Chapter 4

262 21 2
                                    


Pagi hari tiba, kehebohan selalu terjadi di pagi hari.

"PIAKK, SYARLAA BANGUNNN" teriak Salsa saat sedang merias dirinya di depan cermin

ya, Salsa sudah bangun lebih dulu sejak subuh tadi ia memutuskan untuk langsung mandi.

"Ca, masih pagi anjir lo udah rapih si? bukannya kelas siang ya?" tanya Nopia setengah sadar

"Hm, gua kan mau jadi guru inih" dengan Nada jumawanya

"Weh iya lupa"

"Kayanya gua pilih kelas online Nop, kalian duluan aja ya kalo mau ke kampus"ujar Salsa

"Oke deh, tapi hari ini kan kita wajib ke kampus buat ambil daftar anggota kelompok kan Ca?"

"Oh iya, yaudah nanti abis nganterin Bila gua sempetin ke kampus deh. Bangunin tuh Syarla nanti ke siangan lo" ucap Salsa sambil kini sedang merapihkan jilbab nya

"Eughh apaa nih panggil-panggil gue" jawab Syarla dengan nada baru bangun nya yang matanya belum sepenuhnya hidup

"Mandi Syar, kita harus ke kampus buat ambil nama kelompok kita. Berdoa semoga kita sekelompok"

"Aamiin"jawab Salsa

" Cepet kalian rapih-rapih, gua anter Nabila dulu"

Saat Salsa menuruni anak tangga ternyata keluarga nya sudah menunggu di meja makan.

"Morning all" sapa Salsa lalu ia langsung duduk dan membuat roti untuk dirinya sendiri

"Pagi Ca, ayo sarapan" Jawab Ayah

"Syarla sama Nopia ga ikut turun nak?" tanya Bunda

"Masih rapih-rapih bund, aku turun duluan kan mau anterin si bungsu" jawab Salsa

"Aaaa terimakasih kakaku" timbrung Nabila dengan logat anak kecil nya

"iya sama-sama. Mau jalan sekarang?" tanya Salsa

"Ayok"

"Let's goo"

Nabila pun mencium tangan ayah bunda nya bergantian.

Begitu pula dengan Salsa, melakukan hal yang sama.

"Kita jalan ya ayah bunda" ucap Salsa

"Iya kak, Hati-hati yaa" jawab Ayah

"Bay sayang"

"Bay bunda ayah"jawab Nabila sesat lalu ia berjalan ke luar rumah

________

Perjalanan dari rumah menuju sekolah Nabila membutuhkan waktu 20 menit.

"Ka Caca beneran soal semalem yang adek tanya?" di sela keheningan Nabila dengan jiwa yang masih penasaran ia membuka pembicaraan perihal semalam. Untungnya juga kini mereka sedang teehalang lampu lalu lintas yang berhenti.

Salsa langsung menengok kan kepalanya menatap adik nya.

"Kenapa si dek? kaya nya kamu ngebet banget kaka punya pacar. Jangan-jangan kamu mau jo-"

"Hah engga kak, Billa cuman tanya ko" Potong Nabila

"Boong, jujur sama kaka. Kamu ada rencana apa hm?"

"Ih ka Caca, itu lampunya udah hijau ayok buruan nanti aku telat" ucap Nabila mengalihkan sambil menurunkan tangan Salaa yang tadi menunjuk Nabila dengan lontaran pertanyaan

"Duh menyiksa banget si jiwa kepo ini, semoga ka Caca ga mikir apa-apa. Kan aneh kalo ka Caca tau rencana percomblangan ini. Sementara aku sama Anggis belum juga mulai, masa udah usai" batin Nabila

CINTA DARI MISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang