"Fiks cowok anaknya." ucap Jaluh.

"Cewek!" seru Kenzo dan sang istri.

"Aduh galak banget mbak Laras nih."

"Makanya jangan digarain Ja, ntar lu yang di omelin mulu." ucap Kenzo sambil memeluk pinggang istrinya.

Larasati memutar bola mata jengah karena sepupunya itu hobi memancing amarahnya. "Diem lu jones!"

"Nah apa gue kata."

Jaluh terkekeh diatas motor ninjanya, "Gak ikut kumpul perkenalan kelompok kkn?"

"Kapan? Dimana?"

"Sekarang, di sego ambruk depan universitas kata Calista."

"Wah cocok gue juga pengen makan sego ambruk." kata Kenzo.

"Ayo ras kesana, balapan." tantang Jaluh.

"Ayo! Yang kalah bayarin makan." tantang balik Larasati sambil menginjak gas motornya setelah lampu merah jadi hijau.

"Buset bumil racing."

"Lara pelan-pelan bawa motornya." ucap Kenzo memelankan siaranya, karena jika tidak, istrinya yang lagi di masa sensitif akan merajuk.

Larasati tidak menggubris perkataan suaminya, intinya ia tidak mau kalah dari Jaluh. Dan seolah ia lupa jika kini tengah mengandung besar. Sementara Kenzo menoleh kearah Jaluh yang dibelakangnya, ia mensyaratkan dari kode matanya tuk mengalah.

41 HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang