Chapter 7

169 14 2
                                    

Malam hari kini tiba.

"Hey, sayang sini gabung makan malam" Sapa bunda sat melihat Salsa menuruni anak tangga

"Iya Bun, eh ko sepi banget Nabila kemana?"

"Dia tadi ke sini ambil roti aja sama cemilan abis itu kabur lagi ke kamar, katanya si ada tugas. Tapi mukanya kaya sebel gitu deh" Ucap Bunda

"Dia marah Ca sama papah karna kamu gajadi guru pembimbing dia"jawab Papah

" Biar Caca yang bicara nanti"

"Yaudah, sini makan dulu"

Flashback on~

Kantor PT. Mandaya group!

"Assalamu'alaikum, mba Santi papah lagi sibuk ga ya?" ucap Salsa saat tiba di meja refsesionis

"Waalaikumsalam, eh Pagi Non Salsa. Kebetulan pak Danu baru selesai meeting Non. Mau saya antar ke ruangannya?" Jawab Santi sang tangan kanan Danuarga di perusahaan Mandaya bisa di bilang orang terpercaya nya bapak Danuarga

"Ga usah mbak, aku aja sendiri. Ruangan nya masih sama kan?" tanya Salsa pasalnya ia sudah lama sekali tidak berkunjung ke kantor ini.

"Masih Non, kalo ada apa-apa telpon mba ya" Ucap Santi

Salsa mengangguk "Duluan Mba"

"Silahkan Non"

Salsa pun memasuki lift dan memencet huruf nomor 4.

Beberapa menit kemudian pintu lift pun terbuka. Salsa melangkah keluar lalu berjalan ke arah ruangan Danuarga.

Ceklek

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam, hay sayang tumben mampir ke kantor. Kenapa kenapa? ada masalah di kampus?" tanya Danuarga membawa Salsa duduk di sofa sana

"Bukan soal kampus pah"

"Oh ya, lalu? ad-"

"Papah kenapa minta Salsa jadi guru pembimbing buat Bila?" potong Salsa

"Jadi kamu udah tau. Maaf kak tapi papah-"

"Pah, aku ga masalah sebenarnya. Cuman, kalo harus jadi guru pembimbing adik aku sendiri aku merasa ga fer aja pah. Aku takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Apalagi ini kelas Olimpiade jujur aku senang dapat tawaran ini tapi itu sebelum tau kalo anak bimbingan aku adik aku sendiri. Pah Caca cuman takut ga bisa profesional Caca takut cuman ngeduluin Nabila sementara yang keduanya tertinggal. Caca ga mau itu terjadi, papah tau sendiri Nabila manjanya kaya apa kalo sama Caca."Salsa mencoba mengungkap isi hatinya

ya memang setelah tahu jika anak bimbingan nya itu adiknya sendiri, Salsa benar-benar menjadi terbebani ia takut sesuatu yang buruk-buruk menimpa adiknya. Apalagi jika hasil olim nanti memuaskan dan banyak orang tau bahwa Salsa sang guru pembimbing adalah kaka nya Nabila apa tidak di fitnah abis-abisan? pasti banyak orang yang mencela dan meragukan kecerdasan otak adiknya itu. Mengerti maksud ku kan guysss? -Salsa

"Astaghfirullah, Ca. Papah minta maaf, papah gak berpikir sejauh itu. Iya papah akan bicara sama pak Bima agar beliau saja yang menjadi pembimbing Olimpiade" jawab Danuarga

Salsa tersenyum "Gapapa pah"

"Sebentar papah telpon pa Bima dulu ya" Salsa mengangguk

Danuarga pun kembali ke meja nya dan memulai bersambung telpon.

Seperkian menit telpon pun di tutup dan dia kembali duduk di sofa menghampiri anak sulungnya.

"Gimana pah? pak Bima mau?"tanya Salsa

CINTA DARI MISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang