CINTA DARI MISI

Chapter 17

Percepat✈️
__________

Kini hari yang di tunggu oleh para mahasiswa tiba.

Lapangan kampus kini ricuh dengan banyaknya mahasiswa yang bersemangat untuk berkegiatan di 3 hari kedepan.

"Nov, ini Caca mana si udah jam segini belum nongol juga. Liat deh yang lain udah mulai absen terus masuk bus" ucap Syarla yang panik

"Lagi di jalan kali ya? Ini gua telpon juga ga di angkat dari tadi, gua juga panik ini. Takut dia di tinggal" ucap Novia yang tak kalah risau

"Hay, selamat pagi sayang" sapa Nayl pada sang tunangan

"Eh Nayl. Pagi kamu bus berapa nih?"tanya Novia

"Bus 4, kamu?"

"Lohh ko sama?"

"Asik, semoga bisa duduk berdua deh"

"Gadak! bang Nayl ga boleh ya. Kalo mau mesra-mesraan nanti kalo udah nikah! sekarang gaboleh, Novia duduk sama Calaaa. Wlee" tolak Syarla

Nayl tersenyum simpul "Berasa di posesif in anak"celetuk nya

"Nov,  calon kaka ipar gue mana nih Nov? Ga ikut?" Nayl tidak sendirian di sana ada Paul, Edo, Rahman, dan Diman

"Gak-"

"Kakak ipar mata lo bule, gada ya" Saut seseorang dari arah belakang mereka

"Eh baru nyampe. Selamat pagi kakak Ipar" ucap Paul menyapa

Plakk

"Anjir malah di tebas bahu gue. Sapaan macam apa ini" Sarkas Paul sambil memegang bahu yang di geplak oleh Salsa

"Caaa. Ya Tuhan untung nya lo datang tepat waktu, gue kira lo gajadi ikut"Ucap Novia lalu berjalan ke arah Salsa

" Iya nih, lo selalu buat panik anjir"Tambah Syarla

"Aman weeh, biasa jakarta macet pOool. Apalagi sepagi ini" jawab Salsa santai

"Eh, lo cepet ambil nomor kursi sama absen dulu sana"Titah Syarla

"Lah gue ga di ambilin?"

"Gak boleh, kalo boleh juga gua udah megang nomor lo sekarang" Jawab Novia

"Tapi bentar sini, koper lo gua masukin ke bagasi" Ucap Syarla

Syarla pun mengambil koper di samping Salsa

"Gue bantu Syar" Ucap Diman seraya mengangkat koper itu dan menaruhnya di bagasi bus

"Gercep juga dia" Batin sang Edo

"Makasih Syar, Dim"

"Alamat ini mah gue duduk sama stranger" Ucap Salsa

"Gapapa memperluas pertemanan. Udah sana ambil dulu, di ka Sinta noh di sana"

Salsa pun melangkah kakinya ke Sintia sang panitia yang tak jauh berada dari titik kumpul teman-temannya tadi.

"Permisi Kak, saya mau ambil nomor kursi sama absen. Masih bisa?" Tanya Salsa saat tiba di depan Kating nya itu

"Hai Salsa, masih ko. Ini adalah nomor kursi terakhir kamu beruntung masih di kasih waktu untung gak telat. Kalo telat aja dikit bisa abis nomor kursi dan kamu gak bisa ikut" Ucap Sinta

"Hehe iya kak, aku kesiangan di jalan tadi macet juga" Jawab Salsa ramah

"Yasudah gapapa, nih nomornya nanti kamu di sandingkan dengan laki-laki Sal gapapa?" tanya Sintia

"Laki-laki? Gada yang perempuan aja kak?"

Sintia menggelengkan kepalanya "Kamu orang beruntung Sal, sekali lagi saya ucapkan itu"